HM Bambang Irawan S beserta Isteri dan Para Penyembuh Terapi NurSyifa’

Saya sudah lama mengamati sepak terjang H. Bambang Irawan, semua dimulai ketika beberapa tahun yang lalu ada sebuah blog mantan paranormal yang menginformasikan bahwa Pengobatan Nursyifa itu palsu dan penuh kebohongan di :

Jika beberapa Tahun yang lalu pasien Nursyifa’ disuruh membayar Rp.20.000,00 sekali datang sekarang tahun 2012 sudah Rp. .300.000,00sekali datang, juga pasien yang datang harus membeli paket pengobatan yang beraneka ragam jumlahnya, ada yang harus 17 kali, 25 kali bahkan 40 kali pengobatan.

Alhamdulillah akhirnya kecurigaan bahwa Pengobatan Nursyifa’ ini tidak lebih dari pengobatan syirik ketika saya kedatangan tiga orang dari Jakarta suku Cina Non Muslim (ayah dan dua anak lelakinya). Mereka melaporkan pada saya bahwa mereka ditipu habis-habisan oleh Pengobatan Nursyifa ini. Bahkan Titipan ALKES (alat kesehatan) yang mereka titipkan di Nursyifa tidak dikembalikan sama sekali.

Klink Nursyifa ini juga membekali para pasien dengan azimat yang harus dipasang di rumah, Dibawah ini adalah bukti foto bagaimana seorang pasien diklinik Nursyifa harus membeli azimat tapal kuda yang harus digantung di tiap sudut rumah, menurut pengakuan mantan pasien Nursyifa yang datang dan mengadu pada saya, mereka telah membeli lebih dari 20 biji jimat tapal kuda yang harus digantung di tiap sudut rumahnya yang bertingkat dengan harga perbijinya lebih dari Rp.200.000,00.

Klinik Nursyifa yang telah menjual belikan azimat adalah prilaku syirik dan sesat sebab telah shahih dari Nabi bahwa beliau bersabda:

إِن الرقَى وَالتمَائِمَ وَالتوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat, dan tiwalah2 itu termasuk perbuatan syirik.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim, dan beliau menshahihkannya)

Al-Imam Ahmad meriwayatkan, demikian juga Abu Ya’la dan Al-Hakim serta ia menshahihkanya dari Uqbah bin Amir z bahwa Nabi bersabda:

مَنْ تَعَلقَ تَمِيْمَةً فَلَا أَتَم اللهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللهُ لَهُ

“Barangsiapa menggantungkan tamimah, maka Allah tidak akan menyempurnakan baginya (urusan)nya dan barangsiapa menggantungkan wad’ah3 maka Allah tidak akan menentramkannya.”

Al-Imam Ahmad t meriwayatkannya melalui jalan lain dari ‘Uqbah bin ‘Amir dengan lafadz:

مَنْ تَعَلقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa menggantungkan tamimah/jimat maka ia telah berbuat syirik.”