Tidak semua kesuksesan bisa bertahan. Meraih sukses memang sulit, namun kadang lebih sulit lagi untuk mempertahankannya. Di dunia teknologi, banyak perusahaan inovator yang membuat banyak perubahan besar dan sempat sukses pada masanya, namun pada akhirnya terpuruk dan bangkrut.

Apa saja contoh perusahaan tersebut? Website Total Bankruptcy telah merangkum tiga perusahaan teknologi yang punya peran besar dan pada akhirnya bangkrut dalam sebuah infographic yang menarik. Ketiganya bergerak di bidang industri teknologi yang berbeda. Produsen hardware komputer, penyedia fasilitas distribusi musik, dan perusahan pembuat chip game. Tiga perusahaan tersebut adalah :

Wang Laboratories

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1951 oleh seorang imigran asal China bernama Dr. An Wang dan memulai bisnis dibidang pembuatan kalkulator. Pada pengembangannya Wang Laboratories membuat berbagai macam produk seperti komputer, Word Processor hingga OIS (Office Information System).

Puncak kesuksesannya terjadi pada tahun 1980-an, dengan keuntungan tahunan mencapai 3 milyar USD dan memperkerjakan lebih dari 33 ribu orang. Seperti perusahaan lain, Wang meminjam milyaran dollar untuk mengembangkan perusahan. Namun pada akhirnya perusahaan ini gagal menghadapi persaingan industri komputer yang selalu tumbuh dan berubah dan berujung pada kebangkrutannya pada bulan Agustus 1992.

Bidang yang digeluti Wang sekarang dikembangkan oleh penerus-penerusnya hingga saat ini, seperti word processor modern, serta hardware yang dikembangkan HP, Apple, dan IBM.

Napster


Jika sering mendengar fakta tentang industri musik yang saat ini sedang terpuruk, mungkin Napster adalah salah satu yang bisa ‘disalahkan’. Melalui layanan peer-to-peer, Napster menawarkan cara baru untuk berbagi musik. Napster memungkinkan penggunanya mendownload musik dari pengguna lain dengan mudah. Layanan ini membuat tingkat pembajakan musik makin besar dan merugikan industri musik pada saat itu.

Dalam waktu kurang dari setahun, pengguna Napster sudah melewati 25 juta dan naik menjadi 70 juta pada tahun 2001. Pada tahun 2000 Napster ditutup karena tuntutan dari kalangan industri musik dan film, memaksa Napster mengubah model bisnis dan menghentikan fasilitas sharing-nya. Pada akhirnya, Napster dinyatakan bangkrut pada bulan Juni 2002. Namun industri musik dan film belum bisa benar-benar pulih hingga saat ini.

Napster menginspirasi bagaimana cara orang berbagi file hingga saat ini. Saat ini layanan sharing peer-to-peer seperti Napster dengan mudah ditemukan, seperti Bit Torrent, Kazaa, dan Limewire.

3DFX Interactive


Salah satu produk 3DFX

3DFX didirikan tahun 1994 dan menjadi pionir di bidang pengembangan chip untuk grafis. Seperti yang kita tahu, bagaimana bentuk grafik komputer pada saat itu masih belum berkembang, apalagi untuk game 3D.

Bisa dibilang, perusahaan inilah yang menjadikan sensasi bermain game saat ini makin nyata. Chip grafis yang dibuat oleh mereka saat ini digunakan sebagai standar industri yang baru dan merupakan generasi pertama chip grafis modern yang mengakselerasi kecepatan render untuk game. Seperti kisah akhir yang ada pada dua perusahaan sebelumnya, 3DFX juga diakhiri dengan kebangkrutan. Pada akhir tahun 2000 NVDIA membeli paten-paten, nama brand dan inventori chip grafis milik perusahaan.

Saat ini, produk 3DFX Interactive dapat dinikmati pada chip grafis modern saat ini dan kemampuan-kemampuannya, seperti advanced shading, realistic texture rendering, detailed lighting effect, dan sebagainya.

Tiga perusahaan tersebut itulah yang merubah cara kita menggunakan komputer saat ini. Untuk lebih lengkapnya, Teknimos bisa lihat infographic berikut. Dari sini, bisa diketahui kontribusi apa yang telah diberikan perusahaan tersebut kepada dunia. Sekaligus memetik pelajaran dari bagaimana mereka berkembang dan hingga alasan kebangkrutannya.