Bukan salah perhitungan, atau juga tidak dipersiapkan, tapi lubang pelarian dari penjara terlalu kecil, sehingga seorang narapidana di Ceres, sebuah kota di Brazil, harus terjepit di lubang yang menembus tembok, yang difungsikan sebagai jalan pelarian.

Lima Desember lalu adalah jadi hari yang menurut narapidana Rafael Valadao sebagai hari kebebasan. Sudah beberapa hari ia merencanakan pelarian dengan cara membuat lubang di sudut ruang tempat ia dipenjarakan. Pada waktu yang sudah ia rencanakan ia pun akhirnya berhasil menembus tebalnya dinding penjara. Perlahan ia merayap keluar tembok lewat lubang yang ia buat. Sialnya ternyata ketika sudah setengah badannya sudah di luar, justru ia tidak bisa bergerak maju atau mundur.

Valadao akhir nya berteriak meminta tolong, karena merasa kesakitan. Sipir penjara yang mendengar teriakan segera memburu sumber suara. Begitu melihat kondisi Valadao, para sipir itu pun hanya tersenyum. Valadao akhirnya bisa dikeluarkan dengan bantuan tim rescue dan segera dilarikan ke rumah sakit dengan pengawalan ketat.

kayanya fotonya asik tuh buat jadi foto pertamaxxagan-agan ada yang mau editkalo ada ane minta ya gan