Chinese stealth jet raises 'cyber-theft' worries: Analyst
BY DANIEL PROUSSALIDIS ,PARLIAMENTARY BUREAU
FIRST POSTED: THURSDAY, NOVEMBER 01, 2012 03:43 PM EDT | UPDATED: THURSDAY, NOVEMBER 01, 2012 04:44 PM EDT
Quote:
OTTAWA - Sementara Kanada masih berjuang untuk memutuskan apakah akan membeli F-35 Lightning II atau tidak untuk angkatan udaranya, China telah berhasil melaksanakan uji terbang perdana jet tempur siluman kedua nya, yaitu J-31.
Penerbangan perdana J-31 membuat ahli kedirgantaraan Richard Aboulafia prihatin, mengingat belum jelasnya nasib F-35.
"Perlombaan teknologi pesawat tempur mungkin sedikit melambat setelah usainya era perang dingin, tetapi perlombaan teknologi tersebut kembali dimulai dengan munculnya pesawat-pesawat tempur generasi ke-5 seperti J-20 dan J-31" kata Aboulafia, Wakil presiden sekaligus Analis di Teal Group Corp.,
Aboulafia mengatakan J-31 terlihat "lebih mendekati pesawat tempur generasi ke-5 yang sebenarnya" daripada J-20 yang lebih besar dan terbang lebih awal.
Namun, tambah Aboulafia, China memiliki masalah dalam pengembangan mesin, sistem peperangan elektronik dan radar untuk untuk melengkapi pesawat-pesawat tempur generasi ke-5 nya.
Masalah tersebut menyebabkan China sulit untuk mengembangkan pesawat tempur yang setara dengan F-35 maupun F-22, namun Aboulafia menegaskan pengembangan J-31 adalah langkah yang signifikan bagi PLAAF.
"Meskipun J-31 dan J-20 belum menunjukkan pencapaian teknologi yang sebenarnya, tetapi dapat menjadi peringatan bahwa mereka telah berada di jalur yang benar dalam pengembangan pesawat tempur generasi baru," katanya.
Yang cukup mengejutkan dari J-31, menurut Aboulafia, adalah penampakan fisik yang sangat mirip dengan F-35 yang rencananya akan dibeli oleh beberapa negara NATO, Israel, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia
Aboulafia mengingatkan bahwa "timbul pertanyaan-pertanyaan mengenai kemungkinan pencurian teknologi F-35 memanfaatkan akses internet (Cyber-theft) yang dilakukan oleh China".
Terlebih lagi, ia mengatakan upaya China untuk mengembangkan pesawat tempur generasi ke-5 harus menjadi perhatian serius bagi negara-negara yang memiliki garis pantai di Samudera Pasifik, termasuk Kanada.
Terakhir Aboulafia menambahkan bahwa pengembangan pesawat-pesawat tempur generasi terbaru China dapat mendorong Korea Selatan untuk memilih F-35 untuk kebutuhan ROKAF pada awal tahun 2013.
Spoiler for Original Text:
Quote:
OTTAWA - While Canada struggles with the decision on whether to join the big boys by buying the F-35 for the air force, the Chinese are developing a second stealth fighter jet.
China's J-31 took its maiden test flight on Wednesday, which concerns aerospace expert Richard Aboulafia.
"The technological military aircraft race may have taken a break after the Cold War, but it has resumed," Aboulafia, vice-president of analysis at the Teal Group Corp., said.
Aboulafia said the J-31 looks "a lot more like the real deal" to him than the J-20 - a much larger Chinese stealth jet that's further along in development.
Still, China has trouble producing its own top-notch engines, electronic warfare systems and radar to put in its fighter jets.
That makes it tough for the communist dictatorship to develop a true fifth-generation fighter jet on par with what the F-35 is supposed to be, but Aboulafia insists the J-31 is significant.
"Even if this isn't the ultimate state of what the Chinese can achieve it's still a definite wake-up call that they're on that path," he said.
The J-31 also bears a remarkable similarity to the American-designed F-35 that several NATO countries, Japan and Israel plan to buy.
Aboulafia warns that "raises the question of was there really some kind of cyber-theft" by China of F-35 technology.
What's more, he said Chinese efforts to develop stealth fighter jets should weigh heavily on countries with Pacific coasts, such as Canada.
The analyst said this latest news could push South Korean to choose the F-35 when it decides on its future air force needs in early 2013.
Komentar ane ;
Jelas2 terlihat beda, J-31 Twin Engine, sedangkan F-35 Single Engine, kalo masalah mirip sih hal yang lumrah terjadi dalam desain pesawat Militer modern, Su-27 pun agak2 mirip F-15, Mig-29 agak mirip F-18, Rafale agak mirip Typhoon, Tu-160 mirip B-1B, Su-24 mirip F-111.. dll..
Terlihat jelas kekhawatiran analis2 militer Barat terhadap perkembangan teknologi kemiliteran China terutama pesawat2 tempurnya, sehingga muncul tuduhan aneh2.