Quote:
JAKARTA — Meski sudah jadi tersangka, putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amarullah, tak langsung ditahan terkait insiden kecelakaan mobil dengan dua korban tewas di tol Jagorawi pada Selasa (1/1) lalu.
Rasyid malah mendapat perlakuan super istimewa, menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina (RSPP) dengan fasilitas mewah dengan tarif kamar (kelas President Suite) per malam Rp2,1 juta.
Karuan saja berbagai kalangan menyayangkan perlakuan istimewa itu. “Kalau anak menteri ya begitulah, tapi kalau kita (rakyat kecil) pasti sudah diborgol dan dirawat di RS Polri,” kata Parmin, tukang ojek yang suka mangkal di kawasan Kp Melayu, Jaktim.
Hal senada disampaikan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane, menurutnya, seharusnya untuk tidak membedakan tersangka, Mabes Polri cukup merawat Rasyid di RS Polri bukannya malah memberikan kebebasan dengan mempersilahkan keluarganya merawat di RSPP.
“Apalagi tidak ada luka serius yang dialami Rasyid, dia hanya shock tapi tidak berbahaya bagi dirinya, sehingga cukup dirawat di RS Polri dan tidak membedakan dengan tersangka lain dalam kasus yang sama,” kata Neta S Pane, kepada Harian Terbit, Jumat (4/1).
Dia menambahkan, meskipun secara aturan Rasyid diperbolehkan dirawat di luar RS Polri, tapi harusnya Mabes Polri langsung menjadikannya sebagai tahanan. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Rasyid harus dijadikan sebagai tahanan bukannya sebagai pasien di rumah sakit.
“Dengan begitu saat dirawat di rumah sakit yang bersangkutan pun harus dijaga oleh polisi lantaran statusnya sebagai tahanan. Tidak seperti saat ini dia dianggap sebagai pasien dan setiap orang bebas masuk ke ruang mewah dir RSPP tempat dimana dia dirawat,” katanya.
Lebih lanjut Neta juga meminta Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk transparan atas insiden kecelakaan maut tersebut dan jangan menutup-nutupi kasus tersebut. “Kepolisian harus terbuka, misalnya di mana posisi mobil anak Hatta yang terlibat kecelakaan tersebut saat ini,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya mobil BMW X5 milik Rasyid dibawa ke kantor polisi sebagai barang bukti. “Jangan-jangan mobil itu justru dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Jika benar, itu sudah pelanggaran dan dapat dikategorikan menghilangkan barang bukti,” kata dia
BIAYANYA LUMAYAN GAN 2,1 JUTA PER HARI

KLO MENURUT AGAN MAHAL APA MURAH KLO SEGINI

MAAF KLO KAKU TRIDNYA GAN


GA NOLAK



NYA GAN