- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Just TOTTI for Roma, Semua Tentang Sang Juara....( Romanisti Masuk )


TS
BimboDeOro10
Just TOTTI for Roma, Semua Tentang Sang Juara....( Romanisti Masuk )


ane cuma pengen sedikit share bagi sesama romanisti tentang Il Capitano kita

Tak ada satu pun pesepak bola Italia yang merefleksikan roh Italia secara persis sebagaimana Francesco Totti. Di jiwa raganya sekarang ini bersemayam inkarnasi Italia. Totti adalah Italia, Italia adalah Totti.....Roma adalah Totti Dan Totti Adalah Roma..... 100% TOTALITAS > LOYALITAS !!!!
Sepenggal Kisah Nyata:
Sebuah Mobil Masserati hitam meluncur kencang melewati perempatan jalan di Roma tatkala lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Tentu saja hal itu membuat kedua alis mata seorang polisi yang kebetulan nongkrong di sekitar situ naik drastis. Dengan motor gede bertuliskan Polizia, ia mengejar sedan dan siap menilang sang pengendara setelah berhasil menghentikannya.Tetapi, hal itu urung terjadi. Begitu kaca mobil diturunkan, pak polisi ini malah terperangah. Pulpen yang dibawa untuk mencatat alasan menilang malah ia gunakan meminta tanda tangan si pengemudi Masserati yang langka ia temui, yang amat dipujanya. Dia adalah Francesco Totti, il capitano della Capitale, sang pemimpin dari Roma.
Tak satu pun orang yang paling dipuja bak Julius Caesar di Roma selain kapten tim ibu kota AS Roma itu. Totti dicintai Romanista sekaligus disegani Laziale. Dalam kisah lain, seorang pengendara motor yang ditabrak Totti hingga cedera cukup parah tak mau menuntut si pendosa kecuali meminta kostum nomor 10 yang katanya akan dibingkai.
"Gli Azzurri" memberi debut Totti pada 10 Oktober 1998. Meski menjadi man of the match di final Euro-2000, tetapi dia kecewa berat sebab Italia kalah menyakitkan dari Perancis. Ia kian sedih di Piala Dunia 2002 setelah diusir wasit Ekuador, Byron Moreno, yang berandil pada kekalahan Italia dari Korea Selatan. Dua tragedi ini cukup membuat Totti frustrasi.
Stadion Dom Alfonso Henriques, Guimaraes, Portugal, 14 Juni 2004. Italia vs Denmark di penyisihan grup Piala Eropa. Di menit 48, Totti, si pemilik nomor 10 di Roma dan "Azzurra", yang dijuluki Sang Gladiator, yang dipuja bak Kaisar Romawi, bikin dosa yang melanggar kepatutan dan juga sepak bola: meludahi wajah Christian Poulsen, gelandang Denmark.
Totti meminta maaf pada bangsanya, bukan pada Poulsen. Tetapi, terlambat. Gara-gara ulahnya, Italia gagal mengungguli Denmark. Ia telah bikin malu negaranya, timnya, dan dirinya. Kepada pastor Don Fernando Altieri, ia mengaku salah seraya berjanji membuat itu sebagai dosa terakhir. Untuk sementara, Totti terhindar dari patah hati.
Namun, pada 19 Februari 2006, kaki kiri Totti patah pada sebuah laga di Empoli. Ia amat takut mimpi besarnya membawa "Azzurri" menjadi juara dunia setelah berpuasa 12 tahun akan sirna. Muncul prahara dan ketegangan nasional selama 113 hari, batas akhir iya atau tidaknya sang gladiator bisa tampil di Piala Dunia 2006.
Di saat cedera, Totti kian rutin bertemu ibunya di apartemen tua, di seberang kamar yang ditempati istri dan anaknya. Kekuatan keluarga adalah arwah Italia. Ini adalah gejala Pinocchio-complex. Kepribadian Totti adalah tipikal pria Italia, para lelaki eksibionis yang ingin menunjukkan macho, kemaskulinan pada dunia dengan agresivitas.
Anak mama
Pinocchio-complex juga bersembunyi di setiap pria pesolek yang sering berkata, "segalanya berjalan lancar sebab kami adalah yang terbaik". Namun, Pinocchio-complex tak selalu berujung negatif. Pada Februari 2005, tentara pemberontak di Irak menculik wartawati Giuliana Sgrena sehingga menggegerkan negeri.
Tiba-tiba tanpa ada yang mengetahui rencananya, Totti bertindak. Di sekujur lapangan Stadion Olimpico, ia berlari dengan memakai kaus bertuliskan "Bebaskan Giuliana".
Selang beberapa hari, Sgrena dibebaskan. Lalu Dunia memberitakannya tanpa tahu yang sebenarnya terjadi. Seperti pengakuan Sgrena: "salah satu penculik itu ternyata melihat tingkah Totti saat menonton pertandingan Serie A. "Orang itu adalah pengidola sekaligus pemuja TOTTI dan hatinya pun jadi terenyuh menyaksikan dedikasi Totti untuk seorang wanita," ucapnya.
Totti merupakan campuran kelembutan dan eksibionis, homophilia dan machoisme. Sebagian besar wanita banyak memburu majalah resmi AS Roma, Il Romanista, sebagai teman tidur. Yang mereka harapkan jelas: seluruh artikel dan foto-foto Hotti Totti, si simbol seks Italia.
Totti di Roma jauh lebih agung ketimbang di "Azzurri". Totti disenangi segala kalangan. Di Tokyo ada banyak grup penggemar Totti. Di Ankara berdiri sebuah website Totti. Totti pula, bukan David Beckham, yang diidolakan penyanyi Inggris kelahiran Manchester, Robbie William.
Bayi Totti pertama kali menghirup udara pada 27 September 1976, lima hari sebelum lahirnya Luiz Ronaldo, dua hari sebelum Andriy Shevchenko muncul ke dunia. Mitos sang gladiator bermula saat Enzo dan Fiorella mengajak putra keduanya yang baru berusia 10 bulan ini berlibur di pantai Adriatik. Tiba-tiba si bayi mencengkeram kuat-kuat bola saat ingin diambil kakaknya, Riccardo.
Di usia lima tahun, bocah Totti meraih trofi pertamanya. Baru sembilan tahun hidup, nama Totti sudah menjadi buah bibir di Roma. Untuk itu, Fiorella selalu menguntit Totti ke mana pun termasuk di Trigoria, markas latihan AS Roma. Si ibu cemas bila musim dingin tiba. Ia tak sungkan menelepon pelatih Totti untuk memastikan anaknya tidak kedinginan.
Fiorella setengah mati memproteksi Totti. AC Milan pernah didampratnya setelah menawari kontrak, sekolah gratis, dan rumah mewah. "Tak semeter pun Francesco keluar dari Roma! Camkanlah!" tutur Fiorella. Totti adalah anak mama, seperti seluruh anak lelaki Italia yang sampai kapan pun selalu dianggap bambino, anak mama.
"Aku bisa terus hidup selama mungkin tanpa makanan, tanpa air, tanpa udara," kata Fiorella, "tetapi aku tak mampu bertahan barang semenit pun tanpa bambinoku." Tiada pria yang dikasihi sama besar oleh neneknya, mamanya, dan istrinya seperti Totti.
"Fantastita" sempurna
Bukan cuma Milan, tetapi seluruh klub top Italia jatuh hati pada Totti. Saat berkuasa kuat, Silvio Berlusconi pun tak kuasa memboyong gladiator Roma ke Milano. Bolehlah, Alessandro Nesta bisa, tetapi Totti? Musim demi musim dan tiap calciomercato dibuka, mereka tanpa bosan terus merajuk ingin Totti.
Italia selalu terpecah belah setiap pekan manakala Serie A digelar. Utara vs selatan berarti kapitalis kontra sosialis, fasis lawan nasionalis atau kaya dan miskin. Konon, itulah yang membuat kemakmuran Italia bukan datang dari semangat inovasi, tetapi oleh kesabaran. Catenaccio ekonomi?
Di utara, pria yang terlihat tampan diidentikkan dengan kelemahan intelegensia. Di selatan, lelaki dengan setelan keren dan perlente justru kebalikannya. Dan, Totti adalah selatan. Ia berusaha agar tak berkeringat di lapangan. Apalagi menginjak rumput sembarangan atau berteriak-teriak, tetapi selalu grogi di depan kamera televisi.
Totti, kata filsuf olahraga kenamaan Mario Sconcerti dalam karya La Differenza di Totti, adalah fantastita Italia paling sempurna di dalam dan di luar lapangan. "Pikirannya sederhana karena jarangnya dia membaca atau datang ke perpustakaan. Tetapi, semuanya itu akan berubah jika dia berada di lapangan."
Totti adalah Roma. Sudah 19 tahun ia membelanya dan saling mencintai. Tak sekalipun ia punya pikiran pergi keluar Italia seperti halnya kebanyakan pemain Italia. Mereka tak mau kehilangan masakan ibunya, tak mau kehilangan belaian istrinya, kekasihnya. Maka dari itu, mayoritas dari mereka tak pernah mau belajar bahasa asing.
Lebih-lebih, ia tak mau kehilangan atmosfer Olimpico. Di sana, kaum Romanista selalu menyambut gladiatornya lewat orkestra dan prosesi mengagumkan, "Inilah dia,sang kaisar Roma "FRANCESCO TOOOOOTTIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.................................. !!!!!"
Dia adalah pria yang narcis, takut terlihat buruk sebab Totti selalu mendambakan bellezza, keindahan, di mana pun.
Pokoknya TOTTI selamanya buat roma, ga bisa ngebayangin roma tanpa TOTTI

bantu

kalo berkenan boleh

jangan di bata gan


just share aja

0
5.3K
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan