- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Helikopter Tabrak Orang
TS
borneo120187
Helikopter Tabrak Orang
haloooooo agan-aganwati...
ane hadir lagi dg thread baru semga gak
dan bermanfaat untuk kita semua....
jangan lupa tinggalin comeng...
jika berkenan, ane terima
ane hadir lagi dg thread baru semga gak
dan bermanfaat untuk kita semua....
jangan lupa tinggalin comeng...
jika berkenan, ane terima
Spoiler for info:
BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sebuah helikopter yang terbang rendah untuk melakukan test flight di Perairan Tanjung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/11/2012), menyebabkan kecelakaan yang menewaskan satu penumpang speedboat.
Kepala Polres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Sugeng Utomo menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.40 wita.
"Karena terbang terlalu rendah, penyangga kedudukan helikopter menyenggol kepala Syamsuddin, warga Babulu, Kabupaten PPU yang tengah berada di speedboad yang melaju dari Penajam ke Balikpapan.
"Korban terluka dan meninggal," ujar Sugeng.
Seorang pemuda bernama Syamsudin, (23) warga asal Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU), Kalimantan Timur, tewas mengenaskan dengan luka sangat parah pada bagian kepala, Rabu (28/11), pukul 16.00, karena disambar helikopter yang terbang terlalu rendah.
Sementara Nana Setiawan (52), juga dari Babulu, diduga kuat mengalami patah tulang pada seputar rusuk kiri dan lengan kiri. Ketika kecelakaan itu berlangsung, Syamsudin dan Nana sedang berada di sebuah 'perahu’ speedboat. Mereka bersama lima kerabatnya tengah menyeberang dari PPU menuju Balikpapan. Syamsudin duduk paling depan sebelah kiri Nana, saat kejadian berlangsung.
“Sangat cepat kejadian itu. Sesaat, darah bercecer di tangan saya. Ternyata itu darah keponakan di samping saya. Dia meninggal saat itu juga,” kata Nana Setiawan.
Tujuh orang berangkat dari Kecamatan Babulu menuju Balikpapan. Selain kedua korban, ada kakak kandung dari Syamsudin bernama Dadam Agustiawan dan Sufendi, kemudian Musa, Panji, Firman, dan Acok sang motoris speedboat. Mereka, kecuali Acok, merupakan calon buruh untuk sebuah proyek pembangunan pagar di depan Bandara Sepinggan. Nana menjadi ketua rombongan perjalanan tersebut. “Kami ini satu saudara saja. Mereka keponakan saya," kata Nana.
Dari Babulu, mereka harus melintas Teluk Balikpapan. Rombongan pun menyeberang dari PPU ke Balikpapan dengan menyewa speedboat yang dikemudikan Acok. Perjalanan dengan menggunakan speedboat sejatinya hanya menempuh 30 hingga 45 menit saja. Tak lebih dari tujuh menit selepas meninggalkan pelabuhan, tanpa ada peringatan atau suara kehadiran helikopter, sebuah ‘benda besar’ datang dari arah belakang mereka. Helikopter itu, menurut Dadam, terbang terlalu rendah dan nyaris menyenggol speedboat.
“Kami ini berada di belakang. Nana berdiri paling depan. Heli itu datang begitu saja. Turun sedikit lalu naik lagi. Adik saya berada di depan saya tiba-tiba jatuh ke pangkuan saya. Saya kira sedang bercanda. Ketika saya angkat, darah sudah dimana-mana,” kata Dadam.
Nana pun juga ikut terpelanting di atas speedboat ketika itu. “Motorisnya minta saya duduk saja. Ketika menunduk hendak duduk itulah punggung tiba-tiba kena heli. Saya terpental dan kena besi speedboat. Speedboat sampai terputar di laut. Untung tidak terbalik,” kata Nana.
Lantaran belum jauh dari pelabuhan PPU, motoris speedboat segera putar haluan untuk kembali ke pelabuhan PPU. Tim SAR dari PPU merupakan petugas pertama yang langsung tiba di pelabuhan dan memfasilitasi bantuan evakuasi korban.
Nana dibawa ke RSUD Kanujoso Balikpapan untuk menjalani perawatan lebih lanjut pada pukul 22.30. Sementara Syamsudin dilarikan ke kamar mayat RSUD menjelang tengah malam. “Kami dapat laporan warga, jadi kami segera dan lebih dulu saja menangani kecelakaan itu untuk kami bawa ke RS terdekat,” kata Koordinator SAR PPU, Edy S Magopung.
Kepala Polres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Sugeng Utomo menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.40 wita.
"Karena terbang terlalu rendah, penyangga kedudukan helikopter menyenggol kepala Syamsuddin, warga Babulu, Kabupaten PPU yang tengah berada di speedboad yang melaju dari Penajam ke Balikpapan.
"Korban terluka dan meninggal," ujar Sugeng.
Seorang pemuda bernama Syamsudin, (23) warga asal Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU), Kalimantan Timur, tewas mengenaskan dengan luka sangat parah pada bagian kepala, Rabu (28/11), pukul 16.00, karena disambar helikopter yang terbang terlalu rendah.
Sementara Nana Setiawan (52), juga dari Babulu, diduga kuat mengalami patah tulang pada seputar rusuk kiri dan lengan kiri. Ketika kecelakaan itu berlangsung, Syamsudin dan Nana sedang berada di sebuah 'perahu’ speedboat. Mereka bersama lima kerabatnya tengah menyeberang dari PPU menuju Balikpapan. Syamsudin duduk paling depan sebelah kiri Nana, saat kejadian berlangsung.
“Sangat cepat kejadian itu. Sesaat, darah bercecer di tangan saya. Ternyata itu darah keponakan di samping saya. Dia meninggal saat itu juga,” kata Nana Setiawan.
Tujuh orang berangkat dari Kecamatan Babulu menuju Balikpapan. Selain kedua korban, ada kakak kandung dari Syamsudin bernama Dadam Agustiawan dan Sufendi, kemudian Musa, Panji, Firman, dan Acok sang motoris speedboat. Mereka, kecuali Acok, merupakan calon buruh untuk sebuah proyek pembangunan pagar di depan Bandara Sepinggan. Nana menjadi ketua rombongan perjalanan tersebut. “Kami ini satu saudara saja. Mereka keponakan saya," kata Nana.
Dari Babulu, mereka harus melintas Teluk Balikpapan. Rombongan pun menyeberang dari PPU ke Balikpapan dengan menyewa speedboat yang dikemudikan Acok. Perjalanan dengan menggunakan speedboat sejatinya hanya menempuh 30 hingga 45 menit saja. Tak lebih dari tujuh menit selepas meninggalkan pelabuhan, tanpa ada peringatan atau suara kehadiran helikopter, sebuah ‘benda besar’ datang dari arah belakang mereka. Helikopter itu, menurut Dadam, terbang terlalu rendah dan nyaris menyenggol speedboat.
“Kami ini berada di belakang. Nana berdiri paling depan. Heli itu datang begitu saja. Turun sedikit lalu naik lagi. Adik saya berada di depan saya tiba-tiba jatuh ke pangkuan saya. Saya kira sedang bercanda. Ketika saya angkat, darah sudah dimana-mana,” kata Dadam.
Nana pun juga ikut terpelanting di atas speedboat ketika itu. “Motorisnya minta saya duduk saja. Ketika menunduk hendak duduk itulah punggung tiba-tiba kena heli. Saya terpental dan kena besi speedboat. Speedboat sampai terputar di laut. Untung tidak terbalik,” kata Nana.
Lantaran belum jauh dari pelabuhan PPU, motoris speedboat segera putar haluan untuk kembali ke pelabuhan PPU. Tim SAR dari PPU merupakan petugas pertama yang langsung tiba di pelabuhan dan memfasilitasi bantuan evakuasi korban.
Nana dibawa ke RSUD Kanujoso Balikpapan untuk menjalani perawatan lebih lanjut pada pukul 22.30. Sementara Syamsudin dilarikan ke kamar mayat RSUD menjelang tengah malam. “Kami dapat laporan warga, jadi kami segera dan lebih dulu saja menangani kecelakaan itu untuk kami bawa ke RS terdekat,” kata Koordinator SAR PPU, Edy S Magopung.
Spoiler for pict:
Spoiler for sumber:
0
4.8K
Kutip
76
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan