- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SEKS, Naga, Tuhan, dan AK-47
TS
striferser
SEKS, Naga, Tuhan, dan AK-47
Spoiler for SEKS, Tuhan, Naga, dan AK-47:
Semburan api sang naga menghanguskan segalanya. Segera setelah si naga memuntahkan nafas panasnya, Jonathan berlari dengan segenap tenaga. Dia melompat ke balik batu besar untuk menghindari api maut sang naga. Dia menarik nafas dalam-dalam, mengisi paru-parunya dengan udara. Bau rambut dan daging yang terbakar menusuk hidungnya bersamaan dengan nyerih yang membuatnya mengerang. Saat dia berlari ke arah batu besar, bahu dan rambutnya terkena jilatan api naga yang sepanas api neraka.
Aku tidak boleh mati sekarang! Aku harus mengalahkan naga sialan ini, lalu pulang ke kota tempat orang yang kucintai menunggu! Sebagai anggota SEKS (Satuan Eksekusi), aku bersumpah demi Tuhan yang Maha Agung akan mengalahkan naga keparat ini dengan AK-47 yang telah di berkati dengan air suci! Sumpah Jonathan pada dirinya sendiri dibawah lautan api yang disemburkan naga.
Tidak lama, api yang menyembur mulai redup. Saat itulah Jonathan keluar dari tempat persembunyiannya. Sambil berteriak, Jonathan menembakkan peluru berlapis orihalcum yang merupakan mineral terkeras di dunia dari AK-47 nya. Suara rentetan beruntun, teriakan jonathan, dan raungan naga menjadi latas suara di panggung gunung berapi yang siap meledak kapan saja.
Peluru tersebut menembus sisik keras naga yang berwarna kemerahan. Sang naga meraung kesakitan dengan suara yang memilukan. Darah mendidih keluar dari lubang yang dihasilkan peluru 7,62 kaliber. Dengan tubuhnya yang sebesar gedung bertingkat 5 lantai, tubuh si naga sangat mudah untuk dibidik. Tubuh si naga mulai limbung, dan dia jatuh bedebum dengan keras dan mengguncang bumi.
Matilah kau naga sialan! Umpat Jonathan pada musuhnya.
Si naga terbaring lemah. Peluru orihalcum telah melukai organ vitalnya. Tidak lama lagi, jiwa sang naga akan menghilang dari dunia ini.
Jonathan berjalan mendekat ke makhluk yang sudah setengah mati ini. Tidak ada lagi sisa-sisa keangkuhan dan kegagahan dari makhluk yang bisa menyemburkan api neraka ini. Sosok si naga saat ini adalah sosok makhluk menyedihkan yang sedang meregang nyawa.
Jonathan melepas magazine AK-47, dan menggantinya dengan yang baru. Saat mengokangnya, terdengar suara nyaring yang khas dari senjatanya. Jonathan membidik senjata pencabut nyawanya ke arah kepala si naga.
Dengan ini, semua akan berakhir... gumam Jonathan pada dirinya sendiri.
Jonathan menarik pelatuk yang berat, lalu...
****
Bagaimana menurutmu? tanya si penulis kepada temannya yang sedang membaca draft novel fantasinya.
Si pembaca mengernyitkan dahi, geleng-geleng kepala sambil meletakkan draft si penulis di atas meja yang penuh tumpukan kertas.
Kau mau aku jujur? tanya si pembaca kepada si penulis. Si penulis mengangguk dengan semangat. Melihat respon temannya, si pembaca menghela nafas. Dia mengambil segelas kopi yang sudah dingin, meneguknya singkat. Setelah berdehem, si pembaca mulai mengutarakan apa yang ada dalam hatinya kepada si penulis dengan suara kecil,
Dari segi cerita, ya, kurasa kau bisa membuat cerita yang menarik, tapi...
Si penulis menunggu si pembaca menyelesaikan kata-katanya. Tangannya memegang pulpen dan mulai menggoreskannya di selembar kertas, mencatat komentar si pembaca.
...penulisannya masih ada yang perlu diperbaiki, seperti diberkati yang kau tulis di berkati, serta ada typo kecil seperti kau lupa menulis huruf kapital saat menulis nama Jonathan. Selain itu, kalimat yang kau tulis juga kurang efisien, jadinya beberapa kalimat sulit dicerna dan membuat pembaca jadi bosan. Selain itu, settingnya juga masih kurang kuat dan terasa dibuat secara asal, logikanya juga, biarpun aku tahu ini cerita fantasi, tapi bertempur di gunung berapi aktif adalah hal yang mustahil bagi manusia. Saat di gunung berapi, tubuh si manusia bisa meleleh karena panasnya lahar...
Si pembaca menenggak kopi lagi untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokannya karena terlalu banyak bicara. Setelah selesai menenggak kopi, dia kembali memainkan perannya sebagai tukang kritik.
...dan judulnya, kenapa pula judulnya SEKS, Tuhan, Naga, dan AK-47? Aku mengerti dengan Naga dan AK-47, tapi SEKS dan Tuhan, rasanya hampir tidak pernah disinggung dalam cerita...
SEKS itu singkatan dari Seksi Eksekusi yang menjadi organisasi tempat si tokoh utama bergabung dan berlatih, dan Tuhan, bukankah si Jonathan kadang bersumpah atas nama Tuhan di beberapa dialog? Well, sebetulnya ada alasan lain sih...
Si pembaca memajukan tubuhnya, perhatiannya dicurahkan kepada si penulis.
Karena SEKS dan Tuhan adalah kata kunci yang paling sering dicari di situs pencarian informasi, apalagi kata SEKS, itu tingkat pencariannya tertinggi hampir di setiap negara, ucap si penulis santai.
Dengan menaruh dua kata itu di judul, kurasa bisa jadi strategi pemasaran yang bagus, apalagi, aku toh, menyertakan kata tersebut dalam dalam cerita, kan? tanya si penulis kepada si pembaca yang geleng-geleng kepala mendengar jawaban si penulis.
Boleh aku pinjam model mini pohon palem yang ada di atas mejamu? tanya si pembaca.
Boleh, mau kau pakai buat apa?
Tanpa menggubris pertanyaan si penulis, si pembaca mengambil model pohon palem yang di atas meja si penulis, lalu perlahan, menyentuhkan wajahnya dengan pohon palem tersebut, sementara telapak tangannya yang bebas menepuk pelan separuh wajahnya.
haha, lucu sekali, ucap si penulis dengan getir.
Setelah meletakkan model pohon palem di atas meja si penulis, si pembaca beralih ke penulis.
Jadi, mengenai cerita gila ini, kau bilang kepadaku sebelum aku mulai baca kalau endingnya akan ditentukan dari komentarku, jadi, bagaimana?
Aku akan mencatat dialog dan komentarmu sebagai penutup cerita ini, kuharap kau tidak keberatan, jawab si penulis sambil jari-jemarinya mulai menari dengan lincah di atas keyboard.
Mata si pembaca membelalak kaget mendengar jawaban si penulis.
Kau akan memakai kritik dan saran sebagai penutup!? Apa kau waras!? Judulnya saja sudah menjebak pembaca, sekarang kau malah mau bikin ending gak jelas sebagai penutup? Kau memang niat ngerjain pembaca ya!? teriak si pembaca dengan gusar kepada si penulis.
Hei, santailah sejak awal, cerita ini dibuat untuk komedi dan untuk membuktikan apakah judul memiliki peran penting dari popularitas suatu cerita.
Bagaimana cara kau akan membuktikannya?
Mudah saja, aku akan mempublikasikan cerita ini di situs forum diskusi yang memiliki fitur pencarian kata kunci, lalu aku akan melihat jumlah pembaca yang mengunjungi thread yang kubuat, jawab si pembaca.
Tentu saja, cara ini bukan cara yang akurat, masih banyak variabel lain yang perlu diperhatikan, dan mungkin aku tidak bisa membuktikan hipotesisku karena faktor-faktor lain... si penulis menarik nafas sebelum melanjutkan kata-katanya. ...akan tetapi, setidaknya, kuharap cerita ini bisa menghibur orang lain, dan mungkin akan jadi bahan ledekan, tapi tidak mengapa, lanjut si penulis dengan senyum lebar.
Si pembaca kembali geleng-geleng kepala, dasar abnormal, apa kau tahu cara ini bisa membuatmu diledek dan dikatai sok cari sensasi?
Tentu saja aku sudah siap dengan itu, tapi tidak mengapa, kepribadian penulis juga bisa menjadi alat promosi karyanya, bukan?
***
Beberapa jam kemudian, si penulis sudah selesa mempersiapkan thread yang berisi cerita yang dia buat.
Tinggal mengetik tombol ni, lalu meminta persetujuan moderator, dan cerita ini akan terpublikasi.
Menurutmu, bagaimana reaksi orang yang mengunjungi thread buatanmu?
Itu yang ingin kita cari tahu, bukan?
Panah di layar komputer bergerak ke tombol menu posting, lalu, jari telunjuk si penulis menekan tombol perangkat mouse.
Klik
Loading....
Spoiler for end:
Semoga pembaca bisa terhibur, dan saya minta maaf buat agan2 yang merasa terjebak dengan judul
Diubah oleh striferser 01-11-2012 13:15
0
5.1K
Kutip
25
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan