- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Keluarga Calon Suami Gak Kompak


TS
aisyarima
Keluarga Calon Suami Gak Kompak
Salam untuk sesepuh di FW
Dua minggu lagi (28 Desember 2012) insya Alloh saya dan calon suami akan melangsungkan pernikahan di kediaman saya. Doakan kami puh
Cerita saya mulai dari ketika acara lamaran, keluarga calon suami datang diwakili kakaknya (cewek), kakak iparnya, dan budhe-nya, acara berjalan lancar hanya ketika itu kakaknya belum kesepakatan mengenai tanggal pernikahan dengan alasan saudara yang lain gak bisa kumpul di tanggal itu. Beberapa hari setelah acara saya merayu calon suami untuk ngomong lagi ke kakaknya, saya ungkapkan bahwa hari yang ditentukan oleh keluarga saya merupakan hari paling ideal karena tanggal itu kami bisa ambil cuti full sehingga persiapan matang (gak terburu-buru), disamping kami ingin menikah secepatnya-tentunya.
Calon suami kemudian menghubungi kakaknya, dan jawabannya adalah “Ya sudah, silakan diurus surat-suratnya, dananya udah disiapin.” Alhamdulillah bersyukur kami mendengar jawaban itu. Dana yang dimaksud kakaknya adalah uang hasil penjualan rumah warisan orang tua mereka.
Kemudian calon suami mengurus surat numpang nikah dll (saya dan cami – orang tua saya – kakak cami beda kota). Ketika surat-surat sudah selesai kemudian cami mendatangi kakaknya untuk koordinasi hari pernikahan kami, akan tetapi jawabannya sungguh bagai petir di siang bolong bagi kami “Kamu urus saja sendiri, kan kemarin sudah dibilang tanggal 28 desember terlalu cepet.” Dan cami menanyakan tentang dana hasil penjualan rumah keluarga, jawabnya “Gak ada, udah buat biaya berobat papa!”. (Papanya sakit stroke, beliau yang minta kami untuk segera menikah). Cami-pun bilang “Ya sudah kalau memang gak ada hak saya, saya boleh pinjam dulu kak, nanti dikembalikan setelah menikah.” Dan keputusan tetap sama-Gak ada uang dan gak mau dateng ke pernikahan kami. Hiks..
Orang tua saya kabari bahwa mungkin keluarganya gak dateng karena sibuk. Meskipun mereka bilang ga papa, tapi saya tahu orang tua saya kecewa.
Dan kami pun menyiapkan semuanya, seserahan kami patungan-lebih banyakan saya, dana yang seharusnya dari keluarganya akhirnya diambil dari tabungan saya. Saya tidak keberatan dengan itu semua karena saya tahu penghasilan cami jauh di bawah saya, hanya kesabaran yang luar biasa selalu membuatku terharu.
Saya takut jika keluarganya (terutama kakakknya) berpandangan negatif terhadap saya, mengingat saya memang pendiam dan jika ada yang ingin saya sampaikan ke keluarganya pasti melalui cami. Jika sesepuh dalam posisi kakak cami, apa pandangan kalian terhadap saya? Dan adakah yang punya tips supaya gak canggung ketika berhadapan dengan keluarga cami?
Dua minggu lagi (28 Desember 2012) insya Alloh saya dan calon suami akan melangsungkan pernikahan di kediaman saya. Doakan kami puh

Cerita saya mulai dari ketika acara lamaran, keluarga calon suami datang diwakili kakaknya (cewek), kakak iparnya, dan budhe-nya, acara berjalan lancar hanya ketika itu kakaknya belum kesepakatan mengenai tanggal pernikahan dengan alasan saudara yang lain gak bisa kumpul di tanggal itu. Beberapa hari setelah acara saya merayu calon suami untuk ngomong lagi ke kakaknya, saya ungkapkan bahwa hari yang ditentukan oleh keluarga saya merupakan hari paling ideal karena tanggal itu kami bisa ambil cuti full sehingga persiapan matang (gak terburu-buru), disamping kami ingin menikah secepatnya-tentunya.
Calon suami kemudian menghubungi kakaknya, dan jawabannya adalah “Ya sudah, silakan diurus surat-suratnya, dananya udah disiapin.” Alhamdulillah bersyukur kami mendengar jawaban itu. Dana yang dimaksud kakaknya adalah uang hasil penjualan rumah warisan orang tua mereka.
Kemudian calon suami mengurus surat numpang nikah dll (saya dan cami – orang tua saya – kakak cami beda kota). Ketika surat-surat sudah selesai kemudian cami mendatangi kakaknya untuk koordinasi hari pernikahan kami, akan tetapi jawabannya sungguh bagai petir di siang bolong bagi kami “Kamu urus saja sendiri, kan kemarin sudah dibilang tanggal 28 desember terlalu cepet.” Dan cami menanyakan tentang dana hasil penjualan rumah keluarga, jawabnya “Gak ada, udah buat biaya berobat papa!”. (Papanya sakit stroke, beliau yang minta kami untuk segera menikah). Cami-pun bilang “Ya sudah kalau memang gak ada hak saya, saya boleh pinjam dulu kak, nanti dikembalikan setelah menikah.” Dan keputusan tetap sama-Gak ada uang dan gak mau dateng ke pernikahan kami. Hiks..
Orang tua saya kabari bahwa mungkin keluarganya gak dateng karena sibuk. Meskipun mereka bilang ga papa, tapi saya tahu orang tua saya kecewa.
Dan kami pun menyiapkan semuanya, seserahan kami patungan-lebih banyakan saya, dana yang seharusnya dari keluarganya akhirnya diambil dari tabungan saya. Saya tidak keberatan dengan itu semua karena saya tahu penghasilan cami jauh di bawah saya, hanya kesabaran yang luar biasa selalu membuatku terharu.

Saya takut jika keluarganya (terutama kakakknya) berpandangan negatif terhadap saya, mengingat saya memang pendiam dan jika ada yang ingin saya sampaikan ke keluarganya pasti melalui cami. Jika sesepuh dalam posisi kakak cami, apa pandangan kalian terhadap saya? Dan adakah yang punya tips supaya gak canggung ketika berhadapan dengan keluarga cami?


tata604 memberi reputasi
1
5.1K
33
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan