Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kesepian311Avatar border
TS
kesepian311
Mustahil Dahlan Capres 2014
Reff : http://politik.kompasiana.com/2012/1...14-507871.html

Tidak sedikit orang yang mengagung-agungkan gebrakan dan perubahan yang dilakukan Dahlan. Baik ketika memimpin PLN atau setelah memimpin BUMN. Namun banyak juga kalangan menilai apa yang dilakukan selama ini adalah pencitraan untuk Pilpres 2014.

Bagi orang yang belum mengenal Dahlan (minimal lewat tulisan atau buku-bukunya) tentu wajar menilai Dahlan pencitraan. Karena Dahlan melakukan hal-hal yang kurang lazim dilakukan oleh seorang pejabat. Lihatlah aksi naik ojek, membuka paksa pintu tol, mengepel WC bandara, menginap di rumah petani, dan lainnya. Terkesan dibuat-buat dan berlebihan. Tapi bagi orang yang sudah mengenal Dahlan tentu hanya bisa senyum-senyum simpul sambil garuk-garuk kepala bertanya dalam hati. Dasar Dahlan, lupa ya dia lo sudah jadi pejabat? Masak kebiasaan-kebiasaan lamanya tidak dirubah.

Lebih-lebih untuk orang-orang Jawa Post. Gaya Dahlan yang nyeleneh itu pasti sudah dihapal di luar kepala. Dulu kalau Dahlan berkunjung ke daerah meninjau anak usaha, jangan coba-coba terlambat menjemputnya di bandara. Walau berstatus seorang CEO perusahaan besar dia tidak akan segan-segan naik ojek menuju kantor yang akan ditinjau. Membuat jajaran direksi kaget mati berdiri, karena bos besar tiba-tiba nyelonong ke dalam kantor. Bahkan Dahlan tidak segan-segan memakan nasi sisa anak buahnya yang dilihatnya berserakan.

Begitu juga bagi orang yang sudah banyak membaca tulisan-tulisan Dahlan. Tindakan nyeleneh yang dilakukan Dahlan saat menjadi pejabat sekarang ini biasa saja. Justru Dahlan terkesan jaim dan berpura-pura alias pencitraan kalau dia merubah karakternya. Misalnya saja tiba-tiba Dahlan memakai jas lengkap, sepatu kinclong. Kemana-mana dikawal. Berpidato panjang lebar dengan gaya formal dan berwibawa. Kata-katanya dibuat senormatif mungkin. Waaah…sumpah itu bukan Dahlan banget. Membayangkannya saja saya ngeri.

Tapi untuk lebih adilnya kita juga jangan langsung menyalahkan orang yang menilai Dahlan pencitraan untuk Pilpres 2014. Lebih baik kita menunjukkan data dan fakta untuk analisa bersama. Untuk saat ini Capres hanya boleh diajukan oleh partai. Itupun partai yang memiliki 20% kursi di DPR. Tidak ada istilah calon independen. Jadi kalau Dahlan mau nyapres mau tidak mau, suka atau tidak suka harus mengandeng partai politik.

Pratai yang berpeluang bisa mengajukan Capres nampaknya hanya tiga. Golkar, PDIP dan Demokrat. Kalau mau nyapres Dahlan harus mendekati salah satu dari tiga partai tersebut. Golkar tidak mungkin karena sudah tegas-tegas mencalonkan Aburizal Bakri. PDIP juga begitu, sudah ada Megawati atau Puan Maharani. Sekilas nampak ada peluang Dahlan untuk dicapreskan oleh Demokrat. Demokrat sedang krisis kader. Tidak ada kadernya yang bisa diandalkan jadi Capres. Terlebih Dahlan sangat dekat dengan SBY, pimpinan dewan pembina paratai tersebut.

Tapi apa hendak dikata, peluang itu dihancur luluhkan oleh Dahlan sendiri. Setelah sebelumnya mengadukan 2 orang anggota DPR dari Golkar dan PDIP meminta upeti kepada BUMN, Dahlan dan Dirut RNI kembali mengadukan 6 anggota DPR peminta upeti. Tidak tanggung-tanggung 4 orang dari partai Demokrat. Mereka adalah Idris Sugeng, Achsanul Qosasi, Linda Megawati, dan Andi Timo Pangeran.

Perang terbuka Dahlan dengan petinggi partai Demokrat tidak terelakkan lagi. Sebelum Dahlan menuduh kader-kader Demokrat meminta upeti kepada BUMN dia sudah tidak disenangi. Simaklah beberapa komentar ketua DPR Marzuki Ali, selalu memojokkan dan mengancam Dahlan. Lebih-lebih sekarang Dahlan sudah melaporkan kader-kader Demokrat, bukan saja dia tidak akan diterima di partai tapi akan dinobatkan sebagai musuh utama.

Lalu di mana peluang Dahlan untuk jadi Capres? Untuk sementara tidak ada sama sekali. Kecuali kalu ada lagi yang menggugat UU Pemilu di MK agar dibolehkannya Capres independen. Untuk saat ini itu sangat mustahi semustahil memasukkan unta dari lubang jarum.

Nah sekarang jadi jelas kan, Dahlan tidak pernah berusaha atau hitung-hitungan untuk mencalonkan diri jadi presiden. Setidaknya secara sadar dan sengaja. Tidak ada pencitraan untuk itu. Apalah artinya pencitraan tanpa dukungan Parpol. Kalau toh nantinya dia jadi presiden atau minimal sebatas Capres itu hanya karena takdir. Kalau sekarang anda melihat perilaku Dahlan nampak nyeleneh dan lebay terimalah dengan ikhlas. Itu memang karakternya. Terbentuk sejak dia masih bocah di desa kelahirannya. Tidak sedikitpun hak sebuah jabatan untuk merampas karakter itu darinya. Dan saya juga yakin banyak orang tidak akan rela melihat Dahlan berubah. Bukan ratusan atau ribuan, tapi jutaan orang menginginkan Dahlan tetap seperti ini.

Pak Di hanya ingin memberikan kontribusi nyata buat negara, tapi kenapa banyak orang menuduh beliau pencitraan... emoticon-Sorry
0
1.9K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan