- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pernyataan Dubes Palestina Yang Mengejutkan (No SARA)


TS
AbdeeChylaen
Pernyataan Dubes Palestina Yang Mengejutkan (No SARA)
Quote:
Jangan Lupa Berdoa, Cuci Tangan & Kaki dulu sebelum baca





Quote:
Klo repsol jangan ditimpuk
coz ane dapet sebuah kutipan dari berita i'net
Klo bermanfaat, ane gak nolak dikasih :bigcendol
Jangan lupa juga
Dan kaskuser yang baik selalu meninggalkan comment & saran yang membangun


Klo bermanfaat, ane gak nolak dikasih :bigcendol
Jangan lupa juga

Dan kaskuser yang baik selalu meninggalkan comment & saran yang membangun

Kita mungkin sering mendengar, melihat atau bahkan ikut merasa prihatin dengan berita mengenai Palestina vs Israel yang tak henti-hentinya bersiteru...
Ane juga termasuk salah satu orang yang turut menyimak kejadian & berita yang dipublikasikan lewat berbagai media massa...
Banyak yang menyinggung mengenai perang antara Palestina vs Israel adalah konflik antara Muslim vs Yahudi. Ane pikir juga begitu, sampai ketika ane baca salah satu artikel di media massa online yang mewawancarai Dubes Palestina untuk Indonesia tahun 2011 kemarin.
Langsung cekidot di bawah mari gan :
Quote:
Spoiler for "Pernyataan Dubes Palestina yang Mengejutkan":
JAKARTA, PedomanNEWS.com – Tidak banyak yang tahu bahwa persentase terbesar penduduk di Palestina adalah penganut yahudi bukan muslim atau nasrani yang selama ini dikenal. Hal ini disampaikan oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi ketika ditemui dalam seminar memperingati Hari Internasional Solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta Rabu (30/11/2011)
“Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem.” Ujarnya.
Mehdawi juga heran dengan beberapa orang dan kelompok yang selalu berteriak “Allahu akbar” mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina.
“Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan “Allahu akbar” dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar.”ungkapnya.
Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun.
Tanggal 29 November oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.
Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.
SUMBER
Quote:
Klo ada kesalahan pemahaman, mohon dimaafkan. Ane menerima kritik & saran yang membangun, bukan ekstrimis & fanatis yang berlebihan terhadap suatu pemahaman berpikir
Inget
Correct Me If I'm Wrong CMIIW
Inget

Correct Me If I'm Wrong CMIIW

NB: Ane ngetik sendiri dari BB, jadi klo tritnya acak-acakan, ane mohon maaf

Quote:
Update
Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
• Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
• Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
• Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
• Mandat Britania atas Palestina
• Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
• Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
• Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.
Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
• Perang Arab-Israel 1948
• Persetujuan Gencatan Senjata 1949
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
• Exodus bangsa Palestina
• Perang Suez 1956
• Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
• Perang Enam Hari 1967
• Resolusi Khartoum
• Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
• Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
• Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
• 1970 War of Attrition
• Perang Yom Kippur 1973
• Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
• Perang Lebanon 1982
• Intifada pertama (1987 - 1991)
• Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
• Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
• Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
• 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
• Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
• 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
• Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
• KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
• Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
• Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
• 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
• Peta menuju perdamaian
• Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
• Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
• Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
• Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
• November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
• Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
• Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
• 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
SUMBER
Quote:
Spoiler for Sejarah Konflik Israel dan Palestina:
Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
• Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
• Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
• Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
• Mandat Britania atas Palestina
• Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
• Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
• Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.
Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
• Perang Arab-Israel 1948
• Persetujuan Gencatan Senjata 1949
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
• Exodus bangsa Palestina
• Perang Suez 1956
• Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
• Perang Enam Hari 1967
• Resolusi Khartoum
• Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
• Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
• Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
• 1970 War of Attrition
• Perang Yom Kippur 1973
• Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
• Perang Lebanon 1982
• Intifada pertama (1987 - 1991)
• Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
• Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
• Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
• 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
• Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
• 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
• Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
• KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
• Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
• Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
• 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
• Peta menuju perdamaian
• Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
• Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
• Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
• Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
• November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
• Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
• Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
• 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
SUMBER
Diubah oleh AbdeeChylaen 26-11-2012 15:45
0
5.7K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan