Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

niapraAvatar border
TS
niapra
Belajar dari Munarman, Mari Mengenali Bahasa Klakson Ketika di Jalan




Peristiwa nahas menimpa juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Ia dikeroyok karena membunyikan klakson kala situasi lalu lintas sedang macet di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu sore, 25 November 2012. Munarman kemudian mengadukan peristiwa pengeroyokan itu ke Polres Jakarta Selatan.

Masyarakat bisa belajar dari kejadian ini, yaitu tentang agaimana membunyikan klakson tanpa membuat orang lain kesal?

Pengamat tata kota dan transportasi Yayat Supriyatna mengatakan bunyi klakson ternyata memiliki arti. "Ada cara supaya bunyi klakson sesuai situasi dan kondisi," Yayat berujar, Senin, 26 November 2012.

Apa saja arti bahasa klakson itu?

1. Mengingatkan
Klakson dibunyikan ketika kendaraan mengingatkan pengendara lain. Misalnya, kendaraan akan menyalip pengendara lain tersebut. Atau bisa juga mengingatkan pengguna jalan lain bahwa ia akan melewati jalur tersebut, menyeberang, berbelok, dan lain-lain.

2. Memperingatkan
Klakson dibunyikan untuk memperingatkan, misalnya, ketika pengendara lain jaraknya terlalu dekat dengan kendaraan yang ia kemudikan. Atau ketika kendaraan di depan hendak mundur, klakson dibunyikan untuk memperingatkan bahwa jaraknya terlalu mepet. Bisa juga untuk memperingatkan agar pengguna jalan lain tidak menyeberang sebelum ia lewat.

3. Memerintah
Klakson dibunyikan untuk memerintah sesuatu, misalnya, ketika berada di lampu lalu lintas. Lampu merah sudah berubah hijau, tapi kendaraan yang berada di depan tak kunjung jalan. Biasanya mobil yang berada di belakangnya akan membunyikan klakson untuk meminta mobil di depannya segera maju.

4. Tak sabar, gusar, atau marah
Biasanya klakson dibunyikan ketika pengendara dalam keadaan emosi, tidak sabar, dan terjebak kemacetan. Mungkin saking geregetan, pengendara pun membunyikan klakson bertubi-tubi. Menurut Yayat, dalam kondisi situasi tertentu, bahasa klakson ini bisa disalahartikan. Meski si penekan klakson tak bermaksud untuk menyampaikan pesan tertentu, pengendara lain bisa menerima artinya berbeda.

Persoalannya adalah tak semua orang memahami undang-undang dan etika berlalu lintas. Itu sebabnya, kata Yayat, ada orang-orang yang menyalahgunakan penggunaan klakson. "Ketika lampu lalu lintas hijau, orang sering membunyikan klakson menggila," ujarnya.

Ada pula orang yang menggunakan klakson karena status sosialnya. Misalnya, ketika si pengendara ini merasa status sosialnya tinggi sehingga ia membunyikan klakson tanpa menyesuaikan etika, tetapi justru bertubi-tubi dan selalu memerintah. Akibatnya, pengendara dan pengguna jalan lain merasa dirugikan. Jika kedua pihak sama-sama emosi, rentan terjadi konflik dan pertengkaran.



[URL=" [url]http://bit.ly/TYEuVG[/url] "]SUMBREERRR[/URL]



Setidaknya ada pelajaran yang bisa diambil dari kasus munarman
emoticon-Ngakak


Diubah oleh niapra 26-11-2012 10:22
0
7.5K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan