Siswa SMK di Ponorogo, Jawa Timur, merakit sebuah becak listrik bertenaga surya. Alat transportasi bernama Cakra Hybrid itu pun menjadi terobosan besar bagi warga setempat. Cakra Hybrid berbeda dengan becak-becak lainnya. Pengendaranya tak perlu bersusah-payah mengayuh becak. Selain itu, becak rakyat tersebut bersifat ramah lingkungan. Cara kerjanya sangat sederhana. Siswa SMK PGRI 2 Ponorogo menambahkan motor memanfaatkan tenaga listrik dari panel surya pada atap becak. Panel itu mengubah panas matahari menjadi listrik. Kemudian, listrik ditampung dalam aki yang menggerakkan dinamo. Sehingga, roda becak pun dapat bergerak. Sumber listrik Cakra Hybrid pun diambil dari listrik konvensional milik PT PLN. Bila baterai penuh, becak dapat melaju hingga kecepatan lebih 100 Km per jam. Siswa dan guru pendamping merancang seluruh konsep, konstruksi, hingga pengerjaannya. Setelah menggodok konsep selama tujuh bulan, mereka berulang kali mencoba mengoperasikan becak tersebut. Temuan anak-anak SMK itu mendapat sambutan positif dari Gubernur Jawa Timur Soekaro. Ia mengatakan Cakra Hybrid bisa diproduksi massal untuk membantu perekonomian masyarakat. Sehingga bisa memperoleh mata pencaharian tanpa harus pegal mengayuh becak.