Mengingat masa lalu, mengingat kenangan-kenangan yang telah berlalu kadang asik juga. Di sana, di masa lalu ada banyak hal yang membuat kita senang, sedih. Ada kenangan yang tidak akan terlupakan dan ada kenangan yang perlahan-perlahan memudar seiring dengan bergeraknya sang roda waktu. Diantara berjuta-juta kenangan yang terekam di memori otak saya, ada satu kenangan yang seakan-akan tak pernah tergerus oleh waktu. Yah, sudah empat setengah tahun hal itu terjadi. Tepat saat saya masih kelas 8. Hahaha. Kalau saya mengingat momen di mana saya jatuh cinta, saya benar-benar dapat tertawa lepas.

Dengan menulis cerita saya seakan-akan masih ada di dekatnya. Moment terindah saat itu adalah saat dapat melihat senyumnya, melihat ia tertawa. Saat itu saya berpikir dia lah wanita yang paling tepat di hidupku. Namun tak lama setelah saya mendapati diri saya telah jatuh cinta. Saya mendengar kabar bahwa dia akan pergi dari kota yang kami tempati saat itu. Kesedihan ku pun semakin terasa saat aku bahkan tak sanggup mengungkapkan bahwa aku jatuh cinta kepadanya.

Mulai hari itu aku justru bangkit. Aku berjanji pada diriku, pada jiwa ku. Untuk menjemputnya suatu saat nanti. Dan penantianku pun tak sia-sia. Aku berhasil masuk perguruan tinggi negeri di kotanya. Tapi setelah mencari-cari info tentang sang pujaan hati, aku mendapati dia tak menjadi dia yang dulu. Aku merasa dia telah jauh berbeda. Haruskah aku menepati janji pada diri ku untuk menjemputnya? ahhh aku benar-benar tak tau