Tak ada pulau yang seunik Sulawesi. Unik karena pulau ini penuh dengan flora dan fauna endemik yang tak bisa ditemui di belahan dunia manapun.

"Keunikan itu juga karena biota di pulau itu adalah percampuran antara sebelah barat yang dipengaruhi Asia dan biota di timur yang dipengaruhi Australia," kata pakar biologi Jatna Supriatna pada Pidato Inaugurasi sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta, Senin (5/11).

Sulawesi, lanjut dia, adalah laboratorium alam dimana ditemukan sejumlah fauna mengalami hibridasi atau perkimpoian antarspesies berbeda yang kemudian menimbulkan sifat-sifat biologi baru. Contohnya, primata dari spesies Tarsius dari utara kimpoi dengan spesies monyet dari bagian selatan.

"Primata Tarsius di Sulawesi ini terdiferensiasi dalam waktu cepat. Ini menandakan bahwa pulau ini menjadi hybrid zone. Jadi proses evolusi di Sulawesi, masih terus berlangsung sejak awal hingga kini," kata Kepala Pusat Riset Perubahan Iklim UI itu.

Menurut dia, keunikan biologi di Sulawesi, terkait erat dengan keunikan dari sisi geologi dimana Sulawesi jutaan tahun silam berasal dari tiga pulau yang bersatu menjadi sebuah pulau.

"Kawasan biogeografi unik selain di Sulawesi, ada di Meksiko yang merupakan campuran antara Amerika utara dan selatan," kata Jatna.

Ketua AIPI Sangkot Marzuki mengatakan, 150 tahun silam, Alfred Russels Wallace sudah mengungkapkan adanya garis maya di Sulawesi. Garis itu membedakan antara flora-fauna yang bersifat Asia dan flora-fauna yang bersifat non-Asia.

Dekan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB Sri Widiyantoro yang juga dilantik menjadi anggota baru AIPI mengatakan, karena gabungan dari tiga pulau, Sulawesi menjadi kawasan penuh sesar dan sangat rentan gempa.

"Sulawesi yang berbentuk huruf K itu, bagian paling barat dan lengan utara berasal dari Asia, tapi lengan yang tenggara datang dari selatan. Keduanya berasal dari batuan yang berbeda dimana bagian yang dari selatan lebih tua dengan umur batuan seperti Australia Barat sekitar 4,5 miliar tahun," katanya.

Dia menambahkna, perairan yang mengelilingi Sulawesi juga sangat dalam, seribuan meter lebih dimana di utara Sulawesi ada zona penujaman yang menimbulkan palung sangat dalam di kawasan itu. source