

TS
Travestron
LSM Ilegal Rekrut Puluhan Ibu Jadi "Provost"
LSM Ilegal Rekrut Puluhan Ibu Jadi "Provost"
Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere | Rabu, 24 Oktober 2012 | 09:08 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ilegal yang menggunakan pakaian dinas ala Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil merekrut 42 orang ibu rumah tangga (IRT) di sejumlah desa di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dan mereka akan dijanjikan untuk menjadi anggota "Provost" dengan biaya pendaftaran Rp 7 juta per orang.
"LSM itu namanya Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang sudah merekrut sejumlah IRT di Kabupaten TTU ternyata belum memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) di provinsi maupun kabupaten sehingga organisasi tersebut ilegal. Atas laporan dari camat Insana Barat maka saya sudah perintahkan staf untuk mengecek dan mendata warga yang sudah terlanjur mendaftar," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol), Kabupaten TTU, Raymundus Thaal, Selasa (23/10/2012).
Lanjut Thaal, bila semua data telah terkumpul, maka berdasarkan surat dari Provinsi NTT terkait dengan PKRI yang melaksanakan aktivitas kegiatan di lapangan, maka akan segera dihentikan dan hasilnya akan dilaporkan ke bupati.
Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Fernandes mengaku kaget dengan informasi tersebut. "Saya baru tahu informasi tersebut sehingga saya mengharapkan kepada seluruh warga TTU untuk tidak boleh cepat mempercayai setiap tawaran, tetapi harus didahului dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar warga tidak dirugikan, apalagi ada pungutan. Kalaupun pungutan itu bersifat administratif, output yang diharapkan itu apa," kata Fernandes.
Karena itu lanjut Fernandes, Pemerintah Kabupaten TTU akan secepatnya mengeluarkan surat melalui struktur pemerintah yang sifatnya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak boleh terpengaruh atau cepat mempercayai orang atau lembaga tertentu.
Informasi yang diperoleh Kompas.com menyebutkan 42 IRT tertipu untuk dilatih menjadi "Pasukan Provost" di Kupang dan mereka dibekali pakaian loreng serta dipersenjatai dan diiming-imingi gaji yang tinggi.
PROVOST
mungkinkah ini anak LSM dari "Bela Negara"?
Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere | Rabu, 24 Oktober 2012 | 09:08 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ilegal yang menggunakan pakaian dinas ala Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil merekrut 42 orang ibu rumah tangga (IRT) di sejumlah desa di Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, dan mereka akan dijanjikan untuk menjadi anggota "Provost" dengan biaya pendaftaran Rp 7 juta per orang.
"LSM itu namanya Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang sudah merekrut sejumlah IRT di Kabupaten TTU ternyata belum memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) di provinsi maupun kabupaten sehingga organisasi tersebut ilegal. Atas laporan dari camat Insana Barat maka saya sudah perintahkan staf untuk mengecek dan mendata warga yang sudah terlanjur mendaftar," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol), Kabupaten TTU, Raymundus Thaal, Selasa (23/10/2012).
Lanjut Thaal, bila semua data telah terkumpul, maka berdasarkan surat dari Provinsi NTT terkait dengan PKRI yang melaksanakan aktivitas kegiatan di lapangan, maka akan segera dihentikan dan hasilnya akan dilaporkan ke bupati.
Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Fernandes mengaku kaget dengan informasi tersebut. "Saya baru tahu informasi tersebut sehingga saya mengharapkan kepada seluruh warga TTU untuk tidak boleh cepat mempercayai setiap tawaran, tetapi harus didahului dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar warga tidak dirugikan, apalagi ada pungutan. Kalaupun pungutan itu bersifat administratif, output yang diharapkan itu apa," kata Fernandes.
Karena itu lanjut Fernandes, Pemerintah Kabupaten TTU akan secepatnya mengeluarkan surat melalui struktur pemerintah yang sifatnya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak boleh terpengaruh atau cepat mempercayai orang atau lembaga tertentu.
Informasi yang diperoleh Kompas.com menyebutkan 42 IRT tertipu untuk dilatih menjadi "Pasukan Provost" di Kupang dan mereka dibekali pakaian loreng serta dipersenjatai dan diiming-imingi gaji yang tinggi.
PROVOST
mungkinkah ini anak LSM dari "Bela Negara"?

0
3.3K
28
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan