Kaskus

News

newbie5000Avatar border
TS
newbie5000
ANTARA HAJI DAN KAPITALISME
Kadang saya iseng-iseng berpikir mengapa kekayaan orang Islam kok segitu-gitu saja? Kenapa kalah sukses dengan yang lainnya? Apakah orang Islam tidak pintar cari uang?

Setelah iseng-iseng menganalisa, saya akhirnya iseng-iseng mengerti walaupun berdasarkan logika saya sendiri.

Begini. Jika punya “rejeki lebih”, non-muslim akan menggunakannya untuk mengembangkan bisnisnya sebesar-besarnya. Para penulis buku bisnis seperti Robert Kiyosaki atau para pebisnis top dunia seperti Donald Trump biasa menyebutnya dengan istilah “Membangun Gurita Bisnis”. Dan itu memang sah-sah saja di planet ini.

Sedangkan orang Islam, jika punya “rejeki lebih”, cenderung disimpan untuk modal berangkat haji yang jutaan rupiah biayanya, jadi orientasi “rejeki lebih”-nya adalah untuk ibadah.

Nah, disinilah pointnya. Selain sebagai instruksi Tuhan yang wajib dikerjakan bagi muslim yg mampu. Sebenarnya ibadah haji itu juga berfungsi untuk mencegah yang terpilih memiliki “rejeki lebih” tidak menjadi over kaya, dominan, atau memonopoli segalanya, karena kekayaannya sudah “diarahkan dan dipagari” oleh Tuhan.

Dengan begitu tidak ada yang tidak kebagian lahan rejeki, tidak ada kesenjangan sosial dengan gap yang terlau jauh, tidak ada Si Konglomerat atau Si Melarat. Semua berkesempatan mengais rejeki dengan hasil yang layak, agar semua juga bisa berkesempatan menyekolahkan anaknya dengan layak, tinggal di rumah yang layak, dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan layak pula.

Karena memang sejak dahulu kala sebelum ada gelombang protes dan demo di seluruh dunia, terutama di Eropa yg kini sedang dilanda resesi ekonomi. Sejak awal mula diturunkan, Islam adalah agama yang anti penjajahan modern, yaitu Kapitalisme.

Bojonegoro, 4 Nov 2012, 08.32 WIB
0
3.1K
43
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan