BERITASATU.COM - Meski memiliki taring dan bisa, namun, senjata tersebut tidak akan mengancam manusia yang tergigit.

Kebun binatang nasional AS, Smithsonian National Zoo baru saja kedatangan penghuni baru, yakni 8 bayi ular bertentakel. Bayi-bayi ular bertentakel ini sebenarnya lahir pada tanggal 21 Oktober lalu, namun baru diumumkan ke publik pada tanggal 8 November lalu.



Bayi-bayi ini merupakan keturunan dari ular laut yang berasal dari Asia Tenggara, yang dikenal dengan Erpeton tentaculatus, demikian dilaporkan situs Mother Nature Network.

Para peneliti mengatakan, ini merupakan satu-satunya spesies ular yang diketahui memiliki tentakel. Tentakel-tentakel ini berfungsi untuk merasakan getaran dari ikan-ikan yang berenang di sekelilingnya. Ular-ular laut ini cenderung berukuran kecil, dengan panjang sekitar 20-35 inci (50-89 cm).

Ular-ular laut bertentakel ini menghabiskan sebagian besar hidupnya bersembunyi di perairan yang keruh. Meski memiliki taring dan bisa, namun, senjata tersebut tidak akan mengancam manusia yang tergigit.

Alat sensornya yang tak biasa itu merupakan hasil evolusi. Hal ini berarti mereka memiliki kelebihan evolusi yang luar biasa, salah satunya adalah kemampuan untuk memprediksi kapan seekor ikan akan melakukan pergerakan manuver. Dengan begini, ular ini secara tidak langsung akan menggiring si mangsa langsung menuju mulutnya.

Sebuah laporan di Science Blogs tahun 2009 menunjukkan bagaimana ular bertentakel ini menggunakan indra mereka yang tajam dan kecepatan luar biasa mereka untuk memerangkap mangsanya.

"Saya belum menemukan laporan mengenai predator lain yang menunjukkan kemampuan serupa; memengaruhi dan memprediksi tingkah berikut dari mangsanya," jelas profesor sains biologi, Kenneth Catania dari Vanderbilt University, AS, dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, ular bertentakel ini ternyata tumbuh dengan sangat cepat.

"Dalam hitungan jam sejak kelahiran, ular-ular ini langsung bertingkah seperti ular dewasa. Instingnya akan langsung mengambil alih, mereka juga akan langsung berburu. Kami tak tahu banyak mengenai spesies ini, namun, dengan melihatnya bertumbuh saja sudah banyak yang bisa dipelajari," jelas Matt Evans, salah satu penjaga kebun binatang Smithsonian's Reptile Discovery Center.

SUMBER