- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jokowi Akui Bangun Rusun Deret Butuh Waktu Lama
TS
a70n98
Jokowi Akui Bangun Rusun Deret Butuh Waktu Lama
Jokowi Akui Bangun Rusun Deret Butuh Waktu Lama
Selain butuh persetujuan warga, dana juga harus disetujui DPRD
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui bahwa penataan pemukiman warga bantaran Kali Ciliwung menjadi kampung deret memerlukan waktu yang cukup panjang. Persetujuan dengan para warga menjadi masalah utama.
"Ini kan kita masih proses, sudah mulai proses community mapping. Kalau selesai baru memasuki community planning. Kalau itu sudah selesai baru nanti masuk pelaksanaan," kata Joko Widodo.
Guna merealisasi program tersebut, Jokowi telah memasukkan program pembangunan rumah deret dalam RAPBD 2013. Program tersebut saat ini juga masih dalam tahap persetujuan dengan DPRD DKI Jakarta.
"Ini masih butuh persetujuan dewan, anggaran masih di dewan, nanti kalau sudah disetujui baru melangkah ke community planning," katanya.
Jokowi juga mengatakan untuk mendirikan kampung deret membutuhkan persetujuan dari warga sekitar. Apakah mereka berkenan untuk dipindahkan atau tidak.
"Ini juga belum berbicara setuju atau tidak setuju dari warga. Kalau mereka nggak setuju gimana? Ya kita coba yakinkan warga dulu, lah wong kita belum sampai sana," katanya.
Sebelumnya, Jokowi memastikan bahwa dana untuk pembangunan kampung deret lebih dari cukup. Alokasi dana tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2013.
Menurut Jokowi, mengenai anggaran, saat ini tinggal menunggu persetujuan dewan. Selain akan diambil dari APBD Pemprov DKI Jakarta, pendanaan akan didukung dari anggaran nasional.
"Ada yang sendiri, ada yang Kemenpera, APBN dan APBD, setiap kampung berbeda. Karena ada kampung deret, kampung susun dan dana lebih dari cukup. Tapi tentu saja disetujui dewan," katanya.
Sesuaikan Target
Menurut pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, membangun rumah susun deret memang lebih baik dibanding membangun apartemen bersubsidi.
"Kalau kita memindahkan orang miskin ke tower mimpi rasanya. Iuran pengelolaan lingkungan cukup mahal. Akhirnya, tower itu memang untuk kelas menengah ke atas," katanya kepada VIVAnews.
Namun, bila Pemprov DKI memang serius ingin membangun rumah susun deret, harus dilihat sasaran dan targetnya. Membangun sesuai kebutuhan dan karakter sosial masyarakat. Bila di tepi sungai, harus sesuai dengan warga yang ada di tepian sungai.
"Empat lantai saya rasa bisa. Tentu dengan biaya tidak terlalu mahal. Wilayah pinggir sungai harus dijadikan zona hijau dan dikembangkan sesuai kebutuhan koridor hijau di pinggir sungai. Atau untuk ruang interaksi sosial," katanya. (ren)
Sumber:
http://metro.news.viva.co.id/news/re...tuh-waktu-lama
Diubah oleh a70n98 05-11-2012 06:58
0
2.7K
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan