- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seorang Ibu Argentina Selamatkan Ratusan Budak Seks
TS
suryaprana
Seorang Ibu Argentina Selamatkan Ratusan Budak Seks
Susana Trimarco adalah seorang ibu rumah
tangga yang sibuk dengan keluarganya
dan tidak terlalu memperhatikan berita,
hingga suatu hari putrinya, Veron, pergi
untuk bertemu dokter dan tidak pernah
kembali.
Setelah mendapatkan sedikit bantuan dari
polisi, Trimarco mencari tahu sendiri
mengenai keberadaan putrinya. Dia
mendengar kabar ada seorang gadis 23
tahun diculik dan dipaksa menjadi budak
seks. Dia pun segera mengunjungi rumah-
rumah bordil, mencari petunjuk. Tetapi
pencariannya mendapat tujuan tambahan:
menyelamatkan para budak seks dan
membantu mereka memulai hidup baru.

Langkah yang dilakukan Trimarco 10 tahun
lalu berkembang menjadi sebuah gerakan
dan hari ini, wanita itu adalah pahlawan
bagi ratusan perempuan yang dia
selamatkan dari jebakan prostitusi
Argentina. Dia dianugerahi penghargaan
"Women of Courage" oleh Departemen
Luar Negeri AS dan dinominasikan untuk
Hadiah Nobel Perdamaian pada 28
November.
Pada Minggu malam, Presiden Cristina
Fernandez memberinya penghargaan hak
asasi manusia di hadapan ratusan ribu
orang di Plaza de Mayo.
Tetapi pencarian bertahun-tahun
menjelajahi dunia kriminal bawah tanah
belum juga membawa Trimarco
menjumpai Veron yang hilang itu. "Aku
hidup untuk ini," ujar Trimarco yang
berusia 58 tahun pada The Associated
Press mengenai pencariannya yang
sedang berjalan.
“Aku tidak punya kehidupan lain, dan
kebenaran, itu sangat sedih, sangat
suram, aku tidak akan berharap ada orang
lain yang menjalani kehidupan seperti
ini."
Perjalanannya yang menyakitkan kini telah
mencapai tonggak sejarah.
Publisitas atas upaya Trimarco membuat
pemerintah Argentina menjadikan kasus
putrinya sebagai kasus prioritas. Sebanyak
13 orang telah diadili karena diduga
menculik Veron dan menjadikannya
sebagai budak seks dalam dalam bisnis
rumah bordil ilegal. Prostitusi tidak ilegal
di Argentina, tetapi eksploitasi
perempuan untuk seks adalah ilegal.
Sebuah putusan diperkirakan keluar pada
Selasa setelah sidang selama hampir
setahun.
Tujuh pria dan enam perempuan mengaku
tidak bersalah dan pengacara mereka
mengatakan tidak ada bukti fisik yang
mendukung tuduhan terhadap mereka.
Para pemimpin kelompok itu membantah
mengenal Veron dan mengatakan bahwa
wanita yang bekerja di rumah bordil itu
melakukannya secara sukarela. Jaksa
penuntut menuntut hukuman 25 tahun
penjara untuk mereka.
Trimarco adalah saksi utama selama
persidangan, bersaksi selama enam hari
berturut-turut tentang pencarian bagi
putrinya.
Frustrasi oleh kehilangan putrinya,
Trimarco memulai penyelidikan sendiri
dan menemukan sopir taksi yang
mengatakan telah mengantar putrinya ke
rumah bordil tempat dia dipukuli dan
dipaksa melacur. Sopir itu adalah salah
satu terdakwa.
Dengan suami dan cucu di belakangnya,
Trimarco menyamar sebagai seorang
perekrut pramuria dan memasuki setiap
rumah bordil mencari petunjuk. Dia
segera menemukan dirinya tenggelam
dalam dunia yang berbahaya dan suram
dari sebuah kejahatan terorganisir,
mengumpulkan bukti yang memberatkan
polisi, politisi dan gangster.
"Untuk pertama kalinya, aku benar-benar
mengerti apa yang terjadi pada putriku,"
ujarnya. "Aku bersama suamiku dan
cucuku Micaela, tertidur di kursi belakang
mobil karena dia masih sangat kecil dan
aku tidak punya siapa-siapa untuk
menitipkannya."
Wanita pertama yang diselamatkan
Trimarco mengajarinya untuk menjadi
kuat, ujarnya.
"Aku mengingatnya untuk selamanya: Dia
mengatakan kepadaku untuk tidak
membiarkan mereka melihatku menangis,
karena orang-orang tak tahu malu yang
menculik putriku akan menertawakanku,
dan penderitaanku," ujar Trimarco. "Sejak
itu aku tidak menangis lagi aku sudah
membuat diriku kuat, dan ketika aku
merasa bahwa air mata mungkin akan
jatuh, aku ingat kata-kata itu, dan aku
tetap tenang.."
Micaela, 13 tahun, selalu berada di sisi
neneknya, memberi dukungan bagi
kampanye publisitas melawan
perdagangan manusia dan menjaga
kenangan untuk ibunya tetap hidup.
Lebih dari 150 saksi bersaksi di
persidangan, termasuk selusin mantan
budak seks yang menggambarkan kondisi
brutal di rumah bordil.
Veron mungkin telah diculik dua kali,
dengan keterlibatan pihak otoritas yang
seharusnya melindungi dia, menurut Julio
Fernandez, kepala kepolisian Tucuman
yang bertujuan untuk menyelidiki
perdagangan manusia. Dia mengatakan
bahwa para saksi melaporkan melihat
Veron di sebuah stasiun bus tiga hari
setelah dia menghilang awalnya, dan
bahwa seorang perwira polisi dari La Rioja,
Domingo Pascual Andrada, mengirimnya
ke rumah bordil di sana.
Polisi Tucuman lainnya bersaksi bahwa
ketika mereka meminta izin pada tahun
2002 untuk mencari di rumah bordil La
Rioja, hakim membuat mereka menunggu
berjam-jam, yang memungkinkan penculik
untuk memindahkan Veron. Cerita itu
didukung oleh seorang wanita yang
pernah menjadi pramuria di rumah bordil:
Dia bersaksi bahwa Veron dipindahkan
sebelum polisi tiba. Hakim membantah
memiliki kaitan dengan terdakwa.
Beberapa mantan pramuria mengatakan
mereka telah melihat Veron dibius dan
lemas. Salah satunya bersaksi Veron
merasa terjebak dan merindukan
putrinya. Lainnya mengatakan dia melihat
Veron dengan rambut yang dicat pirang
dan seorang anak bayi yang didapatnya
akibat hamil dalam pemerkosaan oleh
pemimpim komplotan. Ada sebuah
laporan yang mengatakan Veron telah
dijual ke rumah bordil di Spanyol — dalam
sebuah laporan Interpol.
Kampanye Trimarco untuk menemukan
putrinya membuat Departemen Luar
Negeri menyediakan dana untuk sebuah
yayasan atas nama Veron. Sampai saat ini,
ia telah menyelamatkan lebih dari 900
wanita dan gadis dari perdagangan seks.
Yayasan itu juga menyediakan perumahan,
bantuan medis dan psikologis, dan
membantu korban menuntut mantan
penculiknya.
Argentina melarang perdagangan manusia
pada tahun 2008, sebagian besar karena
pekerjaan dari yayasan tersebut. Sebuah
kekuatan baru yang didedikasikan untuk
memerangi perdagangan manusia telah
membebaskan lebih dari 3.000 korban
dalam dua tahun, ujar Menteri Keamanan
Nilda Garre, yang menulis sebuah
komentar pada surat kabar dan
mengatakan putusan pengadilan itu
harusnya menjadi contoh.
Apapun putusannya, pengacara Trimarco,
Carlos Garmendia, mengatakan kasus ini
telah membuat perbedaan.
"Perdagangan manusia adalah masalah
yang tidak tersentuh sampai kasus (Veron)
Marita," ujar Garmendia. "Kasus itu telah
memasukannya dalam agenda nasional."
Tapi Trimarco ingin lebih. "Aku berharap
mereka akan menyerah dan mengatakan
apa yang mereka lakukan dengan Marita,"
ujarnya.
"Aku merasakannya di dadaku bahwa dia
masih hidup dan aku tidak akan berhenti
sampai aku menemukan dia," ujar
Trimarco. "Jika dia tidak lagi di dunia ini,
aku ingin menemukan tubuhnya."
link: m.yahoo.com/w/legobpengine/news/seorang-ibu-argentina-selamatkan-ratusan-budak-seks-082742849.html?orig_host_hdr=id.berita.yahoo.com&.intl=ID&.lang=id-ID
tangga yang sibuk dengan keluarganya
dan tidak terlalu memperhatikan berita,
hingga suatu hari putrinya, Veron, pergi
untuk bertemu dokter dan tidak pernah
kembali.
Setelah mendapatkan sedikit bantuan dari
polisi, Trimarco mencari tahu sendiri
mengenai keberadaan putrinya. Dia
mendengar kabar ada seorang gadis 23
tahun diculik dan dipaksa menjadi budak
seks. Dia pun segera mengunjungi rumah-
rumah bordil, mencari petunjuk. Tetapi
pencariannya mendapat tujuan tambahan:
menyelamatkan para budak seks dan
membantu mereka memulai hidup baru.

Langkah yang dilakukan Trimarco 10 tahun
lalu berkembang menjadi sebuah gerakan
dan hari ini, wanita itu adalah pahlawan
bagi ratusan perempuan yang dia
selamatkan dari jebakan prostitusi
Argentina. Dia dianugerahi penghargaan
"Women of Courage" oleh Departemen
Luar Negeri AS dan dinominasikan untuk
Hadiah Nobel Perdamaian pada 28
November.
Pada Minggu malam, Presiden Cristina
Fernandez memberinya penghargaan hak
asasi manusia di hadapan ratusan ribu
orang di Plaza de Mayo.
Tetapi pencarian bertahun-tahun
menjelajahi dunia kriminal bawah tanah
belum juga membawa Trimarco
menjumpai Veron yang hilang itu. "Aku
hidup untuk ini," ujar Trimarco yang
berusia 58 tahun pada The Associated
Press mengenai pencariannya yang
sedang berjalan.
“Aku tidak punya kehidupan lain, dan
kebenaran, itu sangat sedih, sangat
suram, aku tidak akan berharap ada orang
lain yang menjalani kehidupan seperti
ini."
Perjalanannya yang menyakitkan kini telah
mencapai tonggak sejarah.
Publisitas atas upaya Trimarco membuat
pemerintah Argentina menjadikan kasus
putrinya sebagai kasus prioritas. Sebanyak
13 orang telah diadili karena diduga
menculik Veron dan menjadikannya
sebagai budak seks dalam dalam bisnis
rumah bordil ilegal. Prostitusi tidak ilegal
di Argentina, tetapi eksploitasi
perempuan untuk seks adalah ilegal.
Sebuah putusan diperkirakan keluar pada
Selasa setelah sidang selama hampir
setahun.
Tujuh pria dan enam perempuan mengaku
tidak bersalah dan pengacara mereka
mengatakan tidak ada bukti fisik yang
mendukung tuduhan terhadap mereka.
Para pemimpin kelompok itu membantah
mengenal Veron dan mengatakan bahwa
wanita yang bekerja di rumah bordil itu
melakukannya secara sukarela. Jaksa
penuntut menuntut hukuman 25 tahun
penjara untuk mereka.
Trimarco adalah saksi utama selama
persidangan, bersaksi selama enam hari
berturut-turut tentang pencarian bagi
putrinya.
Frustrasi oleh kehilangan putrinya,
Trimarco memulai penyelidikan sendiri
dan menemukan sopir taksi yang
mengatakan telah mengantar putrinya ke
rumah bordil tempat dia dipukuli dan
dipaksa melacur. Sopir itu adalah salah
satu terdakwa.
Dengan suami dan cucu di belakangnya,
Trimarco menyamar sebagai seorang
perekrut pramuria dan memasuki setiap
rumah bordil mencari petunjuk. Dia
segera menemukan dirinya tenggelam
dalam dunia yang berbahaya dan suram
dari sebuah kejahatan terorganisir,
mengumpulkan bukti yang memberatkan
polisi, politisi dan gangster.
"Untuk pertama kalinya, aku benar-benar
mengerti apa yang terjadi pada putriku,"
ujarnya. "Aku bersama suamiku dan
cucuku Micaela, tertidur di kursi belakang
mobil karena dia masih sangat kecil dan
aku tidak punya siapa-siapa untuk
menitipkannya."
Wanita pertama yang diselamatkan
Trimarco mengajarinya untuk menjadi
kuat, ujarnya.
"Aku mengingatnya untuk selamanya: Dia
mengatakan kepadaku untuk tidak
membiarkan mereka melihatku menangis,
karena orang-orang tak tahu malu yang
menculik putriku akan menertawakanku,
dan penderitaanku," ujar Trimarco. "Sejak
itu aku tidak menangis lagi aku sudah
membuat diriku kuat, dan ketika aku
merasa bahwa air mata mungkin akan
jatuh, aku ingat kata-kata itu, dan aku
tetap tenang.."
Micaela, 13 tahun, selalu berada di sisi
neneknya, memberi dukungan bagi
kampanye publisitas melawan
perdagangan manusia dan menjaga
kenangan untuk ibunya tetap hidup.
Lebih dari 150 saksi bersaksi di
persidangan, termasuk selusin mantan
budak seks yang menggambarkan kondisi
brutal di rumah bordil.
Veron mungkin telah diculik dua kali,
dengan keterlibatan pihak otoritas yang
seharusnya melindungi dia, menurut Julio
Fernandez, kepala kepolisian Tucuman
yang bertujuan untuk menyelidiki
perdagangan manusia. Dia mengatakan
bahwa para saksi melaporkan melihat
Veron di sebuah stasiun bus tiga hari
setelah dia menghilang awalnya, dan
bahwa seorang perwira polisi dari La Rioja,
Domingo Pascual Andrada, mengirimnya
ke rumah bordil di sana.
Polisi Tucuman lainnya bersaksi bahwa
ketika mereka meminta izin pada tahun
2002 untuk mencari di rumah bordil La
Rioja, hakim membuat mereka menunggu
berjam-jam, yang memungkinkan penculik
untuk memindahkan Veron. Cerita itu
didukung oleh seorang wanita yang
pernah menjadi pramuria di rumah bordil:
Dia bersaksi bahwa Veron dipindahkan
sebelum polisi tiba. Hakim membantah
memiliki kaitan dengan terdakwa.
Beberapa mantan pramuria mengatakan
mereka telah melihat Veron dibius dan
lemas. Salah satunya bersaksi Veron
merasa terjebak dan merindukan
putrinya. Lainnya mengatakan dia melihat
Veron dengan rambut yang dicat pirang
dan seorang anak bayi yang didapatnya
akibat hamil dalam pemerkosaan oleh
pemimpim komplotan. Ada sebuah
laporan yang mengatakan Veron telah
dijual ke rumah bordil di Spanyol — dalam
sebuah laporan Interpol.
Kampanye Trimarco untuk menemukan
putrinya membuat Departemen Luar
Negeri menyediakan dana untuk sebuah
yayasan atas nama Veron. Sampai saat ini,
ia telah menyelamatkan lebih dari 900
wanita dan gadis dari perdagangan seks.
Yayasan itu juga menyediakan perumahan,
bantuan medis dan psikologis, dan
membantu korban menuntut mantan
penculiknya.
Argentina melarang perdagangan manusia
pada tahun 2008, sebagian besar karena
pekerjaan dari yayasan tersebut. Sebuah
kekuatan baru yang didedikasikan untuk
memerangi perdagangan manusia telah
membebaskan lebih dari 3.000 korban
dalam dua tahun, ujar Menteri Keamanan
Nilda Garre, yang menulis sebuah
komentar pada surat kabar dan
mengatakan putusan pengadilan itu
harusnya menjadi contoh.
Apapun putusannya, pengacara Trimarco,
Carlos Garmendia, mengatakan kasus ini
telah membuat perbedaan.
"Perdagangan manusia adalah masalah
yang tidak tersentuh sampai kasus (Veron)
Marita," ujar Garmendia. "Kasus itu telah
memasukannya dalam agenda nasional."
Tapi Trimarco ingin lebih. "Aku berharap
mereka akan menyerah dan mengatakan
apa yang mereka lakukan dengan Marita,"
ujarnya.
"Aku merasakannya di dadaku bahwa dia
masih hidup dan aku tidak akan berhenti
sampai aku menemukan dia," ujar
Trimarco. "Jika dia tidak lagi di dunia ini,
aku ingin menemukan tubuhnya."
link: m.yahoo.com/w/legobpengine/news/seorang-ibu-argentina-selamatkan-ratusan-budak-seks-082742849.html?orig_host_hdr=id.berita.yahoo.com&.intl=ID&.lang=id-ID
0
3.5K
34
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan