“Apa kabar Ibu? Ibu sedang apa? Ibu udah makan belum?”
Seberapa sering agan melontarkan pertanyaan itu kepada kedua orang tua? Menelpon Ibu agan-aganwati di sela-sela kesibukan, sekedar untuk menanyakan kabar mereka?
Kalo boleh jujur, pasti banyak jawaban dari agan-aganwati adalah: “jarang”, “sangat jarang”, atau bahkan “tidak pernah”. Coba bandingkan dengan hubungan agan-aganwati dengan gebetan ato pacar. Yang dikit-dikit sms/ wassap/ bbm, nelpon udah kayak minum obat 3 kali sehari. Belum lagi sekali nelpon bisa berjam-jam. Sungguh perbandingan yang sangat menyesakkan…
Spoiler for Perbandingan:
Kenapa ane tiba-tiba bikin trit ini? Soalnya tadi pas ane iseng-iseng browsing, terus ga sengaja baca kisah motivasi yang bikin ane tambah mewek dan merasa bersalah, karena ane sendiri termasuk anak yang jarang banget hubungin orang tua.
Nih gan, cerita motivasi yang ane ambil dari salah satu blog orang…
Quote:
Apa kabar bapak'ku? Apa kabar Ibu'ku?
Semoga hari ini jadi hari terbaik bagi semua.
Tidak terasa waktu berjalan seperti berlari.
Ingin kita bisa memperlambat waktu karena banyak urusan kita yang belum selesai.
Tahu-tahu kita sudah sampai dipenghujung hari dan besok akan dimulai lagi kesibukan rutin yang menghabiskan seluruh waktu kita. Hari-hari bergulir cepat, bulan berganti dan tahunpun terus bertambah jumlahnya.
Ada satu "urusan" yang sering kali kita pinggirkan dalam beragam urusan yang kita anggap lebih penting lainnya, yaitu :: orang tua kita.
Jika kita setiap hari bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga kita dan begitu fokusnya kita memastikan bahwa keluarga kita (yang disebut keluarga kini adalah suami/istri & anak-anak kita) bisa makan cukup hari ini. Bahkan seringkali kita memanjakan anak-anak dengan mempersiapkan menu masakan kesukaan mereka.
Tapi, seberapa sering kita mengingat orang tua kita pada hari ini makan dengan menu apa?
Setelah kita berpisah rumah dengan mereka, orang tua sering kita tempatkan sebagai jadwal mingguan yang hanya perlu kita perhatikan saat kunjungan tiba di akhir minggu. Sehingga selama seminggu penuh kita merasa berhak untuk tidak memperhatikan keadaan mereka?
Belum lagi bagi yang tinggal dikota lain, kadang kita lupa menelpon mereka sampai berminggu-minggu dan merasa "cukup" dengan menjadwalkan acara pulang kampung setahun sekali saat Lebaran atau hari besar lainnya.
Sebaliknya, bagi orang tua yang kesepian disana,merasa sangat bahagia jika ditelpon anaknya, bukan kerena anaknya menanyakan kabar mereka, tapi mereka bahagia karena bisa mendengar suara anak yang senantiasa dirindukannya!
Kasih sayang yang teramat dalam yang kita alirkan anak-anak kita sekarang ini dalam bentuk perhatian, mengurusnya dan menjaganya, sedemikianlah orang tua berlaku selama ini terhadap kita sejak kita masih kecil dan belum mandiri.
Bedanya adalah, ketika perhatian kita mulai beralih kepada orang-orang (suami/istri & anak-anak) yang seakan lebih kita cintai daripada orang tua kita, maka berkuranglah perhatian kita pada orang tua kita. Sedang pada orang tua kita, perasaan kasih sayang itu tidak pernah berkurang sedikitpun terhadap anak-anaknya. Keadaanlah yang membuat mereka tidak punya pilihan lain, selain harus ikhlas melepas anak-anaknya pergi mengarungi kehidupannya masing-masing.
Sering kita di'ingatkan oleh para pemuka agama untuk menyayangi orang-tua kita, agar memelihara mereka dengan baik dimasa tuanya dan supaya selalu bersikap lembut pada mereka. Tapi kenyataannnya kesibukkan sering kali membuat kita tidak sempat melakukannya.
Kita sering membelikan istri pakaian yang indah-indah untuk dipakainya supaya dia tampak cantik. tapi seberapa sering kita membelikan ibu kita baju yang indah untuknya. Bukan karena ingin beliau kelihatan cantik, tapi karena ingin melihatnya bahagia menerima tanda kasih dari kita itu.
Betapa seringnya seorang istri berteleponan dengan suaminya untuk berembuk soal urusan rumah tangga. tapi apakah kita merasa perlu menelpon bapak kita untuk menanyakan kabar kesehatannya.
Seberapa sering kita berpelukan dan bercanda ria dengan anak-anak kita setiap harinya,
tapi apakah kita merasa rindu ingin berbicara dan mengobrol dengan bapak/ibu yang sudah sulit diajak berkomunikasi karena usia tuanya.
Padahal sebuah pemberian baju untuk ibu kita, akan membuat hati seorang tua menjadi sangat bahagia. baju hadiah itu bisa jadi menjadi penyulut semangatnya melewati hari-harinya. Kenyataan bahwa anaknya telah memberinya pakaian yang demikian indah (yang mungkin bahkan tidak dibutuhkannya) akan tinggal dihatinya sebagai kehangatan yang mewarnai kesibukan rutinnya. Setiap kali ia membuka lemari pakaiannya beliau diingatkan kembali pada anaknya yang teramat sayang kepadanya.
Sebuah telepon yang menanyakan kabar kesehatannya, akan membuat orang tua merasa begitu bergairah. Lalu mereka akan melanjutkan cerita tentang cucu-cucunya sebanayk-banyaknya pada teman-teman jalan paginya, yang sebenarnya kita ceritakan sedikit saja. Mereka menceritakan tentang anak cucunya dengan tak henti-hentinya sekedar untuk mengekspressikan kebanggaannya pada kita. Telepon berdurasi tak lebih dari 5 menit itu, adalah hiburan yang paling menyenangkan dibanding televisi yang ditontonnya selama bertahun tahun ini sebagai teman sepanjang hari.
Pembicaraan telepon singkat itu akan menjadi kenangan yang indah sampai mereka beranjak ketempat tidur dimalam harinya.
Kiriman makanan dari anaknya pun bisa jadi hadiah terindah yang mereka rasakan. Mereka telah lupa pada rumah-rumah makan yang pernah mereka datangi disepanjang usianya. Bagi mereka makanan terlezat adalah makanan yang datang dari tangan kasih anaknya. Bagi mereka makanan itu merepresentasikan kasih sayang anaknya pada mereka.
Tentu saja tidak semua kita tidak punya waktu untuk orang tua kita. Tidak semua dari kita jarang berkomunikasi dengan orang tuanya.
Tapi jika usia semakin renta dan dunia seakan semakin sepi. Orang tua merasa sangat terhibur dengan apa-apa yang menghubungkannya dengan anak-anaknya.
Orang tua akan sangat berbahagia jika bertemu dengan anak cucunya.
Kenyataannya, sangat mudah memberikan kebahagiaan bagi orang tua kita.
Dengan sedikit upaya dan perhatian kita bisa menghadirkan tawa diwajah bapak ibu kita.
Itu sungguh tak sebanding dengan asa upaya yang telah mereka lakukan disepanjang hidupnya untuk kita.
Sebuah hadiah terindah dan termahal untuk bapak ibu kita tidak pernah cukup untuk mengganti bhakti mereka demi merajut kehidupan kita kini.
Perhatian kita yang tak seberapa itu,
bisa menjadi sangat besar artinya bagi bapak ibu kita.
Hanya dengan melakukan hal-hal yang sangat sederhana & mudah dilakukan itu,
kita bisa menghiasi hati orang tua kita dengan kehangatan rasa bahagia
karena kasih sayang anak-anaknya..
Apalagi jika kita bisa memberikan lebih.. lebih banyak perhatian pada mereka.....
Semoga hari ini jadi hari terbaik bagi semua.
Spoiler for Sumber:
Blogspotnya si baniratmilia
Selesai ane baca cerita diatas, ane merasa tertampar. Ane bisa nelpon pacar (soalnya belum berkeluarga) berkali-kali dalam sehari sekedar untuk bertanya “Sayang, kamu udah makan belum?”ato “Udah malem, kamu kok belum tidur? Met istirahat ya, sayang…” Giliran ke ibu, boro-boro nanya udah makan apa belum!
Quote:
Mungkin diantara agan-aganwati juga ada yang merasakan hal yang sama dengan ane? Ane pun langsung bertanya-tanya, apa yang ngebuat kita suka enggan menghubungi orang tua?
Alasan Pertamax: Nggak punya HP
Bohong kalo jawabannya karena ga punya alat komunikasi! Bisa dipastiin hampir semua orang memiliki telpon genggam. Malah banyak diantaranya yang menggunakan smartphone dengan sambungan internet 24 jam. Masa iya, ngaskus bisa tapi nelpon ga bisa?
Alasan Keduax: Sayang pulsa ato Nggak Punya Pulsa
Ini dia yang biasa suka dijadiin alasan yaitu “nggak punya pulsa”, apalagi untuk anak kosan. Apalagi kalo provider kita sama provider yang dipake orang tua beda! Bikin tambah males telpon karena pulsa jadi cepet abis. Padahallll sekarang udah semakin banyak provider yang menawarkan tarif murah. Kurang apalagi coba? Masa iya sama orang tua sendiri pake itung-itungan pulsa?
Menyambut Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember 2012, Provider dengan klaim “Anti Lelet” memberikan kejutan untuk menciptakan Momen Berharga agan-aganwat di Hari Ibu besok yaitu dengan memberikan tarif special yaitu“Nelpon ke Operator lain hanya Rp 12/detik” Jadi udah ga ada alasan sayang pulsa. Info lebih lengkap cek langsung DIMARI
Yuk, gan… mumpung sebentar lagi hari Ibu. Buat agan-aganwati yang masih bingung mau ngasih hadiah apa untuk Ibu, kita mulai dari memberikan Hadiah yang sederhana dengan rajin menelpon Ibu, bertanya kabar atau mengucapkan
“I Love U, Mom”.
Spoiler for Pesan Moral:
Eitss… rajin menelponnya bukan untuk hari Ibu aja lho.. Tapi juga untuk hari-hari sterusnya..
Dan jangan lupa telpon Bapak juga..
Spoiler for Izin biar ga dibata:
Maaph kalo thread ini berbau promo. Karena emang TS mewakili dari tim Kaskus Promo. Jadi semoga berkenan dan bermanfaat bagi semua Kaskuser.