- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ga setuju UMR DKI 2,2 juta... (baca dulu baru komen.. )


TS
amadea.
Ga setuju UMR DKI 2,2 juta... (baca dulu baru komen.. )
sangat ga setuju buruh jakarta dapat upah 2,2 juta

banyakan ruginya... bukan hanya buat saya tapi buat para buruh juga
dipikir aja... UMR jakarta naik, daerah lain pun minta naik
jadilah setelah semua naik... yang sarjana juga minta naik gaji (mungkin lho... anggap aja iya)
akhirnya.... harga barang2 naik... jadilah gaji yang naik tidak ada gunanya lagi
karena semua kembali tumbang akibat inflasi bahkan mungkin terjadi krisis moneter di Indonesia akibat kebijakan yang seharusnya bisa lebih bijak
senangnya naik gaji cuma sesaat
ini mungkin pendapat orang awam seperti saya
lebih baik buruh menuntut perusahaan menjamin kesehatan dan sekolah bagi anak-anak para buruh tersebut (termasuk kesehatan istri/suami)
artinya... biaya sekolah dan ke dokter gratis-tis-tis karena ditanggung 100% oleh perusahaan
(termasuk imunisasi, buku, tas, sepatu, baju sekolah, dll)
minimal sekolah ditanggung sampai SMU (berharap seperti di Bontang sekolahnya gratis tuh oleh perusahaan XXX)
mungkin perusahaan bisa memberikan fasilitas ini dengan bekerjasama bersama perusahaan lainnya
bagi yang punya balita disediakan penitipan di pabriknya atau disuatu tempat yang cukup dekat, jadi ga bingung cari siapa yang menunggu anak di rumah
Sepertinya pemikiran ini juga sangat membantu pemerintah
dengan adanya perusahaan yang menanggung sekolah dan kesehatan para pekerjanya
maka program pendidikan dan jaminan kesehatan bagi rakyat kurang mampu lebih dapat diarahkan bagi yang usaha sendiri
misal supir angkot, tukang ojek, pemulung, dll
beban APBN/APBD berkurang signifikan
alhasil... UMR tetap seperti biasa aja
yang penting cukup untuk makan dan hidup sehari-hari (makannya ya masak sendiri lho, jangan jajan/makan diluar terus)
saya aja tiap ke kantor bawa bekal dari rumah
setidaknya para buruh tersebut ga mikir lagi gimana caranya dapat duit buat masukin anak ke sekolah atau bayar dokter saat sakit
daripada di kasih 2,2 juta tapi dipakai buat beli rokok...
jajan di depan pabrik... dll (ini realita lho)
trus se-indonesia yang bukan buruh pada cemburu... karena pingin dong naik gaji juga
gmn pendapat yang lain
bukankah mereka minta naik gaji karena mikir keluarga?
bukan buat beli hp tercanggih, kredit motor ataupun rokok ya.. (lagi-lagi realita lho).


semoga jadi bahan pemikiran yang baik


banyakan ruginya... bukan hanya buat saya tapi buat para buruh juga
dipikir aja... UMR jakarta naik, daerah lain pun minta naik
jadilah setelah semua naik... yang sarjana juga minta naik gaji (mungkin lho... anggap aja iya)

akhirnya.... harga barang2 naik... jadilah gaji yang naik tidak ada gunanya lagi
karena semua kembali tumbang akibat inflasi bahkan mungkin terjadi krisis moneter di Indonesia akibat kebijakan yang seharusnya bisa lebih bijak
senangnya naik gaji cuma sesaat
ini mungkin pendapat orang awam seperti saya
lebih baik buruh menuntut perusahaan menjamin kesehatan dan sekolah bagi anak-anak para buruh tersebut (termasuk kesehatan istri/suami)
artinya... biaya sekolah dan ke dokter gratis-tis-tis karena ditanggung 100% oleh perusahaan
(termasuk imunisasi, buku, tas, sepatu, baju sekolah, dll)
minimal sekolah ditanggung sampai SMU (berharap seperti di Bontang sekolahnya gratis tuh oleh perusahaan XXX)
mungkin perusahaan bisa memberikan fasilitas ini dengan bekerjasama bersama perusahaan lainnya
bagi yang punya balita disediakan penitipan di pabriknya atau disuatu tempat yang cukup dekat, jadi ga bingung cari siapa yang menunggu anak di rumah
Sepertinya pemikiran ini juga sangat membantu pemerintah
dengan adanya perusahaan yang menanggung sekolah dan kesehatan para pekerjanya
maka program pendidikan dan jaminan kesehatan bagi rakyat kurang mampu lebih dapat diarahkan bagi yang usaha sendiri
misal supir angkot, tukang ojek, pemulung, dll
beban APBN/APBD berkurang signifikan
alhasil... UMR tetap seperti biasa aja
yang penting cukup untuk makan dan hidup sehari-hari (makannya ya masak sendiri lho, jangan jajan/makan diluar terus)
saya aja tiap ke kantor bawa bekal dari rumah

setidaknya para buruh tersebut ga mikir lagi gimana caranya dapat duit buat masukin anak ke sekolah atau bayar dokter saat sakit
daripada di kasih 2,2 juta tapi dipakai buat beli rokok...
jajan di depan pabrik... dll (ini realita lho)
trus se-indonesia yang bukan buruh pada cemburu... karena pingin dong naik gaji juga
gmn pendapat yang lain
bukankah mereka minta naik gaji karena mikir keluarga?
bukan buat beli hp tercanggih, kredit motor ataupun rokok ya.. (lagi-lagi realita lho).



semoga jadi bahan pemikiran yang baik

0
7K
102


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan