Hal yang menjengkelkan terkadang membuat kita menjadi teringat akan tingkahnya

KETIKA cerita menjadi tawa, ketika itulah sesuatu bisa menjadi bermakna. Sesuatu yang berbeda merupakan hal unik. Keunikan dapat dikatakan baik benda maupun makhluk hidup yang sangat langka atau sulit ditemukkan.

Sesosok manusia berkaos merah dengan logo Radio Rama didadanya datang menghampiri kami. Dia adalah Devi Kusmirat. Mungkin sebagian orang tidak mengetahui siapa dia, tapi bagaimana dengan canghegar? Pasti tak ada seorang pun yang bisa mengelaknya. Canghegar (Carita, ngenah dan segar) adalah sebuah parodi humor yang terkenal dan sering diputar sekitar 7-9 kali di Radio Rama Bandung setiap harinya. Semua kalangan bisa menikmatinya tanpa terkecuali, tua muda tahu akan kelucuan Canghegar. Sebuah lawakan yang berkembang dari inovasi skrip, cerita tentang keluarga, tebak-tebakan, dan kehidupan sehari-hari ini mendapat tempat yang spesial hati pendengar.

Kalian pasti mengetahui Udin salah satu tokoh di Canghegar. Suaranya khas dan terkadang menjengkelkan saat mengetahui sikapnya yang gokil, nyeleneh, apa adanya, dan jahil ini mampu membuat para pendengar tidak berhenti tertawa oleh tingkah lakunya. Ya, Devi Kusmirat-lah yang menjadi pengisi suara Udin selama dua tahun belakangan ini. “Sebenarnya ada peralihan dari talent sebelumnya yang sudah tidak disini lagi”, ungkap Devi.

“Suara asli yang dibuat seperti suara anak, tapi memang pada kenyataanya kita tidak seperti anak-anak. Nah disitu adanya peranan editor. Diedit lagi, namanya pitching, teknik pitching dalam editing suara,” ungkap Devi saat ditanya proses mengisi suara udin.

Mungkin yang belum kenal siapa Devi Kusmirat, akan biasa-biasa saja, hanya sebatas pegawai Radio Rama. Namun jika para pendengar tahu kalau pengisi suara itu udin ternyata devi, hal itu membuat orang-orang ingin lebih mengenal dan lebih dekat dengan beliau. Dan hal itu membuat devi sangat senang.

Pria ramah ini mengaku merasa bangga ketika Cangehgar dikenal banyak orang dan mendapat respon yang positif dari para pendengar. “bahkan 2 tahun ke belakang canghegar ke dalam bentuk DVD dan diedarkan saat event-event Radio Rama”, tambah Devi yang sebelummnya pernah bekerja di Radio Reks Garut.

Begitu pula Nure yang tak kalah senangnya yang merupakan penulis skrip Cangehgar, “Ya seneng sih, kadang-kadang ada yang cuma kesini pengen canghegar, malah ada yang request canghegar saat siaran”.

Cangehgar terbentuk atas kreatifitas owner Radio Rama yaitu Andri Herman Suryana sekitar tahun 2005, dengan tujuan untuk menghibur para pendengar dan menjadi ikon Radio Rama. Sebelum dikemas dalam bentuk DVD ataupun dapat diunggah di 4*shared.com. Awalnya canghegar ditampilkan secara live performance. Saat ada event-event tertentu DVD canghegar pun dibagikan secara gratis ke sekolah maupun kampus.

Perkembangan zaman semakin maju, tak ayal hal yang serupa layaknya lawakan seperti canghegar bermunculan dimana-dimana. Hal ini tidak membuat para talent canghegar menjadi ciut tetapi merupakan tantangan untuk lebih berkreatif lagi. Hampir setiap bulannya jadwal pemutaran cangehgar terdapat 60% baru dan 40% lama.

Selain mengisi suara Udin, Devi juga pernah mengisi suara bapaknya Udin, temennya neneng, dan tukang baso. Hampir semua para penyiar juga mengisi suara di Canghegar tetapi hanya dua tokoh yang lebih ditonjolkan, salah satunya adalah Udin.

Suasana yang nyaman dengan alunan lagu-lagu khas dari Radio Rama mengiringi obrolan kita saat itu. Pria yang masih aktif kuliah ini berharap, bahwa canghegar tak habis termakan zaman, tetap terjaga dan eksis.

Setelah hengkangnya pengisi suara udin sebelumnya, yang dulu ikonnya Udin dan Icih, kini beralih menjadi Emen dan Neneng. Dalam cerita cangehgar tersebut, sosok Udin tidak selamanya menghilang, namun seakan-akan kerja disuatu tempat yang kembalinya akan lama, tambah pria yang menjabat sebagai produksi material on air dan off air ini dan editor di Radio Rama Bandung.



maaf kalo Repost, tapi kayanya ga pernah nongol noh gan..
ane gan nolak di lempar