BEIJING, Jaringnews.com - Selain meletakkan dasar haluan negara China dalam 5 tahun ke depan berdasarkan evaluasi perkembangan di lima tahun yang telah berlalu, Kongres Nasional Partai Komunis China juga sepakat memberantas korupsi di tubuh partai.

Seperti diketahui, Kongres Nasional Partai Komunis China ke-18 berlangsung di Gedung Balai Rakyat, persis di sebelah Tiannamen Square dan seberang Istana Forbidden City di Kota Beijing, 8-14 November 2012.

Dalam rangka Kongres Nasional PKC ini partai penguasa Negeri Tirai Bambu itu mengundang partai-partai pemerintah (ruling parties) dari negara-negara Asia Tenggara. Terdapat 15 delegasi dari 4 negara delegasi yang diundang yaitu Indonesia (Partai Demokrat), Filipina (Partai Liberal), Malaysia (Partai UMNO) dan Thailand (Partai Pheu Thai).

Pada kesempatan istimewa ini, Kastorius Sinaga, Ketua DPP Partai Demokrat ditunjuk oleh Partai Komunis China menjadi ketua delegasi selama kunjungan kerja ke China dari tanggal 1 hingga 10 November bersama Ibarra Malonzo, Ketua Partai Liberal dari Filipina.

Dalam laporan politiknya, seperti diberitakan Jaringnews.com sebelumnya, Hu Jintao menegaskan bahwa korupsi di tubuh partai yang dilakukan oleh kader partai harus diberantasuntuk menghindari ambruknya partai di masa depan. Dalam kongres ke 18 ini pemberantasan korupsi menjadi agenda politik utama partai ke depan

Memang kalau dilihat dari data dan langkah-langkah yang diambil, pemberantasan korupsi di PKC dilakukan serius. Lebih dari 660 ribu anggota partai PKC telah diganjar hukuman indisipliner dalam tenggang November 2007 hingga Juni 2012, demikian dilaporkan dalam kongres yg berlangsung di Gedung Balai Rakyat tersebut. Dari jumlah itu, 24.000 anggota partai yang terindikasi korupsi dilimpahkan ke pengadilan khusus korupsi.

Bo Xilai, mantan ketua partai wilayah Chongqing dan juga mantan anggota pusat polit biro PKC dicopot dari status sebagai anggota partai karena indikasi korupsi. Pencopotan ini merupakan ikon pembersihan kader partai korup di China karena Bo Xilai dipandang sebagai salah satu figur kuat calon pemimpin masa depan Negeri Tirai Bambu. Sama seperti Xi Jinping yang terpilih sebagai sekjen partai baru China, Bo Xilai juga dianggap sebagai kader PKC "berdarah biru" karena  Bo Xilai adalah anak pemimpin China di masa lalu.

Untuk pemberantasan korupsi di tubuh partai, PKC meletakkan berbagai aturan dan komite baru seperti Komite Pusat Untuk Pengawasan Disiplin Anggota Partai yang kemudian menggelar program  "zero tolerance to corruption". Lalu di tubuh PKC juga dibentuk biro khusus Biro Nasional Pencegahan Korupsi yang berfungsi membuat berbagai aturan, protap dan kebijakan baru untuk pencegahan tindak pidana korupsi.

"Melejitnya pembangunan ekonomi, privatisasi dan investasi tentu membuka peluang dan godaan korupsi  bagi kader dan pejabat partai. Ini menjadi ancaman jangka panjang dan harus dituntaskan terus menerus untuk menghindari kebangkrutan partai" ujar Tian Duanhui, Deputy Director International Exchange PKC di sela-sela kunjungan delegasi seperti dilaporkan langsung dari Beijing oleh Pemred Jaringnews.com Kastorius Sinaga.

Gerakan pemberantasan korupsi di negara yang jumlah penduduknya lebih dari 1 milyar tersebut mendapat apresiasi masyarakat China. Sesuai laporan BPS China, tingkat kepuasan masyarakat China dalam upaya pemberantasan korupsi oleh PKC meningkat dari 51,9 % di 2003 menjadi 72.7% di 2011.
(Kas / Deb)
sumber:http://www.jaringnews.com/internasional/asia/27365/-kader-partai-komunis-china-diseret-ke-pengadilan-karena-korupsi

andaikan indonesia bisa meniru ketegasan hukum di china … ekonomi china akan meroket tinggi ….