Di bawah ini adalah 10 konsol dan yang tidak pernah berhasil untuk mengembangkan diri. Sebagian karena kurangnya dukungan dari sisi game, kebodohan dalam menerapkan strategi pasar, terlalu mahal, bentuknya aneh dan masih banyak lagi lainnya.
Spoiler for 10. ATARI JAGUAR:
Tepatnya pada tahun 1993, Jaguar dirilis di pasar. Nasibnya tragis, saat Sega
Saturn dan Playstation mulai masuk di akhir 1995, jaguar makin tersudut.
Belum lagi masalah kontroler yang dianggap terlalu besar dan tidak
menyertakan tombol yang efisien dalam permainan. Beberapa kesalahan
lain yang dimiliki, Atari Jaguar masih menggunakan catridge, meskipun
tekhnologi CD terlihat menjanjikan
Spoiler for 9. Nec PC-FX:
Selain bentuknya yang dianggap aneh dan terlalu besar (mirip CPU PC), Nec
PC-FX adalah mesin yang tangguh. Meneruskan kejayaan NEC PC Engine
atau di US akrab disebut TurboGrafx-16. Bentuk konsol dianggap terlalu
besar, dan belum 3D sehingga tidak satupun game yang berbasis 3D muncul di konsol ini. Game nya kebanyakan bergaya FMV, seperti halnya gaya anime. Bahkan seiring perkembangannya konsol ini mendapat julukan mesin porno dengan banyaknya game hentai dan love simulation dirilis
Spoiler for 8. Virtual Boy:
Jauh sebelum Nintendo sukses dengan Wii-nya, mereka sempat tergelincir
dengan Virtual Boy atau akrab dengan sebutan VR-32. Adalah mesin game
yang menawarkan efek 3D lebih dalam. Kelemahannya,mesin ini dianggap
merusak mata. Dimana dengan menggunakan sepasang kacamata, pemain
dipaksa mengikuti tekhnologi Parallax yang dianggap berbahaya. Meskipun
terdapat sistem pause otomatis setiap 15-30 menit, tetap saja berbahaya.
Faktor berikutnya adalah kurangnya game yang mendukung dan harganya
yang mahal serta dianggap kurang memiliki tingkat sosialisasi kurang baik
saat memainkannya.
Spoiler for 7.3DO:
Konsep yang ditawarkan 3DO begitu elegan dan komplit. Rilis pada tahun
1993, 3DO dijual dengan harga US$700. Sebuah angka yang sangat tinggi,
yang memaksa para gamer berpikir dua kali sebelum membelinya. Konsep
multimedianya banyak dipuji orang, namun harga adalah batasan utama bagi
mereka yang berniat membeli mesin ini. Belum lagi, saat itu keberadaan
Sega Saturn dan Sony Playstation yang kian mempromosikan diri, akibatnya
konsol ini dianggap terlalu nanggung dengan konsep yang ada
Spoiler for 06 Vectrex:
Vectrex bisa menjadi konsol yang populer jika waktu perilisannya tepat.
Vectrex rilis tahun 1983-1984, tahun dimana industri game masih lesu.
Menggunakan layar dengan dimensi 9" x 11", konsol ini hanya mampu
menampilkan gambar hitam putih. Keistimewaan lain adalah menyertakan
paket yang menguntungkan. Mereka yang membeli konsol ini langusng
mendapatkan mesin, kontroler, game dan layar built-in. Sering disebut
sebagai mini-arcade, dengan mesin yang menyertakan tombol-analog.
Spoiler for 05 Sega CD:
Tren perkembangan tekhnologi CD mampu mengubah industri game yang
ada. Termasuk Sega yang harus berpikir dua kali untuk hardware mereka.
Awalnya, Sega CD ditujukan untuk mengimbangi kesuksesan PC Engine di
Jepang yang memiliki drive CD Rom terpisah. Kegagalan lebih disebabkan
oleh Sega sendiri yang memberikan janji-janji terlalu besar. Sebagai
promosi, mereka mengatakan bahwa dengan Sega CD gambar dapat
dimaksimalkan menjadi lebih baik. Nyatanya, saat dirilis gambar ridak jauh
berbeda dengan kebanyakan game-game Genesis sebelumnya. Untuk
menutupi kesalahan, Sega coba beralih dengan menfokuskan diri dengan
game-game FMV. Hal ini untuk mengisi space kosong pada kapasitas CD
yang banyak. Namun, hal ini justru makin membuat penggemar tidak loyal.
Spoiler for 04 Atari 7800:
Atari adalah salah satu perusahaan besar dalam industri game. Namun, itu
dulu! Saat mereka masih sukses dengan sistem 2600 yang dimiliki jutaan
masyarakat dunia. Atari banyak melakukan kesalahan dengan strategi yang
dipakai. Salah satunya adalah perilisan Atari Jaguar 7800 yang dianggap
gagal total. Atari dianggap terlalu berani dengan merilis konsol ini disaat
Nintendo menguasai 90% pasar, sedang sisanya diambil Sega Master
System. Atari 7800 tidak memiliki banyak tempat untuk bergerak. Belum lagi
masalah finansial perusahaan ini yang mengakibatkan kurangnya promosi
yang dilakukan.
Spoiler for 03 Turbografx -16:
Meskipun menyertakan angka 16 pada namanya, bukan berarti Turbografx
adalah mesin 16 bit. Hai ini berlaku hanya oada prosesor grafis yang dimiliki.
Turbografx -16 tenggelam di bawah bayang-bayang sega genesis.
Spoiler for 02. Sega Saturn:
Sukses dengan sistem 16 bit, Sega berpikir tidak bakal sulit untuk
meneruskan kesuksesan. Dengan cepat mereka merilis Sega Saturn yang
didaulat memberikan tekhnologi terbaik. Nyatanya, mesin ini berjalan dengan
banyak hambatan, Khususnya jika harus dibandingkan dengan Sony
Playstation. Sega Saturn rilis pada November 1994 (beberapa minggu
setelah Sony Playstation dirilis). Sulitnya pengembangan dimesin ini,
mengakibatkan Saturn hanya memiliki sedikit judul di awal kali perilisannya.
Sega terlalu pede dengan menyertakan harga kelewat tinggi pada Saturn
(lebih tinggi US$100 dibandingkan Sony Playstation).
Spoiler for 01 Dreamcast:
Sega dipaksa berpikir cepat dengan kegagalan Saturn dan mewabahnya
deman Playstation dan Nintendo 64. Mereka merilis Sega Dreamcast yang
memiliki kekuatan lebih prima dibandingakan pesaingnya. Adalah mesin
berkekuatan prosesor 128-bit, yang dianggap sebagai Next-Gen pada masa
itu. Belum lagi dukungan on-line dengan menyertakan built-in modem dan
dukungan internet, makin menjadikan konsol ini sangat ditunggu. Sukses di
awal, bukan berarti sukses selamanya. Sony tidak tinggal diam, mereka
segera menginformasikan Playstation2 pada April 1999, dan rencanya dirilis
setahun kemudian. Informmasi ini cukup membuat Sega khawatir, belum lagi
keberadaan Playstation yang tetap stabil dengan dukungan banyak
developer, salah satunya adalah Squaresoft. Saat Playstation2 dirilis, Sega
mulai goyah! Pasar mereka direbut, dan Sega kekurangan dana untuk
melakukan inovasi dan promosi. PS2 sendiri dipilih karena dukungan penuh
dari para developer.
Dari berbagai sumber
Agan2 ada yang pernah maenin satu dari 10 mesin game di atas ga??
kalo ane sih (waktu itu) tetep setia sama yang ini