- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berapa biaya nikah agan di KUA share yukkk....


TS
ivonli_84
Berapa biaya nikah agan di KUA share yukkk....
Pungli Rp 1,2 T di KUA
Kisah Ninit Meminta Transparansi Mahalnya Biaya Nikah di KUA
Ane tahun lalu di KUA Kecamatan Setia Budi kena 1,5Jt gan
Ane nikah di Granadi Rasuna Said Kuningan
Gmn agan2 share yuk.......
Kisah Ninit Meminta Transparansi Mahalnya Biaya Nikah di KUA
Spoiler for :
Jakarta - Pungutan liar alias pungli di Kantor Urusan Agama (KUA) bikin miris. Adalah Irjen Kemenag yang juga mantan pimpinan KPK, M Jasin yang membukanya. Jasin menyebut nilai pungli di KUA mencapai Rp 1,2 triliun. Orang mau ibadah nikah kok dipersulit!
Apa yang disampaikan Jasin bukan asal bunyi. Sebagai Irjen tentu dia punya data. Nah, detikcom juga mendapatkan kisah nyata perjuangan Ninit mempertanyakan mahalnya biaya lain-lain di KUA.
Ninit, menikah pada 2009 lalu di Yogyakarta. Kala itu, Ninit bahkan sampai mempertanyakan biaya administrasi pernikahannya pada Wali Kota Yogyakarta saat itu, melalui surat elektronik. Tak ada balasan, hingga Ninit mengambil buku nikah di KUA. Kepala KUA tempat Ninit menikah protes dan malah 'menceramahi'-nya.
"Waktu itu kena, Rp 200 ribuan, baru apanya, tambah lagi total-total ya Rp 500 ribuan. Yang ngurus ibuku, sama ibuku dibayar-bayar aja, nggak mau ribet. Akhirnya aku kirim email ke Wali Kota Yogya, nanya, apakah benar biayanya segitu, apakah ada perda yang mengaturnya? Nggak dibalas sih, tapi ternyata itu sampai ke kepala KUA tempat aku ini," kata Ninit dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (27/12/2012).
Sebelum bertanya via email pada Wali Kota Yogyakarta, Ninit mencari tahu peraturan yang mengatur mengenai biaya administrasi pernikahan, mulai dari UU hingga Perda. Ninit mendapati ada UU yang mengatur hingga diturunkan ke Perda yang berbeda di masing-masing daerah. Namun Ninit tak mendapati ada Perda yang mengatur biaya administrasi pernikahan di Yogyakarta.
Kepala KUA ini lantas protes pada Ninit, lantaran emailnya ke Wali Kota Yogyakarta membuat Kepala KUA itu ditegur.
"Saya cuma nanya, nggak protes. Cuma nanya apa benar segitu biayanya, saya juga nggak marah-marah. Itu konsekuensi Bapak ditegur karena Bapak sudah pungli. Kalau bukan pungli, saya minta mana aturannya?" demikian argumentasi Ninit pada Kepala KUA itu.
Kepala KUA itu lantas tak bisa menunjukkan aturan yang mengutip biaya pernikahan itu, malah membela diri bahwa semua KUA di Yogya juga sama. Malah, di KUA lain ada yang lebih mahal.
"Nah kalian bisa kena semua, KPK bakal turun ke pelayanan publik, ini bukan mengancam, ini untuk Bapak sendiri. Bagaimana kalau orang yang nggak punya duit mau nikah? Di sini masih murah, lha di KUA lain bahkan ada yang lebih besar," ujar perempuan mungil ini pada Kepala KUA itu.
Ninit sebenarnya tak mempermasalahkan berapa pun biaya yang dipatok KUA asal itu resmi dan berdasarkan aturan yang berlaku. Pasalnya, Ninit tak suka bila itu pungutan liar alias pungli.
"Biarpun cuma Rp 10 ribu, Rp 5 ribu tapi itu pungli saya nggak suka," tegas dia.
Yang dipermasalahkan Ninit adalah biaya administrasi pernikahan di KUA. Toh Ninit tetap memberikan uang seikhlasnya kepada penghulu yang datang ke rumah untuk menikahkannya.
"Kalau penghulu itu memang saya yang mau ngasih, seikhlasnya, penghulunya juga nggak minta," tutur Ninit.
Ninit belum tahu apakah sudah ada perubahan di Yogya usai dia berkirim surat pada Wali Kota Yogyakarta itu. Terakhir, saat pernikahan adiknya pada tahun 2011 lalu, biaya pencatatan pernikahan di KUA di Yogya, Rp 750 ribu.
"Kalau dilihat jumlahnya sih, sepertinya belum berubah. Ini bukan masalah duitnya, punglinya yang aku nggak suka," jelas Ninit.
sumber : [url]http://news.detik..com/read/2012/12/28/090830/2128496/10/kisah-ninit-meminta-transparansi-mahalnya-biaya-nikah-di-kua?9911012[/url]
Apa yang disampaikan Jasin bukan asal bunyi. Sebagai Irjen tentu dia punya data. Nah, detikcom juga mendapatkan kisah nyata perjuangan Ninit mempertanyakan mahalnya biaya lain-lain di KUA.
Ninit, menikah pada 2009 lalu di Yogyakarta. Kala itu, Ninit bahkan sampai mempertanyakan biaya administrasi pernikahannya pada Wali Kota Yogyakarta saat itu, melalui surat elektronik. Tak ada balasan, hingga Ninit mengambil buku nikah di KUA. Kepala KUA tempat Ninit menikah protes dan malah 'menceramahi'-nya.
"Waktu itu kena, Rp 200 ribuan, baru apanya, tambah lagi total-total ya Rp 500 ribuan. Yang ngurus ibuku, sama ibuku dibayar-bayar aja, nggak mau ribet. Akhirnya aku kirim email ke Wali Kota Yogya, nanya, apakah benar biayanya segitu, apakah ada perda yang mengaturnya? Nggak dibalas sih, tapi ternyata itu sampai ke kepala KUA tempat aku ini," kata Ninit dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (27/12/2012).
Sebelum bertanya via email pada Wali Kota Yogyakarta, Ninit mencari tahu peraturan yang mengatur mengenai biaya administrasi pernikahan, mulai dari UU hingga Perda. Ninit mendapati ada UU yang mengatur hingga diturunkan ke Perda yang berbeda di masing-masing daerah. Namun Ninit tak mendapati ada Perda yang mengatur biaya administrasi pernikahan di Yogyakarta.
Kepala KUA ini lantas protes pada Ninit, lantaran emailnya ke Wali Kota Yogyakarta membuat Kepala KUA itu ditegur.
"Saya cuma nanya, nggak protes. Cuma nanya apa benar segitu biayanya, saya juga nggak marah-marah. Itu konsekuensi Bapak ditegur karena Bapak sudah pungli. Kalau bukan pungli, saya minta mana aturannya?" demikian argumentasi Ninit pada Kepala KUA itu.
Kepala KUA itu lantas tak bisa menunjukkan aturan yang mengutip biaya pernikahan itu, malah membela diri bahwa semua KUA di Yogya juga sama. Malah, di KUA lain ada yang lebih mahal.
"Nah kalian bisa kena semua, KPK bakal turun ke pelayanan publik, ini bukan mengancam, ini untuk Bapak sendiri. Bagaimana kalau orang yang nggak punya duit mau nikah? Di sini masih murah, lha di KUA lain bahkan ada yang lebih besar," ujar perempuan mungil ini pada Kepala KUA itu.
Ninit sebenarnya tak mempermasalahkan berapa pun biaya yang dipatok KUA asal itu resmi dan berdasarkan aturan yang berlaku. Pasalnya, Ninit tak suka bila itu pungutan liar alias pungli.
"Biarpun cuma Rp 10 ribu, Rp 5 ribu tapi itu pungli saya nggak suka," tegas dia.
Yang dipermasalahkan Ninit adalah biaya administrasi pernikahan di KUA. Toh Ninit tetap memberikan uang seikhlasnya kepada penghulu yang datang ke rumah untuk menikahkannya.
"Kalau penghulu itu memang saya yang mau ngasih, seikhlasnya, penghulunya juga nggak minta," tutur Ninit.
Ninit belum tahu apakah sudah ada perubahan di Yogya usai dia berkirim surat pada Wali Kota Yogyakarta itu. Terakhir, saat pernikahan adiknya pada tahun 2011 lalu, biaya pencatatan pernikahan di KUA di Yogya, Rp 750 ribu.
"Kalau dilihat jumlahnya sih, sepertinya belum berubah. Ini bukan masalah duitnya, punglinya yang aku nggak suka," jelas Ninit.
sumber : [url]http://news.detik..com/read/2012/12/28/090830/2128496/10/kisah-ninit-meminta-transparansi-mahalnya-biaya-nikah-di-kua?9911012[/url]
Ane tahun lalu di KUA Kecamatan Setia Budi kena 1,5Jt gan

Ane nikah di Granadi Rasuna Said Kuningan
Gmn agan2 share yuk.......
0
5.2K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan