soiponAvatar border
TS
soipon
{Wakil Rakyat?} Rakyat Menolak Kunker DPR ke Luar Negeri, Anggota DPR Tetap Pergi
Minggu, 18 November 2012 | 15:20 WIB
Rois Syuriah NU Jerman Tolak Kunjungan DPR
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Berlin, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman, dan Watch Indonesia! menolak kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke Jerman. Lawatan ini dilakukan 11 anggota DPR mulai 18-23 November dan ditujukan dalam rangka pembuatan draf Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran.

Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Jerman, Syafiq Hasyim, meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat memfokuskan diri pada berbagai masalah di Tanah Air. "Terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi DPR RI yang sedang mendapat sorotan dan kritikan tajam dari berbagai pihak," kata dia melalui keterangan tertulis, Ahad, 18 November 2012.

Menurut Syafiq, sejumlah anggota DPR itu lebih baik menyelesaikan berbagai masalah yang akan dipelajari lewat informasi dan kerja sama dengan lembaga-lembaga lokal. Sebab, ada perbedaan yang kontras antara Indonesia dan Jerman dalam sistem tata kelola pemerintahan, tata hukum, serta struktur sosial dan budaya. "Kami menilai kunjungan mereka seperti ini tidak bermanfaat bagi kepentingan kita di Indonesia."

Ketiga perhimpunan itu menuntut adanya transparansi atas detail kunjungan kerja anggota DPR ke Jerman, mulai dari lokasi, biaya perjalanan, akomodasi, jadwal kunjungan kerja, materi yang dibicarakan, dan mitra di tempat tujuan. "Hal tersebut seharusnya dipublikasikan secara resmi dan bisa diakses oleh masyarakat secara luas dari jauh-jauh hari, minimal satu bulan sebelum keberangkatan," ujar Syafiq.

Selain itu, ketiga perhimpunan juga menuntut adanya publikasi dari hasil kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan anggota Dewan, terutama kunjungan kerja Komisi Pertahanan dan Luar Negeri ke Jerman pada April lalu. "Hasil kunjungan kerja tersebut sampai saat ini belum dipublikasikan secara resmi," ucap Syafiq.

Sourve

Minggu, 09 September 2012 | 23:35 WIB
Publik Anggap Studi Banding DPR Omong Kosong
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang memuji laporan warga masyarakat ke Badan Kehormatan DPR soal wisata sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Kopenhagen, Denmark. Laporan yang dilengkapi dengan foto ketika anggota DPR tengah plesir menikmati keindahan kanal Nyhavn di Kopenhagen, itu akan segera dibahas Badan Kehormatan DPR.

“Dengan laporan itu, warga hendak menegaskan bahwa mereka menilai studi banding DPR selama ini hanya omong kosong saja,”
kata Sebastian, Ahad 9 September 2012. Dia yakin, masyarakat dan pelajar Indonesia di seluruh dunia, akan meniru pola dan cara advokasi yang dilakukan warga Indonesia di Denmark. “Pelajar dan warga Indonesia di negara lain yang dikunjungi anggota DPR juga pasti akan melakukan tindakan serupa,” kata Sebastian.


Untuk meredakan kemarahan publik, Sebastian menyarankan agar pimpinan DPR menghentikan sementara semua kegiatan studi banding. “Moratorium itu penting, tapi jangan hanya manis di bibir saja,” kata Sebastian. Dia khawatir, selama moratorium, banyak anggota DPR diam-diam tetap melakukan studi banding.

Sebastian juga minta pimpinan partai politik untuk melarang anggotanya bepergian ke luar negeri untuk studi banding, jika itu memboroskan keuangan negara. “Partai harus tegas menolak prgram ini dan melarang anggotanya ikut studi macam itu ke luar negeri,” katanya.

Source

Katanya wakil rakyat kok tidak mendengarkan suara rakyat? emoticon-Matabelo
Diubah oleh soipon 19-11-2012 06:20
0
3K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan