- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Awas perampok pasang rekaman suara anak kucing


TS
pijar88
Awas perampok pasang rekaman suara anak kucing
Ijin Share Gan, mudah-mudahan nggak ngganggu kesibukan agan dan aganwati. 

Malam belum terlalu larut. Sebuah mobil Avanza silver meluncur dengan kecepatan sedang, menyusuri jalanan panjang yang tampak sepi. Tak begitu jauh di belakang avanza, dua sepeda motor King yang masing-masing dengan penumpang di belakangnya tampak melaju pelan.
Dalam mobil Avanza itu, di belakang kemudi, tampak dua anak muda berlainan jenis duduk dengan gelisah. Mereka sedang dimabuk cinta. Keduanya saling bergenggam tangan. Belum puas kedua sejoli itu melihat-lihat pemandangan Jakarta di waktu petang, menikmati kesibukan dan hiruk-pikuk manusia yang semakin meraja di atas bumi kota Jakarta.
"Tenang saja, malam belum larut..." kata si pemuda, merayu gadis di sampingnya.
Mobil berjalan lambat. Mereka tak hendak ke rumah, tetapi masih terfikir untuk kembali menikmati malam yang hingar di belantara kota.
"Ke rumah teman kita dulu," ucap si gadis.
Si pemuda mengangguk senang.
Kemudian mereka asyik dengan kemesraan cinta ditingkahi lagu Some one like you yang mengalun pelan. Sungguh, malam ini sepertinya menjadi milik sepasang anak muda itu.
Suara Adelle terus mendayu di telinga mereka. Tetapi belum sampai sepuluh menit kemesraan mereka terusik oleh suara anak kucing yang meratap begitu jelas, terdengar dari jok belakang mobil mereka.
"Bentar Bang, itu suara anak kucing?" si gadis merapatkan wajahnya pada si lelaki, "Abang bawa kucing?"
Si pemuda menggeleng. Dia menggerakkan tangan dan memutar tombol volume dvd mungil di depannya, suara mendayu Adelle pun hilang.
Kini hanya suara anak kucing yang semakin jelas terdengar. Sebentar pelan, sebentar keras. Kemudian terdengar meratap seolah anak kucing itu sedang menangis tersiksa. Dalam fikiran sepasang kekasih itu, mungkin badan si kucing terjepit di antara jok atau box-box barang yang mereka letakkan di jok belakang.
Mereka masih terdiam dan memusatkan perhatian pada suara kucing itu.
Sepi.
Tak begitu lama, suara anak kucing kembali terdengar menyayat.
"Kita periksa saja Bang, kasihan anak kucing itu... kita minggir dulu..."
"OK, sebentar sayang..."
Mobil bergerak lebih kencang, dan di pinggir jalanan yang sepi, si pemuda menepikan kendarannya untuk berhenti.
Sementara itu dua buah motor King agak jauh di belakang mereka tiba-tiba semakin mendekat.
Avanza berhenti. Si laki-laki turun lalu membuka pintu belakang, memeriksa bagian belakang mobil. Si gadis tetap di tempat duduknya, tetapi perhatian mereka sama. Suara kucing yang masih mengeong-ngeong seperti meminta bantuan.
Meraka tak menyadari bahwa dua buah motor King sudah berada tepat di belakang mobil mereka. Dua orang penumpang motor King itu dengan sigap meloncat turun dan langsung merangsek ke dalam avanza yang terhenti itu. Sebuah belati tajam tampak berkilat-kilat dalam genggaman tangan salah satu laki-laki itu.
Dalam sekejap seorang di antara laki-laki itu sudah berada di dalam mobil, berjarak setengah meter dengan si pemuda yang sibuk memeriksa jok belakang.
"Jangan teriak! Sayangi nyawa kamu atau mobil ini?" seorang di antara mereka menghardik begitu keras.
Si Pemuda yang tak menyadari akan kedatangan dua laki-laki yang begitu tiba-tiba, tak bisa berbuat apa-apa. Sementara kekasihnya juga sudah tidak berdaya, mulutnya terkatup rapat dibekap sapu tangan oleh laki-laki asing lainnya.
Tak butuh waktu lama si gadis perlahan lunglai tak bertenaga, pingsan di tempat duduknya. Rupanya sapu tangan itu sudah dibubuhi obat bius.
Suara anak kucing masih terdengar pilu.
Dengan memberanikan diri, si pemuda menatap wajah kasar di depannya yang tampak bengis. Tak dihiraukannya sorot mata tajam dan belati yang berkilat-kilat di depan hidungnya, harga diri si pemuda merasa tertantang.
"Se..ss si si apa kalian?" seru pemuda itu.
"Diam kamu baik!!!" bentak laki-laki bengis itu garang.
"Kurang ajjjjarrrr...!" si pemuda cumiik, tetapi suaranya tenggelam oleh kebisingan malam.
Hanya sampai di situ.
Ujung belati laki-laki bengis itu terlanjur menembus kulit perutnya.
Si Pemuda malang itu tak merasakan apa-apa lagi, tak juga melihat darah yang berceceran membasahi bagian bawah mobilnya. Dia tak lagi merasakan sakit karena perih yang menderanya begitu rupa hingga kemudian tak sadarkan diri. Juga ketika tubuh lemahnya didorong paksa hingga jatuh dan terlempar begitu saja.
Tak butuh waktu lama, kini mobil Avanza itu pun kembali merayap menyusuri jalanan pinggiran ibukota, dengan pengemudi yang berbeda. Laki-laki bengis.
Penumpang di mobil itu, seorang gadis yang masih tak sadarkan diri, sementara di sebelahnya tampak laki-laki beringas dengan sapu tangan di genggamannya.
Mobil Avanza itu menghilang ke arah luar kota.
Entah kemana.
Tidak ada yang tahu, tidak ada yang menduga. Selain dua orang pengemudi motor King yang sudah terlebih dulu menghilang.
Cerita di atas hanyalah ilustrasi tentang maraknya modus perampokan yang terjadi belakangan ini di Jakarta.
Berhati-hati dan waspadalah !!!.
Ini adalah salah satu modus baru kejahatan perampokan. Perampok memasang kotak magnet dengan rekaman bunyi anak kucing. Kotak magnet tersebut dipasang oleh kawanan perampok di kendaraan anda.
Jadi, bila agan sedang menyetir, tiba-tiba mendengar suara anak kucing atau suara asing lainnya, maka lebih baik jangan pedulikan. Sebab hal itu merupakan tipuan.
Ini adalah modus baru yang digunakan kawanan perampok dan sudah memakan banyak korban di Jakarta, di antaranya di daerah Sunter, Jakarta utara.
Intinya, jangan hiraukan jika terdengar suara anak kucing atau suara-suara asing yang sepertinya ada di mobil agan. Jangan berhenti. Karena, itu tipuan dari pengendara motor yang memasang kotak magnet dengan rekaman bunyi anak kucing itu.
Hal tersebut untuk memancing agan supaya menepikan kendaraan dan berhenti.
Dan, kawanan penjahat itu melakukan perampokan. Beberapa korban bahkan sudah melaporkan kasus perampokan dengan modus baru ini ke aparat kepolisian.
Agan-agan dan aganwati yang menggunakan kendaraan roda empat, waspadalah..!!

no_repsol
Spoiler for *:

Quote:

Malam belum terlalu larut. Sebuah mobil Avanza silver meluncur dengan kecepatan sedang, menyusuri jalanan panjang yang tampak sepi. Tak begitu jauh di belakang avanza, dua sepeda motor King yang masing-masing dengan penumpang di belakangnya tampak melaju pelan.
Dalam mobil Avanza itu, di belakang kemudi, tampak dua anak muda berlainan jenis duduk dengan gelisah. Mereka sedang dimabuk cinta. Keduanya saling bergenggam tangan. Belum puas kedua sejoli itu melihat-lihat pemandangan Jakarta di waktu petang, menikmati kesibukan dan hiruk-pikuk manusia yang semakin meraja di atas bumi kota Jakarta.
"Tenang saja, malam belum larut..." kata si pemuda, merayu gadis di sampingnya.
Mobil berjalan lambat. Mereka tak hendak ke rumah, tetapi masih terfikir untuk kembali menikmati malam yang hingar di belantara kota.
"Ke rumah teman kita dulu," ucap si gadis.
Si pemuda mengangguk senang.
Kemudian mereka asyik dengan kemesraan cinta ditingkahi lagu Some one like you yang mengalun pelan. Sungguh, malam ini sepertinya menjadi milik sepasang anak muda itu.
Suara Adelle terus mendayu di telinga mereka. Tetapi belum sampai sepuluh menit kemesraan mereka terusik oleh suara anak kucing yang meratap begitu jelas, terdengar dari jok belakang mobil mereka.
"Bentar Bang, itu suara anak kucing?" si gadis merapatkan wajahnya pada si lelaki, "Abang bawa kucing?"
Si pemuda menggeleng. Dia menggerakkan tangan dan memutar tombol volume dvd mungil di depannya, suara mendayu Adelle pun hilang.
Kini hanya suara anak kucing yang semakin jelas terdengar. Sebentar pelan, sebentar keras. Kemudian terdengar meratap seolah anak kucing itu sedang menangis tersiksa. Dalam fikiran sepasang kekasih itu, mungkin badan si kucing terjepit di antara jok atau box-box barang yang mereka letakkan di jok belakang.
Mereka masih terdiam dan memusatkan perhatian pada suara kucing itu.
Sepi.
Tak begitu lama, suara anak kucing kembali terdengar menyayat.
"Kita periksa saja Bang, kasihan anak kucing itu... kita minggir dulu..."
"OK, sebentar sayang..."
Mobil bergerak lebih kencang, dan di pinggir jalanan yang sepi, si pemuda menepikan kendarannya untuk berhenti.
Sementara itu dua buah motor King agak jauh di belakang mereka tiba-tiba semakin mendekat.
Avanza berhenti. Si laki-laki turun lalu membuka pintu belakang, memeriksa bagian belakang mobil. Si gadis tetap di tempat duduknya, tetapi perhatian mereka sama. Suara kucing yang masih mengeong-ngeong seperti meminta bantuan.
Meraka tak menyadari bahwa dua buah motor King sudah berada tepat di belakang mobil mereka. Dua orang penumpang motor King itu dengan sigap meloncat turun dan langsung merangsek ke dalam avanza yang terhenti itu. Sebuah belati tajam tampak berkilat-kilat dalam genggaman tangan salah satu laki-laki itu.
Dalam sekejap seorang di antara laki-laki itu sudah berada di dalam mobil, berjarak setengah meter dengan si pemuda yang sibuk memeriksa jok belakang.
"Jangan teriak! Sayangi nyawa kamu atau mobil ini?" seorang di antara mereka menghardik begitu keras.
Si Pemuda yang tak menyadari akan kedatangan dua laki-laki yang begitu tiba-tiba, tak bisa berbuat apa-apa. Sementara kekasihnya juga sudah tidak berdaya, mulutnya terkatup rapat dibekap sapu tangan oleh laki-laki asing lainnya.
Tak butuh waktu lama si gadis perlahan lunglai tak bertenaga, pingsan di tempat duduknya. Rupanya sapu tangan itu sudah dibubuhi obat bius.
Suara anak kucing masih terdengar pilu.
Dengan memberanikan diri, si pemuda menatap wajah kasar di depannya yang tampak bengis. Tak dihiraukannya sorot mata tajam dan belati yang berkilat-kilat di depan hidungnya, harga diri si pemuda merasa tertantang.
"Se..ss si si apa kalian?" seru pemuda itu.
"Diam kamu baik!!!" bentak laki-laki bengis itu garang.
"Kurang ajjjjarrrr...!" si pemuda cumiik, tetapi suaranya tenggelam oleh kebisingan malam.

Hanya sampai di situ.
Ujung belati laki-laki bengis itu terlanjur menembus kulit perutnya.
Si Pemuda malang itu tak merasakan apa-apa lagi, tak juga melihat darah yang berceceran membasahi bagian bawah mobilnya. Dia tak lagi merasakan sakit karena perih yang menderanya begitu rupa hingga kemudian tak sadarkan diri. Juga ketika tubuh lemahnya didorong paksa hingga jatuh dan terlempar begitu saja.
Tak butuh waktu lama, kini mobil Avanza itu pun kembali merayap menyusuri jalanan pinggiran ibukota, dengan pengemudi yang berbeda. Laki-laki bengis.
Penumpang di mobil itu, seorang gadis yang masih tak sadarkan diri, sementara di sebelahnya tampak laki-laki beringas dengan sapu tangan di genggamannya.
Mobil Avanza itu menghilang ke arah luar kota.
Entah kemana.
Tidak ada yang tahu, tidak ada yang menduga. Selain dua orang pengemudi motor King yang sudah terlebih dulu menghilang.
Cerita di atas hanyalah ilustrasi tentang maraknya modus perampokan yang terjadi belakangan ini di Jakarta.
Berhati-hati dan waspadalah !!!.
Ini adalah salah satu modus baru kejahatan perampokan. Perampok memasang kotak magnet dengan rekaman bunyi anak kucing. Kotak magnet tersebut dipasang oleh kawanan perampok di kendaraan anda.
Jadi, bila agan sedang menyetir, tiba-tiba mendengar suara anak kucing atau suara asing lainnya, maka lebih baik jangan pedulikan. Sebab hal itu merupakan tipuan.
Ini adalah modus baru yang digunakan kawanan perampok dan sudah memakan banyak korban di Jakarta, di antaranya di daerah Sunter, Jakarta utara.
Intinya, jangan hiraukan jika terdengar suara anak kucing atau suara-suara asing yang sepertinya ada di mobil agan. Jangan berhenti. Karena, itu tipuan dari pengendara motor yang memasang kotak magnet dengan rekaman bunyi anak kucing itu.
Hal tersebut untuk memancing agan supaya menepikan kendaraan dan berhenti.
Dan, kawanan penjahat itu melakukan perampokan. Beberapa korban bahkan sudah melaporkan kasus perampokan dengan modus baru ini ke aparat kepolisian.
Agan-agan dan aganwati yang menggunakan kendaraan roda empat, waspadalah..!!
0
5.4K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan