Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lampuhiasAvatar border
TS
lampuhias
Batu Hobon yang sakral
Masyarakat Suku Batak yang terdapat di kawasan Samosir tentu sangat akrab dengan benda sakral, ‘Batu Hobon’. Nama batu tersebut diperoleh dari bentuk dengan rongga yang ada dibawahnya, diyakini batu ini merupakan sebuah lorong. Karena dianggap keramat sehingga di tempat ini kerap diadakan upacara sakral yang masih berlanjut hingga sekarang. Upacara itu diyakini sebagai penghormatan pada roh leluhur sekaligus menerima pewahyuan dari nenek moyang, dikenal dengan sebutan “Tatea Bulan”. Batu Hobon memiliki kisah mistis yang menarik untuk dicermati dan kepercayaan bahwa siapapun yang mencoba mengangkatnya akan mendapatkan kesialan, musibah bahkan berakhir dengan kematian.

Dikisahkan pada zaman penjajahan Belanda, ada seorang pejabat Pemerintah Belanda dari Pangururan, berusaha untuk membuka batu Hobon, dia berangkat membawa dinamit dan peralatan lain, serta beberapa orang personil. Pada saat mereka mempersiapkan alat-alat untuk meledakkan Batu Hobon itu dengan tiba-tiba datanglah hujan panas yang sangat lebat, disertai angin yang sangat kencang, serta petir dan guntur yang sambung menyambung, dan tiba-tiba mereka melihat ditempat itu ada ular yang sangat besar dan pada saat itu juga ada berkas cahaya (sinar) seperti tembakan sinar laser dari langit tepat keatas Batu Hobon itu, maka orang Belanda itu tiba-tiba pingsan, sehingga dia harus di tandu ke Pangururan, dan setelah sampai Pangururan dia pun meninggal dunia.

Kemudian pada masa pemberotakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia), ada seorang tentara yang berusaha untuk membuka batu Hobon ini, menembaki Batu Hobon itu dengan senapan, tetapi sampai habis persediaan pelurunya batu Hobon itu tidak mengalami kerusakan apa-apa, bahkan si tentara itu menjadi gila dan dia menjadi ketakutan dia berjalan sambil berputar-putar, serta menembaki sekelilingnya, walaupun peluru senapannya sudah kosong, dan tidak berapa lama, si Tentara itupun meninggal dunia.

Suatu ketika tutup batu Hobon itu terbuka akibat seseorang yang berusaha mencuri harta karun yang diduga berada di bawahnya. Terbukanya tutup batu Hobon membuat cemas masyarakat Tapanuli Utara yang mengetahuinya. Sehingga datanglah ratusan murid-murid Perguruan HKI dari Tarutung yang dipimpin oleh Bapak Mangantar Lumbantobing, untuk memasang kembali tutup batu Hobon yang sempat terbuka itu. Pada mulanya tutup batu itu tidak dapat diangkat, walaupun telah ratusan orang sekaligus mengangkatnya, tetapi barulah setelah diadakan Upacara memohon restu penghuni alam yang ada di tempat itu yang dipimpin oleh salah seorang pengetua adat dari limbong, maka dengan mudah, tutup batu itu dapat diangkat dan dipasang kembali ketempat semula.

Spoiler for show:


Spoiler for boleh:
0
2.9K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan