- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tumbuhan ini Jawaban Krisis Pangan Indonesia


TS
LauzarkD
Tumbuhan ini Jawaban Krisis Pangan Indonesia
Langsung ke point nya aje gan,, 

Orang Indonesia identik dengan nasi. Sehari tidak bertemu nasi berarti makan belum afdol, kecuali bagi orang yang hidupnya kebarat baratan
, kalo ane sih sego'ers sejati
. Paradigma ini telah berakar sejak lama sehingga nasi menjadi unsur budaya yang kuat di negeri ini.
Problem gagal panen, kekeringan menjadi masalah utama ketersediaan beras untuk kebutuhan pangan nasional. Ketika kita tidak lagi bisa swasembada beras, keran impor pun dibuka lebar agar beras, berikut juga kestabilan harganya tetap terjaga. Tapi sampai kapan kita bertahan dengan solusi ini? kapan ya..

Maria Loretta
Bibit ini dicarinya hingga ke wilayah terpencil di Flores. Ketika akhirnya ditemukan, bibit itu kemudian dibarter Maria dengan gula atau kopi. Bibit termahal yang dibelinya adalah Sorgum Merah dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Boleng. Untuk sepuluh kilogram bibit, Maria harus merogoh kocek hingga Rp 150.000. Itu belum termasuk ongkos kendaraan dan waktu yang dihabiskannya menuju Desa Nobo.
Ketika ditanya mengapa ia segigih itu melakukan pemburuan, Maria menjawab tegas,”Produk tanaman unggulan kita bisa menjawab isu tentang pangan yang melanda dunia. Kenapa kita harus berpikir untuk impor benih dari luar negeri?”.


Quote:
Quote:
Sorgum
Orang Indonesia identik dengan nasi. Sehari tidak bertemu nasi berarti makan belum afdol, kecuali bagi orang yang hidupnya kebarat baratan


Problem gagal panen, kekeringan menjadi masalah utama ketersediaan beras untuk kebutuhan pangan nasional. Ketika kita tidak lagi bisa swasembada beras, keran impor pun dibuka lebar agar beras, berikut juga kestabilan harganya tetap terjaga. Tapi sampai kapan kita bertahan dengan solusi ini? kapan ya..

Spoiler for gambar:

Belakangan, berbagai jalur alternatif ditempuh supaya ketergantungan akan beras bisa dikurangi. Jagung, ketela, sagu, serta roti (bagi kalangan tertentu) digalakkan kembali. Daerah tertentu seperti Depok mengeluarkan kebijakan "Selasa tanpa nasi" yang kini berlaku di lingkungan kantor Pemerintah Daerah, jadi kasian deh nasinya,,
.
Dari banyaknya upaya alternatif, mungkin pemerintah sudah saatnya memberi perhatian lebih pada gerakan para petani di Flores. Mereka telah berhasil mengembangkan tanaman pangan yang sangat handal di segala cuaca, yakni sorgum.

Dari banyaknya upaya alternatif, mungkin pemerintah sudah saatnya memberi perhatian lebih pada gerakan para petani di Flores. Mereka telah berhasil mengembangkan tanaman pangan yang sangat handal di segala cuaca, yakni sorgum.
Quote:
Sorgum ( Sorghum / Andropogon sorghum) adalah tanaman lokal di Flores - menurut wikipedia, asal tanaman ini dari Afrika Utara lalu menyebar ke daerah tropis. Sampai sekarang dibudidayakan secara masiv di banyak negara. Masuk ke Indonesia, khususnya Flores sejak jaman gua masih ganteng
, nggak gan canda ah
,, sejak jaman penjajahan,
.



Ironis, keberadaannya sempat terlupakan puluhan tahun akibat program berasnisasi di tahun 1980-an. Pada era itu, Presiden Soeharto dikenal dunia karena berhasil menjadikan Indonesia negara yang swasembada beras. Hal ini tentunya mempengaruhi harga di pasaran. Prospek penanam padi melonjak drastis. Akibatnya, para petani di semua wilayah negeri ini 'wajib' menanam padi. Tak terkecuali Flores. Bisa ditebak, sorgum seolah lenyap begitu saja.
Warisan rezim otoriter yang tidak memperhatikan ciri khas masing-masing daerah berimbas buruk. Ketika padi membutuhkan iklim yang bagus untuk tumbuh subur, maka daerah yang cenderung kering karena curah hujan rendah tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya. Gunung Kidul, Wonogiri, atau pulau-pulau di Nusatenggara yang diliputi savana dan beriklim kering kerap dilanda kelaparan serta kekurangan pangan.
Warisan rezim otoriter yang tidak memperhatikan ciri khas masing-masing daerah berimbas buruk. Ketika padi membutuhkan iklim yang bagus untuk tumbuh subur, maka daerah yang cenderung kering karena curah hujan rendah tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya. Gunung Kidul, Wonogiri, atau pulau-pulau di Nusatenggara yang diliputi savana dan beriklim kering kerap dilanda kelaparan serta kekurangan pangan.
Spoiler for gambar:

Maria Loretta
Beruntung, sekarang sorgum muncul kembali. Maria Loretta yang memelopori penanaman sorgum untuk para petani di Flores.
Maria awalnya tidak menyangka akan jadi petani. Namun, sesudah menikah, perempuan berdarah Dayak ini diboyong suaminya ke Flores dan tidak memiliki aktivitas berarti. Dengan modal yang ada, Maria kemudian berinisiatif membudidayakan pangan lokal yang ada di sekitar Flores. jadi petani deh akhirnya,
, petani yang mulia 
Maria awalnya tidak menyangka akan jadi petani. Namun, sesudah menikah, perempuan berdarah Dayak ini diboyong suaminya ke Flores dan tidak memiliki aktivitas berarti. Dengan modal yang ada, Maria kemudian berinisiatif membudidayakan pangan lokal yang ada di sekitar Flores. jadi petani deh akhirnya,


Spoiler for Maria loretta:

Bibit ini dicarinya hingga ke wilayah terpencil di Flores. Ketika akhirnya ditemukan, bibit itu kemudian dibarter Maria dengan gula atau kopi. Bibit termahal yang dibelinya adalah Sorgum Merah dari Desa Nobo, Kecamatan Ile Boleng. Untuk sepuluh kilogram bibit, Maria harus merogoh kocek hingga Rp 150.000. Itu belum termasuk ongkos kendaraan dan waktu yang dihabiskannya menuju Desa Nobo.
Ketika ditanya mengapa ia segigih itu melakukan pemburuan, Maria menjawab tegas,”Produk tanaman unggulan kita bisa menjawab isu tentang pangan yang melanda dunia. Kenapa kita harus berpikir untuk impor benih dari luar negeri?”.
Keunggulan Sorgum
sorgum sangat cocok jadi alternatif pangan di Indonesia. Cara menanamnya sangat mudah. sorgum bisa tumbuh subur walau musim kemarau panjang, atau di daerah yang kering, bertanah marjinal, berpasir, bahkan berbatu. sorgum juga tidak membutuhkan pupuk sehingga tidak membahayakan unsur hara dalam tanah.



Soal kandungan gizi, sorgum jauh lebih unggul dibanding beras. Menurut Maria dari hasil studinya, zat besi dalam sorgum 5,7 kali lebih banyak dari beras. Vitamin B1 4,7 kali lebih banyak dari beras, dan kalsium 4,6 kali lebih banyak dari beras. tapi rasanya lebih unggul gak ya
Diketahui ada sekitar 10 jenis sorgum. Yang banyak dikenal adalah sorgum merah dan sorgum putih. Pengolahannya selain untuk makanan pokok bisa dibuat menjadi gula bit, sirup, etanol, hingga untuk pakan ternak.
Harganya jauh lebih murah dari beras. Seperti papar Maria berikut ini, "Saya sampaikan kepada teman-teman yang mendukung gerakan cinta pertanian agar harga sorgum tidak boleh lebih dari 5000 rupiah. Karena harga beras per kilogram sekitar 8500 rupiah. Jadi harus di bawah harga beras agar program sorgum bisa diterima masyarakat. pastinya!
Sudah banyak bukti keunggulan sorgum. Jadi, tunggu apa lagi
?
Spoiler for gambar:



Soal kandungan gizi, sorgum jauh lebih unggul dibanding beras. Menurut Maria dari hasil studinya, zat besi dalam sorgum 5,7 kali lebih banyak dari beras. Vitamin B1 4,7 kali lebih banyak dari beras, dan kalsium 4,6 kali lebih banyak dari beras. tapi rasanya lebih unggul gak ya

Diketahui ada sekitar 10 jenis sorgum. Yang banyak dikenal adalah sorgum merah dan sorgum putih. Pengolahannya selain untuk makanan pokok bisa dibuat menjadi gula bit, sirup, etanol, hingga untuk pakan ternak.
Harganya jauh lebih murah dari beras. Seperti papar Maria berikut ini, "Saya sampaikan kepada teman-teman yang mendukung gerakan cinta pertanian agar harga sorgum tidak boleh lebih dari 5000 rupiah. Karena harga beras per kilogram sekitar 8500 rupiah. Jadi harus di bawah harga beras agar program sorgum bisa diterima masyarakat. pastinya!
Sudah banyak bukti keunggulan sorgum. Jadi, tunggu apa lagi

Spoiler for dibuka:
0
2.6K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan