Kedatangan jenazah korban pembunuhan Suriono (46), di rumah duka di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen disambut tangis histeris oleh keluarga. Bahkan anak tiri korban, Sumiati (25), langsung pingsan ketika melihat jenazah ayahnya datang.

Korban Suriono atau akrab dikenal warga dengan nama Wangkul ini adalah seorang petani biasa, yang juga memelihara ternak 3 ekor sapi. Kendati demikian, diduga Wangkul dibunuh lantaran korban adalah seorang dukun santet yang dianggap meresahkan dan membahayakan keselamatan warga desa setempat.

"Dikenal sebagai dukun santet, karena 3 bulan terakhir ada warga sakit dan kemudian meninggal," ujar salah seorang warga Desa Jatiarjo, yang namanya enggan untuk dionline-kan kepada wartawan, Rabu (21/11/2012).

Setelah disemayamkan di rumah duka, rencananya jenazah korban dimakamkan di TPU desa setempat, setelah dishalati warga. "Korban hilang Minggu (18/11/2012) malam dan sempat dicari di tegal oleh anak ketiganya. Korban memang seorang dukun kampung," jelas Samak Wirorejo, mantan Kades Jatiarjo.

Dugaan korban tewas akibat dibantai lantaran memiliki ilmu santet langsung dibantah oleh pihak keluarga. "Tidak ada yang janggal atas kematian korban. Dia adalah seorang petani biasa, yang sehari-harinya pergi ke ladang mencari rumput untuk makan ternaknya," ungkap Jayadi, kerabat korban.

Sebelumnya, korban ditemukan tewas dengan tubuh terbakar di areal sawah di Desa Ketan Ireng, Kecamatan Prigen pada Senin (19/11/2012) lalu. Polisi yang kesulitan mengenali korban, kemudian merujuknya ke RS Bhayangkara Porong untuk diotopsi. "Korban dikenali dari gigi dan betisnya," tandasnya.

sumbel

komenya:

Sadis gitu ya bunuhnya.