Saat kamu kecil kita selalu bermain bersama… dan akupun selalu memperhatikanmu tumbuh menjadi wanita cantik yang diidam-idamkan banyak orang…

Saat kamu sedih kamu selalu berlari ke aku… betapa bahagianya aku saat melihat airmatamu hilang di dadaku…

Saat kamu bahagia aku tersenyum bahagia… walaupun kamu berbagi kebahagiaanmu dengan orang lain…

Sekarang kamu sudah dewasa dan tidak banyak menghubungiku… aku berusaha kuat untuk menahan rasa kangenku ini karena aku tidak mau mengganggu hubunganmu dengan calon suamimu…

Saat hari-hari menjelang pernikahanmu semakin dekat, aku makin kangen denganmu… Berat rasanya melepaskanmu setelah apa yang kita lakukan bersama…

Surat ini aku buat di hari aku akan melepaskanmu…

Dalam tangisanku ini aku hanya ingin kamu selalu tau bahwa aku akan selalu menjadi dadamu untuk kau tangisi saat kau dekat dan aku akan menjadi telinga untuk kau curahkan tentang apapun masalahmu saat kau jauh…

Apapun yang terjadin, kau akan selalu jadi putriku... selamanya,
Ayahmu