AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Harta Bakrie Terkuras Lapindo sampai Rp8T Lebih, Bandingkan Konglomerat Hitam di BLBI

Aburizal Bakrie (ARB)

Harta Bakrie Terkuras Lapindo
Kamis, 29 November 2012 | 18:18 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -- Juru bicara keluara Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa, mengatakan, harta keluarga Aburizal terkuras untuk membayar ganti rugi korban semburan lumpur di Sidoarjo. Ini salah satu yang membuat aset keluarga Bakrie turun drastis. “Rp 8 triliun lebih harta keluarga dikeluarkan untuk membeli seluruh aset berupa tanah dan bangunan serta biaya penanganan lumpur Sidoarjo,” kata Lalu Mara ketika dihubungi Kamis, 29 November 2012.

Menurut Lalu Mara, meski perusahaan dalam keadaan apa pun, tetap ingin membayar ganti rugi. Bahkan, kata dia, Bakrie tidak pernah lari meskipun perusahaanya tidak dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung. Lalu menuturkan, tindakan yang dilakukan keluarga Bakrie dia anggap mulia.

“Bandingkan pengemplang BLBI yang kabur ke luar negeri, yang membuat beban di APBN sebesar Rp 600 triliun lebih,” kata Lalu Mara menyinggung buronan BLBI, Djoko Tjandra. Orang-orang seperti Djoko Tjandra sudah divonis bersalah dan malah berusaha kabur.

Lalu menuturkan, seharusnya tak hanya keluarga Bakrie yang membayar sepenuhnya atas dampak semburan lumpur Sidoarjo. Ia mengakui Minarak Lapindo atau Lapindo Brantas merupakan milik keluarga Bakrie. Namun saham proyek di Blok Brantas itu juga dimiliki oleh PT Medco Energi E&P dan Santos Brantas Pty.

Keluarga Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes. Padahal Bakrie telah masuk dalam daftar orang terkaya sejak Forbes Asia melakukan penjurian pada 2006. Keluarga Bakrie mampu bertahan dari dampak krisis ekonomi Asia pada 1998 maupun krisis finansial global pada 2008. Namun, tahun ini, nama keluarga Bakrie tidak lagi diperhitungkan dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

Beberapa analis mengatakan, terdepaknya nama keluarga Bakrie dari daftar itu akibat strategi mereka dalam mengumpulkan aset, termasuk polemik Bumi Resources yang terjerat utang dan tidak mampu membayar utangnya sehingga kolaps. Saham di Bumi Plc, perusahaan yang didirikan oleh keluarga Bakrie dan Nathaniel Rothschild yang tercatat di bursa London, harganya turun 70 persen. Keluarga Bakrie saat ini terlibat perseteruan dengan Rotschild akibat salah kelola di perusahaan seiring upayanya untuk membeli kembali asetnya.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...rkuras-Lapindo

-----------------------

Sejelek-jeleknya bisnis Ical, dia masih memutar dana investasinya di dalam negeri, menampung ribuan tenaga kerja WNI, menciptakan nilai tambah yang besar untuk perekonomian nasional, berani melawan yahudi seperti Rothschild yang bermaksud menguasai tambang batubara di negeri ini, dan menyumbang pajak tak sedikit pada negara. Lalu bandingkan itu dengan para konglomerat hitam bermata sipit yang mengemplang dana BLBI, yang merampok duit Rakyat hingga Rp 600 triliun lebih (belum bunganya), lalu membawanya lari ke luar negeri, terutama ke negeri leluhurnya, atau untuk di investasikan di negara lain. Nasionalis mana antara Ical dan konglomerat hitam itu?
Diubah oleh AkuCintaNanea 30-11-2012 23:45
0
4.1K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan