- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Alasan Diego Michiels Sudah Tidak Layak Membela dan Dibela


TS
harcipto
Alasan Diego Michiels Sudah Tidak Layak Membela dan Dibela
Quote:
Alasan Diego Michiels Sudah Tidak Layak Membela dan Dibela

Ane mau sharing artikel yang menarik nih gan, silahkan dibaca! 

Quote:
Ada dua tulisan menarik yang saya baca hari ini. Pertama adalah tulisan berjudul “Akhirnya Diego Mengaku Ikut Mengeroyok” karya kompasianers Palti Hutabarat. Dan yang kedua adalah sebuah catatan sepakbola dari Iwan Setiyawan yang diterbitkan di harian Kompas cetak (13 November hal.30).
Bek kiri Timnas ini akhirnya mengaku ikut mengeroyok, bahkan kepada polisi penyidik dia dan kawan-kawannya mengaku mengonsumsi minuman beralkohol sehingga kesadaran berkurang dan mudah terpancing emosinya. Jelas itu adalah sebuah usaha ‘mewajarkan’ sebuah kesalahan: tindak kriminal dibuat sebagai kekhilafan. Sayangnya tindak penganiayaan bukanlah hal sepele. Apalagi jika dilakukan olah seorang public figure. Diego sendiri seharusnya sadar bahwa dirinya adalah seorang atlet, yang wajib menjadi contoh atau menularkan sikap sportmanship kepada fans dan masyarakat.

Korban pengeroyokan Diego dkk
Faktanya, tema “nilai kedisiplinan”-lah yang menjadi tema besar dari berbagai tulisan yang ditulis oleh publik dan para penggemar sepakbola. Semua berpendapat Diego sudah tidak layak membela timnas. Namun jika anda perhatikan, ternyata ada lagi tema lain yang coba diangkat oleh sekelompok orang; beruntung skema pembentukan opini yang mereka lakukan kini sudah runtuh seiring dengan pengakuan Diego Michel dkk kepada polisi.
Ya. Kini runtuh sudah semua usaha pembelaan mati-matian kepada Diego yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Entah apa tujuannya kelompok ini berkoar-koar membela Diego, bahkan sampai menggiring ke arah lain. Ada salah satu tulisan yang menyebut kehadiran anak dari pemilik klub dimana Diego bermain sebelumnya. Tulisannya memadukan beberapa bukti pendukung berupa screenshot rekaman CCTV dari lokasi kejadian. Penulisnya tahu, barang bukti hanyalah saksi bisu sehingga fakta bisa dibentuk lewat pemaparan dari si pemberi barang bukti. Oleh karena itulah disebutkan tokoh “saksi yang tidak ingin disebutkan namanya” yang menceritakan kronologis kejadian.

Diego yang pake baju putih rapih sama celana merah
Padahal jika kita lihat sekali lagi, foto itu hanya menangkap sebuah situasi di mana ada Diego di dalamnya (kemeja putih celana merah). Tapi bagaimana dengan nama lain yang disebut? Atau kejadian yang dikisahkannya? Benarkah seperti yang si penulis paparkan? Mungkin kalau bukti yang disampaikan berupa rekaman CCTV seperti kasus suster ngesot ditendang satpam kita bisa ikut menilai dan mudah percaya, namun kalau hanya still image seperti yang dia tunjukkan sih terlalu mentah.
Intinya ada beberapa pihak yang membuat kisah ‘wajar jika Diego kesal’ sehingga hal ini bisa dimaaafkan. Penulisnya lupa bahwa, sejak Diego keluar malam pada saat pelatnas maka sejak saat itulah Diego sudah melakukan kesalahan. Tinggal kita lihat kesalahannya: besar atau kecil dampaknya.
Asas praduga tak bersalah memang perlu diperhatikan. Tapi memberi asumsi lewat barang bukti yang diatur seperti itu jelas berbahaya: membodohi publik dan jika terbukti asumsinya salah (seperti yang terjadi saat ini) maka runtuh juga kredibilitas si penulis. Waspadalah! Waspadalah!
Bonus gan nih pacarnya Diego Michiels, si Nikita Willy.


Bek kiri Timnas ini akhirnya mengaku ikut mengeroyok, bahkan kepada polisi penyidik dia dan kawan-kawannya mengaku mengonsumsi minuman beralkohol sehingga kesadaran berkurang dan mudah terpancing emosinya. Jelas itu adalah sebuah usaha ‘mewajarkan’ sebuah kesalahan: tindak kriminal dibuat sebagai kekhilafan. Sayangnya tindak penganiayaan bukanlah hal sepele. Apalagi jika dilakukan olah seorang public figure. Diego sendiri seharusnya sadar bahwa dirinya adalah seorang atlet, yang wajib menjadi contoh atau menularkan sikap sportmanship kepada fans dan masyarakat.

Korban pengeroyokan Diego dkk
Faktanya, tema “nilai kedisiplinan”-lah yang menjadi tema besar dari berbagai tulisan yang ditulis oleh publik dan para penggemar sepakbola. Semua berpendapat Diego sudah tidak layak membela timnas. Namun jika anda perhatikan, ternyata ada lagi tema lain yang coba diangkat oleh sekelompok orang; beruntung skema pembentukan opini yang mereka lakukan kini sudah runtuh seiring dengan pengakuan Diego Michel dkk kepada polisi.
Ya. Kini runtuh sudah semua usaha pembelaan mati-matian kepada Diego yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Entah apa tujuannya kelompok ini berkoar-koar membela Diego, bahkan sampai menggiring ke arah lain. Ada salah satu tulisan yang menyebut kehadiran anak dari pemilik klub dimana Diego bermain sebelumnya. Tulisannya memadukan beberapa bukti pendukung berupa screenshot rekaman CCTV dari lokasi kejadian. Penulisnya tahu, barang bukti hanyalah saksi bisu sehingga fakta bisa dibentuk lewat pemaparan dari si pemberi barang bukti. Oleh karena itulah disebutkan tokoh “saksi yang tidak ingin disebutkan namanya” yang menceritakan kronologis kejadian.

Diego yang pake baju putih rapih sama celana merah
Padahal jika kita lihat sekali lagi, foto itu hanya menangkap sebuah situasi di mana ada Diego di dalamnya (kemeja putih celana merah). Tapi bagaimana dengan nama lain yang disebut? Atau kejadian yang dikisahkannya? Benarkah seperti yang si penulis paparkan? Mungkin kalau bukti yang disampaikan berupa rekaman CCTV seperti kasus suster ngesot ditendang satpam kita bisa ikut menilai dan mudah percaya, namun kalau hanya still image seperti yang dia tunjukkan sih terlalu mentah.
Intinya ada beberapa pihak yang membuat kisah ‘wajar jika Diego kesal’ sehingga hal ini bisa dimaaafkan. Penulisnya lupa bahwa, sejak Diego keluar malam pada saat pelatnas maka sejak saat itulah Diego sudah melakukan kesalahan. Tinggal kita lihat kesalahannya: besar atau kecil dampaknya.
Asas praduga tak bersalah memang perlu diperhatikan. Tapi memberi asumsi lewat barang bukti yang diatur seperti itu jelas berbahaya: membodohi publik dan jika terbukti asumsinya salah (seperti yang terjadi saat ini) maka runtuh juga kredibilitas si penulis. Waspadalah! Waspadalah!
Bonus gan nih pacarnya Diego Michiels, si Nikita Willy.



Menarik kan gan, Gimana menurut agan? 

0
4.8K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan