SINOPSIS MATA NAJWA Eps “TERKUNGKUNG KURIKULUM”

Sekali lagi, kebijakan yang akan diberlakukan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan menuai protes. Kali ini, rencana Kemendikbud menerapkan Kurikulum baru di tahun 2013 ini mendapat tentangan berbagai kalangan. Mereka yang menentang berpendapat, perubahan kurikulum harusnya berdasarkan penelitian, bukan asumsi. Apalagi penghapusan sejumlah pelajaran dan mengintergerasikannya ke dalam pelajaran lain, dikhawatirkan akan memicu permasalahan baru. Ditambah, kurangnya pelatihan guru membuat banyak kalangan mengkhawatirkan pelajaran yang bersifat tematik integrative tidak akan mudah dipraktekkan. Namun, Kemendikbud maju terus tetap akan memberlakukan Kurikulum 2013 pada tahun ini. Kementerian berpendapat, Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaik yang telah melalui proses kajian matang dan panjang.

Untuk membahas lebih mendalam kontroversi soal kurikulum, Mata Najwa mengundang pihak pembuat kurikulum yakni Mendikbud M. Nuh dan pihak yang kontra, antara lain tokoh pendidikan Yohanes Surya, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti dan praktisi pendidikan, Weilin Han. Mendikbud M. Nuh menyatakan, saat ini adalah saat yang tepat mengubah kurikulum agar anak-anak Indonesia tidak tertinggal momentum yang baik. Soal adanya pertentangan dari banyak kalangan, Nuh menyatakan bersedia menerima masukan. Nuh menyatakan, kurikulum 2013 adalah terbaik untuk saat ini karena dengan kurikulum itu peserta didik diuntungkan karena pelajaran dikurangi dan penyampaian pelajaran lebih dinamis. Apalagi, kurukulum ini juga mempermudah guru dalam menjalankan tugasnya. Dengan kurikulum baru ini, para guru tidak lagi dibebani membuat silabus dan bahan ajarnya juga sudah disiapkan pemerintah.

Tokoh pendidikan, Yohanes Surya menyatakan hingga kini ia menentang keras penggabungan mata pelajaran IPA/IPS ke dalam pelajaran lain. Menurut Yohanes, IPA/IPS harus tetap ada berdiri sendiri sebagai mata pelajaran mandiri demi kemajuan anak bangsa. Apalagi, integrasi mata pelajaran akan memunculkan persoalan baru, yakni kesulitan evaluasi. Dari pihak pendidik, kurikulum ini juga mendapat penolakan. Sekjen FSGI, Retno Listyarti menegaskan yang penting dilakukan pemerintah saat ini adalah meningkatkan mutu guru bukan mengubah kurikulum. Dengan kurikulum model apapun, tidak akan berhasil jika guru sebagai ujung tombaknya tidak punya kemampuan menyampaikan pelajaran dengan baik..Retno menuding selama ini pemerintah abai mengurus guru. Selain Retno, praktisi pendidikan Weilin juga menyoal berbagai persoalan yang akan muncul dengan penerapan Kurikulum 2013.

Selengkapnya di Mata Najwa eps “TERKUNGKUNG KURIKULUM”,

http://www.facebook.com/pages/MATA-N...27222570698367

Notabene ane dulu sekolah make kurikulum CBSA waktu jaman orde baru. Ane jg bukan praktisi pendidikan atau pengajar. Namun ane rada bingung melihat kebijakan pak menteri...

Sekilas melihat kebijakan yg bakal diterapkan di kurikulum 2013 oleh menteri pendidikan, sptnya rada maksa, dengan alasan adanya momentum perubahan yg jika tidak diikuti dgn perubahan, maka anak Indonesia akan tertinggal...

Yg salah bukan kurikulumnya, harusnya kualitas para guru ditingkatkan dgn dilakukan training berkala, dari acara tsb, klo ga salah katanya singapura setiap 100 hari para guru ditraining ulang (CMIIW)...Jika kualitas guru sudah membaik, maka anak didik pun akan semakin baik, krn saya yakin, anak Indonesia pintar-pintar kog! Nah pada kurikulum 2013 ini, anggaran "training" para guru tidak diajukan ke DPR, hanya anggaran buku-buku... yg nilainya mencapai 600M lbh, Nah loh...

Lbh baik duit segitu banyak dimanfaatkan buat pelatihan guru2 diIndonesia...

Sekilas ane lihat persiapan dari mendikbud jg 'sebatas sosialisi power point' diacara Mata Najwa, harusnya para guru dilibatkan dalam dalam penyusunan kurikulum, krn merekalah yg berhadapan lgsg dilapangan, nah dengan kurikulum 2013 ini, katanya pembuatan silabus bakal disiapkan dari mendikbud, guru tinggal melaksanakan apa yg ditentukan... (mati sudah kreasi para guru, bukannya dgn begini guru makin tumpul), apa ini yg disebut peningkatan mutu pendidikan?

Jujur, waktu nonton, gak kerasa air mata ane netes, mau dibawa kemana "anak-anak Indonesia" ini....