TS
adication
Hubungan Teori Memori Kognitif dengan Metoda Muroja'ah Tahfizh
Assalamu'alaikum...
salam kenal agan-agan...
td saing ane baca lg beberapa buku yg berhubungan ama memori. ini menindak lanjuti keluhan temen-temen yg lg ngapalin al-qur'an di Lembaga rohis
ada yang menarik mungkin agan-agan udah pd tau semua deh ini mah, mudah2an ga repost
Model Kognitif Memori bilang gini:
"Memori merupakan bagian dari information processing(proses informasi)".
Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut:
1. Memori Sensoris: Memori Sensoris didefinisikan sebagai
"informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil/hilang"
Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut. jd jangan sampe hafalan dan pelajaran kualitasnya cm sebatas memori sensoris aja ya ^_^
2. Memori Jangka Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya:
a. rehearsal(mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) ini kenapa harus ada muroja'ah atau pengulangan hafalan yang udah kalian hafal
b. encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat. makanya nomor cantik dan makhluk canti lebih mudah dihafal, hehe ^_^
3. Memori Jangka Panjang: Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:
-Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
-Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal.
Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang. Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge. Misalnya ketika kita bertemu dengan kenalan lama dan kita yakin sekali bahwa kita mengingat namanya namun tetap tidak dapat menyebutkannya.
mudah-mudahan kita bisa lebih menyadari semua hal ini dalam diri kita, dan bisa meningkatkan kualitas hafalan kita
Terimakasih buat Agan-agan yang
just komeng, apalagi ngasih 
kalo sempet, dateng juga postingan ane yang laen
kasih masukan, kritik n saran supaya ane jd kaskuser yang lebih baik 
salam kenal agan-agan...

td saing ane baca lg beberapa buku yg berhubungan ama memori. ini menindak lanjuti keluhan temen-temen yg lg ngapalin al-qur'an di Lembaga rohis

ada yang menarik mungkin agan-agan udah pd tau semua deh ini mah, mudah2an ga repost

Model Kognitif Memori bilang gini:
"Memori merupakan bagian dari information processing(proses informasi)".
Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut:
1. Memori Sensoris: Memori Sensoris didefinisikan sebagai
"informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil/hilang"
Tidak semua informasi yang tercatat dalam Memori Sensoris akan disimpan lebih lanjut ke Memori Jangka Pendek atau Jangka Panjang, karena manusia akan melakukan proses selective attention, yaitu memilih informasi mana yang akan diproses lebih lanjut. jd jangan sampe hafalan dan pelajaran kualitasnya cm sebatas memori sensoris aja ya ^_^
2. Memori Jangka Pendek: Memori Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapat melakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada di Memori Jangka Pendek ke dalam Memori Jangka Panjang, misalnya:
a. rehearsal(mengulang-ulang informasi di dalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) ini kenapa harus ada muroja'ah atau pengulangan hafalan yang udah kalian hafal

b. encoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadi sesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret proses encoding adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketika kita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusaha membagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potongan yang lebih mudah diingat. makanya nomor cantik dan makhluk canti lebih mudah dihafal, hehe ^_^

3. Memori Jangka Panjang: Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita untuk keperluan di masa yang akan datang. Ketika kita membutuhkan informasi yang sudah berada di Memori Jangka Panjang, maka kita akan melakukan proses retrieval, yaitu proses mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses retrieval ini bisa berupa:
-Recognition: Mengenali suatu stimulus yang sudah pernah dialami sebelumnya. Misalnya dalam soal pilihan berganda, siswa hanya dituntut untuk melakukan recognition karena semua pilihan jawaban sudah diberikan. Siswa hanya perlu mengenali jawaban yang benar di antara pilihan yang ada.
-Recall: Mengingat kembali informasi yang pernah disimpan di masa yang lalu. Misalnya ketika saksi mata diminta menceritakan kembali apa yang terjadi di lokasi kecelakaan, maka saksi tersebut harus melakukan proses recal.
Retrieval bisa dibantu dengan adanya cue, yaitu informasi yang berhubungan dengan apa yang tersimpan di Memori Jangka Panjang. Terkadang kita merasa sudah hampir bisa menyebutkan sesuatu dari ingatan kita namun tetap tidak bisa; fenomena ini disebut tip of the tounge. Misalnya ketika kita bertemu dengan kenalan lama dan kita yakin sekali bahwa kita mengingat namanya namun tetap tidak dapat menyebutkannya.
mudah-mudahan kita bisa lebih menyadari semua hal ini dalam diri kita, dan bisa meningkatkan kualitas hafalan kita

Terimakasih buat Agan-agan yang
just komeng, apalagi ngasih 
kalo sempet, dateng juga postingan ane yang laen
kasih masukan, kritik n saran supaya ane jd kaskuser yang lebih baik 
Spoiler for Alamat Mampir:
Diubah oleh adication 04-12-2012 12:38
tata604 memberi reputasi
1
2K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan