- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ambisi China Lahirkan Jalur Kereta Cepat Terpanjang di Dunia


TS
senyumanmu
Ambisi China Lahirkan Jalur Kereta Cepat Terpanjang di Dunia
(Vibiznews-Business)-Cina membuka rel kereta cepat terpanjang di dunia. Jalurnya yang sejauh 2.298 kilometer terbentang antara ibu kota Beijing di utara dan Guangzhou di selatan.
Pembukaan rel pada Rabu disambut dengan serangkaian berita oleh media nasional. Proyek terbaru Cina ini menunjukkan bagaimana Negeri Tirai Bambu pantang menyerah demi merealisasikan salah satu ambisi terbesarnya, lepas dari tragedi dalam sektor transportasi.
Bukan sekali Cina mesti berhadapan dengan kecelakaan transportasi publik. Kecelakaan kereta api terakhir nan mematikan terjadi tahun lalu di dekat kota Wenzhou. Kementerian Perkeretaapian Cina juga menderita banyak kerugian dalam sektor finansial.
Tapi jalur kereta api terbaru ini layaknya obat bagi Cina. Proyek ini akan membantu Cina meraih ambisinya, yakni mengoperasikan jalur kereta api cepat sepanjang 18 ribu kilometer pada 2015.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah rel kereta api terbaru ini sanggup bersaing dengan industri penerbangan?
Setiap orang yang pernah menjajal masing-masing moda transportasi di Cina paham bagaimana proses perjalanan dengan kereta api lebih mudah ketimbang pesawat terbang—asalkan, tentu saja, Anda memiliki tiket dan tidak bepergian saat Tahun Baru Cina.
Namun dalam kasus jalur kereta api Beijing-Guangzhou, seorang penumpang membutuhkan kesabaran ekstra. Perjalanan menempuh waktu delapan jam, jauh lebih cepat dari 20 jam pada trek lama antar dua kota yang sama. Tapi waktu itu setara dengan dua kali penerbangan pulang-pergi antar Beijing dan Guangzhou.
Selain itu, tidak seperti jalur tradisional, rel kereta api terbaru ini belum mengoperasikan perjalanan malam. Jadi, penumpang tetap tidak punya banyak pilihan untuk tidur.
Dalam catatan yang dikeluarkan pekan lalu, Barclays memproyeksi jalur kereta api terbaru Cina sanggup berkompetisi dalam persaingan moda transportasi berdasarkan waktu tempuh, harga, dan kenyamanan. Barclays menyatakan harga tiket terendah sebesar 865 yuan (sekitar Rp 1,3 juta) untuk kereta api. Sedangkan perjalanan dengan pesawat terbang sebesar 1.190 yuan (Rp 1,8 juta).
Maskapai penerbangan Cina menganggap jalur kereta api terbaru sebagai saingan, tapi tidak memandangnya sebagai kompetitor tangguh. Perwakilan Air China Ltd. menyatakan jalur kereta api cepat Beijing-Shanghai sebelumnya telah menekan harga tiket pesawat terbang. Namun, waktu penerbangan yang singkat tetap menarik calon penumpang.
Maskapai penerbangan Cina juga masih mencari cara untuk bekerja sama dengan perkeretaapian Negeri Tirai Bambu. James Wang, sekretaris perusahaan China Eastern Airlines Co., menyatakan maskapainya mulai memperkenalkan tiket yang terintegrasi serta transfer bagasi antara bandara dan stasiun kereta api.
Penumpang nantinya bisa memilih, apakah akan bepergian menggunakan kereta api ke Shanghai hanya untuk makan siang dengan seorang teman sebelum menuju bandara dan terbang ke Beijing dengan satu tiket dan tak lagi mengklaim bagasi.
Wang mengharap jaringan kereta api yang lebih luas bisa menarik lebih banyak orang untuk bepergian, sesuatu yang dikatakannya akan menguntungkan industri transportasi untuk jangka panjang. “Penumpang memiliki lebih banyak pilihan. Artinya, jumlah mereka akan lebih banyak,” katanya.
Sumber : http://www.vibiznews.com/2012-12-27/...njang-di-dunia
kereta cepatnya keren,,liat aja gambarnya

Pembukaan rel pada Rabu disambut dengan serangkaian berita oleh media nasional. Proyek terbaru Cina ini menunjukkan bagaimana Negeri Tirai Bambu pantang menyerah demi merealisasikan salah satu ambisi terbesarnya, lepas dari tragedi dalam sektor transportasi.
Bukan sekali Cina mesti berhadapan dengan kecelakaan transportasi publik. Kecelakaan kereta api terakhir nan mematikan terjadi tahun lalu di dekat kota Wenzhou. Kementerian Perkeretaapian Cina juga menderita banyak kerugian dalam sektor finansial.
Tapi jalur kereta api terbaru ini layaknya obat bagi Cina. Proyek ini akan membantu Cina meraih ambisinya, yakni mengoperasikan jalur kereta api cepat sepanjang 18 ribu kilometer pada 2015.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah rel kereta api terbaru ini sanggup bersaing dengan industri penerbangan?
Setiap orang yang pernah menjajal masing-masing moda transportasi di Cina paham bagaimana proses perjalanan dengan kereta api lebih mudah ketimbang pesawat terbang—asalkan, tentu saja, Anda memiliki tiket dan tidak bepergian saat Tahun Baru Cina.
Namun dalam kasus jalur kereta api Beijing-Guangzhou, seorang penumpang membutuhkan kesabaran ekstra. Perjalanan menempuh waktu delapan jam, jauh lebih cepat dari 20 jam pada trek lama antar dua kota yang sama. Tapi waktu itu setara dengan dua kali penerbangan pulang-pergi antar Beijing dan Guangzhou.
Selain itu, tidak seperti jalur tradisional, rel kereta api terbaru ini belum mengoperasikan perjalanan malam. Jadi, penumpang tetap tidak punya banyak pilihan untuk tidur.
Dalam catatan yang dikeluarkan pekan lalu, Barclays memproyeksi jalur kereta api terbaru Cina sanggup berkompetisi dalam persaingan moda transportasi berdasarkan waktu tempuh, harga, dan kenyamanan. Barclays menyatakan harga tiket terendah sebesar 865 yuan (sekitar Rp 1,3 juta) untuk kereta api. Sedangkan perjalanan dengan pesawat terbang sebesar 1.190 yuan (Rp 1,8 juta).
Maskapai penerbangan Cina menganggap jalur kereta api terbaru sebagai saingan, tapi tidak memandangnya sebagai kompetitor tangguh. Perwakilan Air China Ltd. menyatakan jalur kereta api cepat Beijing-Shanghai sebelumnya telah menekan harga tiket pesawat terbang. Namun, waktu penerbangan yang singkat tetap menarik calon penumpang.
Maskapai penerbangan Cina juga masih mencari cara untuk bekerja sama dengan perkeretaapian Negeri Tirai Bambu. James Wang, sekretaris perusahaan China Eastern Airlines Co., menyatakan maskapainya mulai memperkenalkan tiket yang terintegrasi serta transfer bagasi antara bandara dan stasiun kereta api.
Penumpang nantinya bisa memilih, apakah akan bepergian menggunakan kereta api ke Shanghai hanya untuk makan siang dengan seorang teman sebelum menuju bandara dan terbang ke Beijing dengan satu tiket dan tak lagi mengklaim bagasi.
Wang mengharap jaringan kereta api yang lebih luas bisa menarik lebih banyak orang untuk bepergian, sesuatu yang dikatakannya akan menguntungkan industri transportasi untuk jangka panjang. “Penumpang memiliki lebih banyak pilihan. Artinya, jumlah mereka akan lebih banyak,” katanya.
Sumber : http://www.vibiznews.com/2012-12-27/...njang-di-dunia
kereta cepatnya keren,,liat aja gambarnya

---
Spoiler for Spoiler:
Diubah oleh senyumanmu 28-12-2012 10:00
0
2.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan