- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sniper tak seseksi yang dibayangkan banyak orang


TS
dusunku
Sniper tak seseksi yang dibayangkan banyak orang

Quote:
Penembak jitu alias sniper tak selalu segagah cerita dalam film Hollywood, seperti dalam Shooter dan Sniper.
Pada kenyataannya menjadi penembak jitu lebih banyak memerlukan kesabaran dan konsentrasi ketimbang aksi gagah-gagahan bak seorang Rambo.
Selama berjam-jam, seorang penembak jitu dan pasangannya, pengamat target alias Observer, bisa bertahan diam di tempat layaknya sebuah batu.
"Sniper tak seseksi yang dibayangkan banyak orang, " ujar sersan satu Thomas Eggers, instrukstur sekolah penembak jitu Fort Benning, "Para pelamar dari berbagai kesatuan disaring berdasarkan kecerdasan dan kematangan mentalnya., sebab penembak jitu sekarang semakin bergantung pada sains," kata Egger.
Seorang penembak jitu dan pendampingnya harus betul-betul memahami cara kerja senapannya, lintasan pelurunya, dan seberapa besar faktor-faktor lingkungan bisa mempengaruhi kecepatan peluru ataupun arah tembakan. Sebab target yang mereka bidik jaraknya benar-benar sangat jauh. Sedikit saja salah memperkirakan kecepatan angin, tembakan bisa melenceng. Padahal prinsip mereka "One Shot One Killed".
Peluru dalam magasin jumlahnya sangat terbatas dan jika mereka gagal membunuh target, posisi mereka bakal segera diketahui musuh. Nyawa taruhannya.
Penembak jitu adalah musuh yang merayap tanpa suara dan pembunuh dari balik bayang-bayang. Mereka adalah hantu, mereka mampu membunuh dari jarak yang tak pernah disangka.
Pada kenyataannya menjadi penembak jitu lebih banyak memerlukan kesabaran dan konsentrasi ketimbang aksi gagah-gagahan bak seorang Rambo.
Selama berjam-jam, seorang penembak jitu dan pasangannya, pengamat target alias Observer, bisa bertahan diam di tempat layaknya sebuah batu.
"Sniper tak seseksi yang dibayangkan banyak orang, " ujar sersan satu Thomas Eggers, instrukstur sekolah penembak jitu Fort Benning, "Para pelamar dari berbagai kesatuan disaring berdasarkan kecerdasan dan kematangan mentalnya., sebab penembak jitu sekarang semakin bergantung pada sains," kata Egger.
Seorang penembak jitu dan pendampingnya harus betul-betul memahami cara kerja senapannya, lintasan pelurunya, dan seberapa besar faktor-faktor lingkungan bisa mempengaruhi kecepatan peluru ataupun arah tembakan. Sebab target yang mereka bidik jaraknya benar-benar sangat jauh. Sedikit saja salah memperkirakan kecepatan angin, tembakan bisa melenceng. Padahal prinsip mereka "One Shot One Killed".
Peluru dalam magasin jumlahnya sangat terbatas dan jika mereka gagal membunuh target, posisi mereka bakal segera diketahui musuh. Nyawa taruhannya.
Penembak jitu adalah musuh yang merayap tanpa suara dan pembunuh dari balik bayang-bayang. Mereka adalah hantu, mereka mampu membunuh dari jarak yang tak pernah disangka.
Quote:
Sampai detik ini penembak jitu terjauh adalah, Corporal of Horse (setara dengan Sersan) Craig Harrison, prajurit resimen kavaleri Royal Horse Guards & 1st Dragoons Inggris.

Harrison berhasil membunuh dua prajurit Taliban dari jarak 2.475 m atau hampir 2,5 kilometer, tiga tahun lalu.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Kopral Rob Furlong, prajurit infanteri Kanada, sejauh 2.430 meter, yang dibuatnya saat terlibat dalam operasi Anakonda di Afganistan pada 2002.
Menggunakan senapan Accuracy International L115A3, Harrison membunuh dua prajurit Taliban yang sedang mempersiapkan senapan mesinnya untuk memberondong pasukan Inggris yang terjebak di sebuah lembah di propinsi Helmand, Afganistan.
Peluru itu melesat dengan kecepatan tiga kali kecepatan suara.
Tembakan pertama menghajar perut pemegang senapan mesin dan, ketika prajurit Taliban kedua hendak mengambil senapan mesin itu, tembakan kedua mengenai lehernya.
"Keduanya mati," kata Harrison, 37 tahun.
"Kebetulan kondisi saat itu benar-benar sempurna. Udara bersih, cuaca cerah dan tak ada angin."
Padahal jarak efektif senapan buatan Accuracy ini hanya 1.400 meter.
Spoiler for Craig Harrison:

Harrison berhasil membunuh dua prajurit Taliban dari jarak 2.475 m atau hampir 2,5 kilometer, tiga tahun lalu.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Kopral Rob Furlong, prajurit infanteri Kanada, sejauh 2.430 meter, yang dibuatnya saat terlibat dalam operasi Anakonda di Afganistan pada 2002.
Menggunakan senapan Accuracy International L115A3, Harrison membunuh dua prajurit Taliban yang sedang mempersiapkan senapan mesinnya untuk memberondong pasukan Inggris yang terjebak di sebuah lembah di propinsi Helmand, Afganistan.
Peluru itu melesat dengan kecepatan tiga kali kecepatan suara.
Tembakan pertama menghajar perut pemegang senapan mesin dan, ketika prajurit Taliban kedua hendak mengambil senapan mesin itu, tembakan kedua mengenai lehernya.
"Keduanya mati," kata Harrison, 37 tahun.
"Kebetulan kondisi saat itu benar-benar sempurna. Udara bersih, cuaca cerah dan tak ada angin."
Padahal jarak efektif senapan buatan Accuracy ini hanya 1.400 meter.
Spoiler for Prosedur:

Spoiler for 5 senapan penembak jitu terbaik:
ACCURACY INTERNATIONAL L115A3 AWM

Inilah senapan yang digunakan Craig Harrison saat memecahkan rekor di Afganistan.
Sebenarnya senapan buatan Inggris ini hanya mempunyai jarak efektif 1.400 meter, namun Harrison mampu tepat membidik target yang jaraknya lebih dari 2.400 meter.
Sejak November lima tahun lalu, senapan ini menjadi senjata standar bagi para penembak jitu di angkatan bersenjata Inggris.
Harga per unitnya sekitar US$ 34 ribu atau Rp 327 juta.
CHEY TAC .408 CAL

Pembuatnya Chey Tac Ltc, mengklaim sebagai "Number 1 Sniper System in the World."
Dirancang oleh John D. Taylor dan William O. Wordman.
Jarak tembak efektifnya mencapai 2.000 meter, dengan kecepatan peluru 3.500 meter per detik.
BARRET M82 .50 CAL

Dirancang oleh Ronnie Barret dan dibuat oleh American Barret Firearms Manufacturing.
Senapan ini sangat populer dan digunakan sejumlah pasukan khusus di dunia. Pada awal 1990-an, militer Amrik memesan senapan ini dalam jumlah besar untuk operasi militer di Kuwait dan Irak.
Jarak tembak efektifnya 1.800 meter. Harga per unitnya sekitar US$ 8.900 atau Rp 86 juta.
DRAGUNOV SVD

Pertama kali dirancang oleh Evgeny Dragunov pada 1963 untuk menggantikan senapan Mosin-Nagant di militer Soviet.
Pada masa perang dingin, Dragunov SVD menjadi senapan standar bagi penembak jitu di negara-negara yang tergabung dalam pakta Warsawa. Senapan ini memiliki jangkauan maksimum 1.300 meter.
MOSIN-NAGANT

Inilah senapan yang digunakan oleh para penembak jitu legendaris, seperti Vasily Zaitsev, Simo "Maut Putih" Hayha, dan Ivan Soderenko, dalam perang dunia II.
[URL="http://edisi.harian.detik..com/?xml=Pagi&iid=71665#folio=20"][color=blue]SUMBER[/color][/URL]
Diubah oleh dusunku 07-12-2012 17:50
5
40.8K
Kutip
523
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan