- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Peringkat 4 Dunia, Indonesia Toreh Sejarah Baru Di HWC
TS
surajayaNETcell
Peringkat 4 Dunia, Indonesia Toreh Sejarah Baru Di HWC
alhamdullilah jadi Ht ni tread..trimakasi mimin,momod,dan agan" kasuser atas segala perhatianya....
[YOUTUBE]egehOJksI_c&hd=1[/YOUTUBE]
[YOUTUBE]relmfu&hd=1[/YOUTUBE]
berita selengkapnya klik disini gan
ditengah keterpurukan dunia olahraga INDONESIA di kancah dunia
ternyata ada cabang olahraga yang patut kita banggakan dan tragisnya cabang ini luput dari perhatian pemerintah sampe" mereka harus menggalang dana sendiri hanya untuk berangkat ke kejuaraan tersebut klik
Spoiler for HT:
Quote:
Setelah berhasil menjadi juara di Grup B pada babak penyisihan Grup II, langkah Indonesia terus berlanjut ke babak semifinal dengan menantang tuan rumah Mexico setelah menghempaskan Lithuania. Tampil tanpa beban, Bonsu Hasibuan dkk bermain ciamik, namun Mexico lebih banyak mencetak gol sehingga Indonesia harus menghadapi Brasil di perebutan tempat ketiga. Brasil ternyata mampu memenangi pertandingan, namun Indonesia sudah mencetak sejarah baru. Peringkat ke-4 Dunia di Homeless World Cup 2012 Mexico.
Pada babak perempat final, Indonesia kembali bertemu dengan Lithuania yang pernah mereka kalahkan sebelumnya di babak penyisihan grup I. Jika pada pertandingan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober lalu Indonesia menang 5-4, pada babak perempat final mereka dapat mengulangi kemenangan kali ini dengan skor 8-5.
Lolos dari Lithuania, kali ini Indonesia bertemu dengan Mexico yang merupakan unggulan dalam gelaran Homeless World cup tahun ini. Pada babak semifinal tersebut, Indonesia tampil tanpa beban. Namun serangan lawan nyatanya lebih efektif dari timnas. Walau tampil impresif, Suherman cs harus mengakui keunggulan tim tuan rumah. Untuk perlawanan tanpa lelahnya, tim Indonesia mendapat tepuk tangan meriah dari penonton yang memadati tempat pertandingan. Bahkan setelah pertandingan, tim Indonesia menerima pujian langsung atas performanya dari pendiri Homeless World Cup, Mel Young.
Tampil di hari terakhir pagelaran Homeless World Cup, Indonesia dan Brasil saling berhadapan untuk memperebutkan juara ketiga turnamen. Brasil, negara dengan sejarah sepak bola yang luar biasa ini tidak berhasil ditundukan oleh Indonesia. Brasil menang dengan skor akhir 6-2.
Sampai akhirnya, Chile yang sebelumnya menundukan Brasil di semifinal berhasil merebut gelar juara. Lawannya Mexico menempati posisi runner up, diikuti oleh Brasil lalu Indonesia di peringkat keempat Homeless World Cup 2012.
Dengan prestasi yang membanggakan ini, Indonesia berhasil memperbaiki posisi dari peringkat keenam ditahun sebelumnya, sekaligus menorehkan sejarah baru.
sumber : http://simamaung.com/peringkat-4-dun...h-baru-di-hwc/
Pada babak perempat final, Indonesia kembali bertemu dengan Lithuania yang pernah mereka kalahkan sebelumnya di babak penyisihan grup I. Jika pada pertandingan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober lalu Indonesia menang 5-4, pada babak perempat final mereka dapat mengulangi kemenangan kali ini dengan skor 8-5.
Lolos dari Lithuania, kali ini Indonesia bertemu dengan Mexico yang merupakan unggulan dalam gelaran Homeless World cup tahun ini. Pada babak semifinal tersebut, Indonesia tampil tanpa beban. Namun serangan lawan nyatanya lebih efektif dari timnas. Walau tampil impresif, Suherman cs harus mengakui keunggulan tim tuan rumah. Untuk perlawanan tanpa lelahnya, tim Indonesia mendapat tepuk tangan meriah dari penonton yang memadati tempat pertandingan. Bahkan setelah pertandingan, tim Indonesia menerima pujian langsung atas performanya dari pendiri Homeless World Cup, Mel Young.
Tampil di hari terakhir pagelaran Homeless World Cup, Indonesia dan Brasil saling berhadapan untuk memperebutkan juara ketiga turnamen. Brasil, negara dengan sejarah sepak bola yang luar biasa ini tidak berhasil ditundukan oleh Indonesia. Brasil menang dengan skor akhir 6-2.
Sampai akhirnya, Chile yang sebelumnya menundukan Brasil di semifinal berhasil merebut gelar juara. Lawannya Mexico menempati posisi runner up, diikuti oleh Brasil lalu Indonesia di peringkat keempat Homeless World Cup 2012.
Dengan prestasi yang membanggakan ini, Indonesia berhasil memperbaiki posisi dari peringkat keenam ditahun sebelumnya, sekaligus menorehkan sejarah baru.
sumber : http://simamaung.com/peringkat-4-dun...h-baru-di-hwc/
Spoiler for berita terkait:
[Tim nasional street soccer Indonesia yang tampil di Homeless World Cup 2012 di Mexico City telah tiba di Bandung. Mereka pulang dengan membawa gelar peringkat ke-4 dan pelatih terbaik.
Peringkat 4 dari 78 negara sedunia, lebih baik dari tahun lalu peringkat 6. Kita ke-4, dan 3 tim lainnya adlah negara Amerika Latih (Chili, Meksiko dan Brasil) yang memang mereka adalah negara sepak bola. Dan kalau tahun lalu dapet award pemain terbaik, sekarang pelatih terbaik, ujar Ridwan Kamil, Penasehat Tim dalam acara syukuran di Rumah Cemara, Jalan Geger Kalong Girang No. 52 Bandung, Kamis (18/10).
Menurutnya, Indonesia patut berbangga karena bisa ikut ambil bagian dalam ajang internasional tersebut dengan dukungan dari banyak warga Indonesia melalui program donasi 1000 Untuk 1. Dengan donasi seribu rupiah per orang dari 500 ribu orang, bisa mengumpulkan uang untuk biaya keberangkatan tim ke Meksiko.
Mewakili masyarakat Indonesia yang udunan (sumbangan), karena kita juga berangkat dengan dukungan banyak orang. Saya rasa mereka patut berbangga, lanjutnya.
Sementara Febby Arhemsyah sebagai manajer tim, mengungkapkan rasa haru dan bangga saat kembali memijakkan kaki di Indonesia. Pulang dengan membawa 2 gelar adalah sebuah pencapaian yang patut dibanggakan, sahutnya.
Bangga, haru, ternyata alhamdulillah kita bisa menjawab tanggung jawab yang diberikan 500 ribu lebih orang Indonesia. Kita selangkah lagi merealisasikan target 3 besar, tapi akhirnya kami di peringkat 4, kami tetap bangga, kata Febby.
Kalau menghubungkan dengan sepakbola yang sedang carut marut dan kepada bapak-bapak pemimpin yang duduk di atas sana, semoga ini menjadi cerminan dan inspirasi bahwa lagu Indonesia pun bisa berkumandang di level dunia, lanjutnya.
Dari pihak Rumah Cemara sebagai national organizer, Adit Taslim menyatakan rasa bangganya. Selain karena tim tahun ini lebih plural karena berasal dari berbagai daerah, mereka pun bisa membuktikan sebuah prestasi dan kebanggaan tanpa embel-embel profesionalisme.
Kami yakin prestasi juara 4 dan pelatih terbaik hanyalah prestasi, tapi pengalaman itulah yang tidak akan terlupakan oleh setiap individu yang ada di tim. Dan nilai-nilai yang telah dijalani, perjuangan, itu yang akan mengubah hidup ke depan. Selamat datang lagi di Indonesia, selamat menjalani kehidupan baru, ucap Adit.
Ginan Koesmayadi pegiat Rumah Cemara pun turut berkomentar. Menurutnya, di atas sebuah prestasi, kebersamaan tim justru lebih berharga untuk meningkatkan kualitas hidup. Dan berada di semi final bersama 3 negara Amerika Latin lainnya adalah hal luar biasa.
Saya melihat tim ini lebih hidup. Kolektivitasnya lebih kentara. Hasilnya juga jauh lebih baik dari tahun lalu. Jepitan 3 negara Latin, dan nyengceling (terselip) satu negara Indonesia, saya pikir itu luar biasa, sebutnya.
Peringkat 4 dari 78 negara sedunia, lebih baik dari tahun lalu peringkat 6. Kita ke-4, dan 3 tim lainnya adlah negara Amerika Latih (Chili, Meksiko dan Brasil) yang memang mereka adalah negara sepak bola. Dan kalau tahun lalu dapet award pemain terbaik, sekarang pelatih terbaik, ujar Ridwan Kamil, Penasehat Tim dalam acara syukuran di Rumah Cemara, Jalan Geger Kalong Girang No. 52 Bandung, Kamis (18/10).
Menurutnya, Indonesia patut berbangga karena bisa ikut ambil bagian dalam ajang internasional tersebut dengan dukungan dari banyak warga Indonesia melalui program donasi 1000 Untuk 1. Dengan donasi seribu rupiah per orang dari 500 ribu orang, bisa mengumpulkan uang untuk biaya keberangkatan tim ke Meksiko.
Mewakili masyarakat Indonesia yang udunan (sumbangan), karena kita juga berangkat dengan dukungan banyak orang. Saya rasa mereka patut berbangga, lanjutnya.
Sementara Febby Arhemsyah sebagai manajer tim, mengungkapkan rasa haru dan bangga saat kembali memijakkan kaki di Indonesia. Pulang dengan membawa 2 gelar adalah sebuah pencapaian yang patut dibanggakan, sahutnya.
Bangga, haru, ternyata alhamdulillah kita bisa menjawab tanggung jawab yang diberikan 500 ribu lebih orang Indonesia. Kita selangkah lagi merealisasikan target 3 besar, tapi akhirnya kami di peringkat 4, kami tetap bangga, kata Febby.
Kalau menghubungkan dengan sepakbola yang sedang carut marut dan kepada bapak-bapak pemimpin yang duduk di atas sana, semoga ini menjadi cerminan dan inspirasi bahwa lagu Indonesia pun bisa berkumandang di level dunia, lanjutnya.
Dari pihak Rumah Cemara sebagai national organizer, Adit Taslim menyatakan rasa bangganya. Selain karena tim tahun ini lebih plural karena berasal dari berbagai daerah, mereka pun bisa membuktikan sebuah prestasi dan kebanggaan tanpa embel-embel profesionalisme.
Kami yakin prestasi juara 4 dan pelatih terbaik hanyalah prestasi, tapi pengalaman itulah yang tidak akan terlupakan oleh setiap individu yang ada di tim. Dan nilai-nilai yang telah dijalani, perjuangan, itu yang akan mengubah hidup ke depan. Selamat datang lagi di Indonesia, selamat menjalani kehidupan baru, ucap Adit.
Ginan Koesmayadi pegiat Rumah Cemara pun turut berkomentar. Menurutnya, di atas sebuah prestasi, kebersamaan tim justru lebih berharga untuk meningkatkan kualitas hidup. Dan berada di semi final bersama 3 negara Amerika Latin lainnya adalah hal luar biasa.
Saya melihat tim ini lebih hidup. Kolektivitasnya lebih kentara. Hasilnya juga jauh lebih baik dari tahun lalu. Jepitan 3 negara Latin, dan nyengceling (terselip) satu negara Indonesia, saya pikir itu luar biasa, sebutnya.
Spoiler for berita terkait:
Secara resmi, timnas street soccer Indonesia membawa pulang 2 piala dari Homeless World Cup 2012 di Meksiko, awal Oktober lalu, yakni peringkat 4 dan pelatih terbaik. Namun di luar itu, ada beberapa penghargaan yang ditujukan kepada pemain dan tim Indonesia selama di Meksiko.
Suherman, pemain asal Jawa Barat ini sepertinya menjadi primadona selama di Meksiko. Raut mukanya yang ramah dan selalu dihiasi senyum, membuatnya digandrungi banyak orang.
Di babak penyisihan grup, Indonesia kalah atas Peru. Namun kekalahan tersebut tak lantas membuat tim Indonesia berkecil hati. Indonesia tetap menerima kekalahan dengan senyuman dan berbangga hati. Hal itulah yang membuat salah satu wasit Hendry Milles memberikan penghargaan kepada tim Indonesia, khususnya Suherman karena tetap tersenyum kendati kalah. Penghargaan tersebut berupa peluit wasit yang hanya ada 18 buah di seluruh dunia.
Iya, wasit itu memberi penghargaan khsusunya kepada Suherman dengan memberikan peluit wasit yang cuma ada 18 di dunia. Dia datang ke tim kita dan bilang Saya respek sama tim Indonesia, kalian kalah tapi tetap tegak dan memberikan kebahagiaan kepada semua orang begitu katanya, ungkap Febby Arhemsyah, Manajer Tim, dalam acara syukuran tim di Rumah Cemara, Bandung, Kamis (17/10).
Menanggapi hal tersebut, Suherman malah menjawabnya dengan guyonan. Sebenarnya cuaca di Meksiko panas, jadi bukan senyum tapi nyengir. Dan karena senyum itu adalah ibadah, candanya.
Manajer tim Febby Arhemsyah pun mengatakan bahwa Suherman pernah masuk dalam salah satu surat kabar setempat. Profil Suherman muncul di halaman pertama surat kabar tersebut. Suherman juga muncul di koran sana, di halaman 1 ada profilnya dia. Sayang, korannya bahasa Spanyol, jadi ga ngerti. Terus kalau lagi jalan sama dia (Suherman) juga, sebentar-sebentar ada yang minta foto bareng, cerita Febby.
Febby juga menceritakan, saat tiba di Meksiko, timnas Indonesia selalu dipandang sebelah mata. Namun ketika melihat penampilan Suherman cs di lapangan, mengubah pandangan tersebut. Terlebih Indonesia berhasil tampil sebagai juara grup di babak penyusihan grup pertama dan babak penyisihan grup kedua.
Pas kita dateng tuh, justru kita yang merasa wah dengan tim lain, kaya tim Inggris. Mereka kan dateng bawa konseling langsung dari tim MU (Manchester United). Kita yang minta foto bareng sama mereka. Tapi hari-hari berikutnya, mereka yang minta foto sama kita. Dan kalau lagi manager meeting, nama Indonesia jadi suka disebut-sebut dan disanjung-sanjung, kenangnya.
Salah satu pemain, Farid, menambahkan bahwa tim Indonesia pun mendapat tepuk tangan penghargaan dari penonton. Meski Indonesia kalah dari Brasil saat perebutan peringkat 3 dan 4, tapi Indonesia mendapat penghargaan tinggi.
Kami dapat standing applause. Saat kalah di perebutan juara 3. Itu karena kami merasa tidak kalah. Kami tetap tersenyum. Kami bawa bendera Meksiko dan tulisan terima kasih Meksiko, Indonesia cinta Meksiko. Kita waktu itu bukan merasa kalah, kita bangga bisa mendapat standing applause dari seluruh penonton, sebutnya.
Suherman, pemain asal Jawa Barat ini sepertinya menjadi primadona selama di Meksiko. Raut mukanya yang ramah dan selalu dihiasi senyum, membuatnya digandrungi banyak orang.
Di babak penyisihan grup, Indonesia kalah atas Peru. Namun kekalahan tersebut tak lantas membuat tim Indonesia berkecil hati. Indonesia tetap menerima kekalahan dengan senyuman dan berbangga hati. Hal itulah yang membuat salah satu wasit Hendry Milles memberikan penghargaan kepada tim Indonesia, khususnya Suherman karena tetap tersenyum kendati kalah. Penghargaan tersebut berupa peluit wasit yang hanya ada 18 buah di seluruh dunia.
Iya, wasit itu memberi penghargaan khsusunya kepada Suherman dengan memberikan peluit wasit yang cuma ada 18 di dunia. Dia datang ke tim kita dan bilang Saya respek sama tim Indonesia, kalian kalah tapi tetap tegak dan memberikan kebahagiaan kepada semua orang begitu katanya, ungkap Febby Arhemsyah, Manajer Tim, dalam acara syukuran tim di Rumah Cemara, Bandung, Kamis (17/10).
Menanggapi hal tersebut, Suherman malah menjawabnya dengan guyonan. Sebenarnya cuaca di Meksiko panas, jadi bukan senyum tapi nyengir. Dan karena senyum itu adalah ibadah, candanya.
Manajer tim Febby Arhemsyah pun mengatakan bahwa Suherman pernah masuk dalam salah satu surat kabar setempat. Profil Suherman muncul di halaman pertama surat kabar tersebut. Suherman juga muncul di koran sana, di halaman 1 ada profilnya dia. Sayang, korannya bahasa Spanyol, jadi ga ngerti. Terus kalau lagi jalan sama dia (Suherman) juga, sebentar-sebentar ada yang minta foto bareng, cerita Febby.
Febby juga menceritakan, saat tiba di Meksiko, timnas Indonesia selalu dipandang sebelah mata. Namun ketika melihat penampilan Suherman cs di lapangan, mengubah pandangan tersebut. Terlebih Indonesia berhasil tampil sebagai juara grup di babak penyusihan grup pertama dan babak penyisihan grup kedua.
Pas kita dateng tuh, justru kita yang merasa wah dengan tim lain, kaya tim Inggris. Mereka kan dateng bawa konseling langsung dari tim MU (Manchester United). Kita yang minta foto bareng sama mereka. Tapi hari-hari berikutnya, mereka yang minta foto sama kita. Dan kalau lagi manager meeting, nama Indonesia jadi suka disebut-sebut dan disanjung-sanjung, kenangnya.
Salah satu pemain, Farid, menambahkan bahwa tim Indonesia pun mendapat tepuk tangan penghargaan dari penonton. Meski Indonesia kalah dari Brasil saat perebutan peringkat 3 dan 4, tapi Indonesia mendapat penghargaan tinggi.
Kami dapat standing applause. Saat kalah di perebutan juara 3. Itu karena kami merasa tidak kalah. Kami tetap tersenyum. Kami bawa bendera Meksiko dan tulisan terima kasih Meksiko, Indonesia cinta Meksiko. Kita waktu itu bukan merasa kalah, kita bangga bisa mendapat standing applause dari seluruh penonton, sebutnya.
Spoiler for photo-photo:
Spoiler for VIDIONYA GAN:
[YOUTUBE]egehOJksI_c&hd=1[/YOUTUBE]
[YOUTUBE]relmfu&hd=1[/YOUTUBE]
berita selengkapnya klik disini gan
ditengah keterpurukan dunia olahraga INDONESIA di kancah dunia
ternyata ada cabang olahraga yang patut kita banggakan dan tragisnya cabang ini luput dari perhatian pemerintah sampe" mereka harus menggalang dana sendiri hanya untuk berangkat ke kejuaraan tersebut klik
0
33.4K
Kutip
492
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan