- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kerugian Akibat Macet Capai Rp12,8 Triliun per Tahun.


TS
raketpinky2
Kerugian Akibat Macet Capai Rp12,8 Triliun per Tahun.
(Nilai kerugian akan meningkat menjadi Rp65 triliun pada 2020). 
VIVAnews - Ketua Infrastructure Partnership and Knowledge Center, Harun Al Rasyid mengungkapkan kemacetan di Jakarta telah banyak menghilangkan nilai ekonomi yang semestinya bisa menjadi penghasilan daerah ataupun swasta.
"Nilai kerugian akibat kemacetan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp12,8 triliun per tahunnya," ujar Harun dalam diskusi "Upaya mengurai kemacetan" di Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.
Jika tidak dilakukan perbaikan, Harun memperkirakan estimasi kerugian ekonomi pada 2020 mendatang akan mencapai Rp65 triliun per tahunnya. "Angka ini belum lagi ditambah kerugian waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan," ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, di Jakarta saat ini terdapat 17,1 juta perjalanan setiap harinya dan dilayani oleh 5,7 juta unit kendaraan bermotor dengan pertumbuhan 9 persen per tahunnya.
Ironisnya, 56 persen perjalanan dilayani oleh angkutan umum yang berjumlah 86.435 unit atau 1,8 persen. Sedangkan 98,2 persen sisanya menggunakan kendaraan pribadi yang melayani 44 persen perjalanan.
Ia menjelaskan pemerintah harus mengevaluasi semua moda transportasi yang ada. Pemerintah harus mempercepat penyelesaian proyek tol yang bisa mengurai kemacetan seperti Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang bisa mengalihkan arus kendaraan dari Cikampek menuju Banten dan arah sebaliknya.
Selain itu ia mengatakan proyek transportasi massal seperti Mass Rapid Transit, Large Rail Transit, dan Monorail juga mendesak untuk direalisasikan. (umi)

VIVAnews - Ketua Infrastructure Partnership and Knowledge Center, Harun Al Rasyid mengungkapkan kemacetan di Jakarta telah banyak menghilangkan nilai ekonomi yang semestinya bisa menjadi penghasilan daerah ataupun swasta.
"Nilai kerugian akibat kemacetan pada tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp12,8 triliun per tahunnya," ujar Harun dalam diskusi "Upaya mengurai kemacetan" di Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.
Jika tidak dilakukan perbaikan, Harun memperkirakan estimasi kerugian ekonomi pada 2020 mendatang akan mencapai Rp65 triliun per tahunnya. "Angka ini belum lagi ditambah kerugian waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan," ungkapnya.
Berdasarkan data yang ada, di Jakarta saat ini terdapat 17,1 juta perjalanan setiap harinya dan dilayani oleh 5,7 juta unit kendaraan bermotor dengan pertumbuhan 9 persen per tahunnya.
Ironisnya, 56 persen perjalanan dilayani oleh angkutan umum yang berjumlah 86.435 unit atau 1,8 persen. Sedangkan 98,2 persen sisanya menggunakan kendaraan pribadi yang melayani 44 persen perjalanan.
Ia menjelaskan pemerintah harus mengevaluasi semua moda transportasi yang ada. Pemerintah harus mempercepat penyelesaian proyek tol yang bisa mengurai kemacetan seperti Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang bisa mengalihkan arus kendaraan dari Cikampek menuju Banten dan arah sebaliknya.
Selain itu ia mengatakan proyek transportasi massal seperti Mass Rapid Transit, Large Rail Transit, dan Monorail juga mendesak untuk direalisasikan. (umi)
0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan