Selasa, 16 Oktober 2012 15:09 WIB
Rancangan Undang-Undang Palang Merah Indonesia
Fraksi PKS Bersikeras Tolak Redcross Lambang PMI
Suci Astuti


Lambang PMI (Ist)

Mayoritas Fraksi di DPR memilih gunakan Redcross lambang Palang Merah Indonesia (PMI), meski Fraksi PKS ngotot lebih memilih lambang bulan sabit yang digunakan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

JAKARTA, Jaringnews.com - Wakil ketua Badan Legislasi (Baleg) Ana Muawanah mengatakan, minggu depan Baleg dipastikan selesai merumuskan RUU Kepalangmerahan usai mendengarkan pandangan mini fraksi besok. Dimana RUU Kepalangmerahan tersebut akan disahkan dalam Rapat paripurna minggu depan.

"Besok rapat pandangan mini fraksi, kemudian kita bawa ke Badan musyawarah (Bamus) DPR, kemudian minggu depan ada paripurna kita bawa ke paripurna. Selesai. Masa sidang ini pokoknya selesai," ujar Ana, di Jakarta, Selasa (16/10).

Politisi PKB ini mengutarakan, besok pandangan fraksi menggambarkan proses politik dan kebijakan masing-masing partai.

"Pandangan fraksinya ya kalau mayoritas PMI kita hargai palang merah. Kalau besok mayoritas milih yang lain ya kita hargai,"terangnya.

Soal simbol, RUU Kepalangmerahan itu sendiri kata politisi PKB ini semakin mengerucut pada lambang redcross yang kini digunakan oleh PMI. Meski FPKS sempat meminta disejajarkan dengan lambang bulan sabit yang menjadi simbol Bulan Sabit Merah Indonsia (BSMI).

Dia menyebut konvensi Jenewa membatasi penggunaan satu simbol kepalangmerahan suatu negara, sehingga pandangan Fraksi PKS dihargai Baleg dengan keberadaan BSMI di Indonesia.

"Jadi yang saya tangkap tadi Baleg sudah mengerucut ke lambang PMI. Tapi besok ada pandangan fraksi.
PKS itu minta disetarakan antara BSMI dan palang merah. Jadi kalau ke luar negeri pun boleh menggunakan BSMI. Sementara di dalam konvensi harus memilih salah satu lambang makanya PKS itu kita hargai karna memang BSMI itu ada di Indonesia," sebut Ana.

" Sudah, kepalang merahan. Judulnya kepalang merahan. Ya harusnya lambangnya sesuai palang merah.
Gini loh, konvensi genewa itu meminta kita memilih salah satu lambang: palang merah, BSMI, atau kristal (kristal baru tahun 2005). Akhirnya tadi kalau dari seluruh fraksi mayoritas itu memberi mandat kepada PMI," ujarnya.

Sementara itu Fraksi PAN, kata Ana, sempat meminta lambang palang merah tidak mendominasi seluruh kegiatan kemanusiaan seperti untuk kegiatan donor darah. Hal ini untuk mencegah dugaan politisasi dari kegiatan tersebut.

" Kemudian kalau PAN milihnya lambang palang merah asal catatannya donor darah jangan palang merah, palang merah tidak boleh memonopoli, palang merah harus independen, mandiri, diaudit performance dan keuangannya, tidak boleh terlibat unsur ppolitik termasuk unsur publik. Saya pikir sudah kita rumuskan besok kita rapat pandangan fraksi,"ungkanya.

(Sat / Ral)


http://jaringnews.com/politik-perist...ss-lambang-pmi



Ternyata PKS biang keroknya... : ...