- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berbagai Tradisi Peresmian Bangunan di Indonesia


TS
arendt
Berbagai Tradisi Peresmian Bangunan di Indonesia



Banyak orang percaya, memulai kegiatan dengan doa itu akan membawa berkat bagi terlaksananya sebuah kegiatan. Disadari atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari, agan & aganwati pasti juga sering mengawali kegiatan dengan doa, misalnya berdoa sebelum melakukan perjalanan, berdoa sebelum bekerja, atau bahkan berdoa sebelum tidur.
Dalam ritual yang lebih besar, kita sering menemui upacara peresmian bangunan, upacara peletakkan batu pertama, potong pita, tumpengan, slametan, dan masih banyak bentuk doa lain.
Nah, ini ane mau kasih beberapa contoh ritual peresmian bangunan/ rumah yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Cekidot, Gan!





Quote:
Mangrara Banua Tongkonan
Ini adalah upacara peresmian rumah adat yang mewah di Tana Toraja.
Ini adalah upacara peresmian rumah adat yang mewah di Tana Toraja.

Quote:
Mangrara Banua Tongkonan, upacara peresmian rumah adat yang mewah ditana toraja
Kabupaten Tana Toraja, negeri indah di utara Sulawesi Selatan yang dibalut oleh berbagai kisah, kekayaan adat dan tradisi. Letaknya di ketinggian, membuatnya seolah dikelilingi hamparan pesona alam yang abadi.
Hari ini, tiga wanita ingin melihat keramaian Mangrara Banua Tongkonan, upacara peresmian rumah adat tongkonan Kombong, yang sedang berlangsung di desa Bori.
Tongkonan, rumah panggung dari kayu dianggap sebagai perangkat adat penting bagi masyarakat Toraja. Atapnya yang berbentuk perahu, melambangkan nenek moyang Toraja yang konon berasal Yunan, Cina, berlayar dan berakulturasi dengan penduduk asli Sulawesi Selatan. Di bawah atap yang menjulang tinggi, terlihat rangkaian tanduk kerbau. Jumlah tanduk melambangkan banyaknya upacara yang pernah dilangsungkan oleh keluarga pemilik tongkonan. selengkapnya >>>
Kabupaten Tana Toraja, negeri indah di utara Sulawesi Selatan yang dibalut oleh berbagai kisah, kekayaan adat dan tradisi. Letaknya di ketinggian, membuatnya seolah dikelilingi hamparan pesona alam yang abadi.
Hari ini, tiga wanita ingin melihat keramaian Mangrara Banua Tongkonan, upacara peresmian rumah adat tongkonan Kombong, yang sedang berlangsung di desa Bori.
Tongkonan, rumah panggung dari kayu dianggap sebagai perangkat adat penting bagi masyarakat Toraja. Atapnya yang berbentuk perahu, melambangkan nenek moyang Toraja yang konon berasal Yunan, Cina, berlayar dan berakulturasi dengan penduduk asli Sulawesi Selatan. Di bawah atap yang menjulang tinggi, terlihat rangkaian tanduk kerbau. Jumlah tanduk melambangkan banyaknya upacara yang pernah dilangsungkan oleh keluarga pemilik tongkonan. selengkapnya >>>
Quote:
Ka Nua,Ritual Adat Peresmian Kampung Di Bajawa-Flores

Sejumlah warga sedang menarik seekor kerbau ke tengah pelataran upacara adat untuk dipotong sebagai korban dalam rangkaian ritual adat Ka Nua, peresmian kampung di Pali Analoka, Desa Nenuwea, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur

Sejumlah warga sedang menarik seekor kerbau ke tengah pelataran upacara adat untuk dipotong sebagai korban dalam rangkaian ritual adat Ka Nua, peresmian kampung di Pali Analoka, Desa Nenuwea, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur
Setelah 85 tahun menanti, akhirnya acara yang ditunggu tiba. Ka Nua, ritual adat peresmian kampung di Pali Analoka, Desa Nenuwea, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, digelar pada 29 Juni-2 Juli 2010.
Ritual adat ini sangat langka. Selain dilaksanakan sekali untuk selamanya, ritual ini juga merupakan hierarki tertinggi dalam tata cara perjamuan adat Bajawa.
Sebuah kampung baru layak menjadi bagian kehidupan tradisi Bajawa jika telah menjalankan ritual ini. Namun, tahapan yang harus dipenuhi memerlukan waktu puluhan tahun. Misalnya, di Pali Analoka, kampung seluas 1.000 meter persegi yang berpenduduk 180 orang itu mempunyai 12 rumah adat. Ke-12 rumah adat itu harus diresmikan lebih dulu dengan ritual Ka Sao, baru dilakukan ritual Ka Nua.
Kampung yang sudah diresmikan lewat Ka Nua disebut kampung yang sempurna. Dalam tradisi adat Bajawa digambarkan sebagai sadho Inerie leba suru laki. Artinya, kesempurnaan sudah dicapai karena mampu menggapai puncak Gunung Inerie, gunung tertinggi di Bajawa.
Dewasa ini semua kampung di wilayah tradisi Bajawa umumnya sudah disahkan. Karena itu, sulit menyaksikan Ka Nua, kata Yoseph Godho, putra Kepala Suku Loka.
Mosalaki (Ketua Adat) Analoka Piet Wago (84) membenarkan ritual Ka Nua amat langka. Sejak kecil sampai saat ini dia belum pernah menyaksikan Ka Nua. Piet Wago menuturkan, penyelenggaraan Ka Nua untuk Pali Analoka sudah diwasiatkan kakeknya, Jata Begu, sebelum meninggal tahun 1976.
Tim Ekspedisi Jejak Peradaban NTT Kompas beruntung dapat menyaksikan ritual yang dihadiri sedikitnya 1.000 orang dengan menyembelih 20 kerbau dan 120 babi itu.
Acara pertama, 29 Juni, adalah uma moni (membuka ladang baru). Berikutnya nuka wole pare medo (mengantar hasil panen dari kebun ke rumah adat), lalu kada kolo bhaga-raju madhu (peresmian rumah-rumahan mini di pusat kampung yang merupakan simbol laki-laki/ngadhu dan perempuan/bhaga). Kemudian dilakukan todo kabu keri (pemotongan ilalang untuk menandakan rumah adat sudah diresmikan). Yang terakhir, ritual roko mata (penyembelihan kerbau sebagai korban untuk menghormati leluhur).
Menurut Olaf H Smedal, Associate Professor Universitas Bergen Norwegia, yang meneliti di Ngada untuk tesis doktornya yang berjudul Making Place: Houses, Land and Relationships among the Ngadha, Central Flores, suku Analoka mendiami Kampung Pali Analoka sekitar tahun 1930.
Tidak terdokumentasi
Langkanya penyelenggaraan Ka Nua menimbulkan kekhawatiran punahnya ritual adat ini. Saat tim Kompas menanyakan hal ini, warga suku Analoka, Adrianus Dewaloke, menuturkan, ketua adat (mosalaki) menolak pendokumentasian tahapan ritual adat, doa-doa, serta alat musik etniknya. Alasannya, leluhur akan mewariskan secara supernatural kepada pewaris jabatan mosalaki.
Saya pernah menawarkan untuk menuliskan riwayat suku Analoka dengan merekam apa yang dituturkan mosalaki, tapi usulan saya ditolak. Alasannya, pengetahuan dari leluhur akan hilang atau tidak bisa keluar. Namun, pada ritual adat, ilham dari leluhur akan mengalir dengan sendirinya ke mosalaki, kata Adrianus.
Ka Nua juga berfungsi sebagai perekat hubungan kekerabatan suku. Pada ritual itu mereka yang tinggal jauh, seperti di Kupang, Sumba, Denpasar, Madura, Jakarta, bahkan Medan, akan berdatangan ke kampung.
Kedatangan mereka disambut dengan tarian khas Bajawa, jai, dengan iringan musik etnik setempat yang disebut go (gong) laba (gendang). Para penari jai, baik laki-laki maupun perempuan, mengenakan kain tenun lengkap dengan aksesori, antara lain kain yang menyilang di dada, tas mungil bertali panjang.
Para kerabat yang membawa buah tangan berupa hewan sesampai di pintu utama Kampung Pali Analoka akan melakukan sa ngasa, atau cumiikkan kalimat-kalimat tentang pentingnya memelihara kekerabatan, lewat tokohnya.
Saat kerbau akan dipotong untuk perjamuan, dilakukan ritual basa sau, pembasahan parang dengan darah babi diiringi doa oleh mosalaki berisi permohonan perlindungan kepada leluhur.
Romo Bernadus Sebho Pr, Pastor Paroki St Paulus Jerebuu di Kampung Buu, Desa Dariwali, Kecamatan Jerebuu, berpendapat, biaya Ka Nua yang diperkirakan sekitar Rp 700 juta sebenarnya bisa dikurangi.
Sisa biaya bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan kampung, menyediakan air bersih, dan listrik tanpa menunggu bantuan pemerintah.
Sebaliknya, menurut Yoseph Godho, perjamuan itu penting untuk mengikat tali silaturhim para kerabat. Selain itu, suku Analoka meyakini, darah kerbau yang membasahi tanah kampung akan menjadikan tanah subur dan produktif.(sumber)
Quote:
Batagak Rumah
Batagak rumah adalah upacara mendirikan rumah gadang. Kegiatannya sebagai berikut.

[URL="http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=en&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US
fficial&biw=1366&bih=564&tbm=isch&tbnid=jyFlFs3i46XFcM:&imgrefurl=http://www.padangkini.com/index.php%3Fmod%3Dfoto--page%3D196&docid=_b5xtL6ovYqOKM&imgurl=http://www.padangkini.com/foto/berita_foto/BeritaFoto-Batagak%252520Rumah.jpg&w=448&h=240&ei=NwttUJSMM4qyrAeB1oGIBw&zoom=1&iact=hc&vpx=61&vpy=153&dur=4143&hovh=164&hovw=307&tx=145&ty=87&sig=100740799614496979308&page=1&tbnh=79&tbnw=148&start=0&ndsp=21&ved=1t:429,r:0,s:0,i:68"]sumber foto[/URL]
Batagak rumah adalah upacara mendirikan rumah gadang. Kegiatannya sebagai berikut.

[URL="http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=en&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US

- Mufakat Awal: Upacara batagak rumah dimulai dengan permufakatan orang sekaum, membicarakan letak rumah yang tepat, ukurannya, serta kapan waktu mengerjakannya. Hasil mufakat disampaikan pada panghulu suku, lalu panghulu suku ini menyampaikan rencana mereka pada panghulu suku-suku yang lain.
- Maelo Kayu: Maelo kayu yaitu kegiatan untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, umumnya kayu-kayu. Penebangan dan pemotongan kayu dilakukan secara gotong royong. Kayu yang dijadikan tiang utama direndam dulu dalam lumpur atau air yang terus berganti. Tujuannya agar kayu-kayu itu awet dan sulit dimakan rayap.
- Mancatak Tiang Tuo: Mancatak tiang tuo yaitu pekerjaan pertama dalam membuat rumah. Bahan-bahan yang akan digunakan diolah lebih lanjut.
- Batagak Tiang: Acara ini dilakukan setelah bahan-bahan siap diolah. Pertama, tiang-tiang ditegakkan dengan bergotong royong. Tiang rumah gadang tidak ditanamkan di tanah, tetapi hanya diletakkan di atas batu layah (gepeng). Karena itulah rumah gadang jarang rusak bila terjadi gempa atau angin badai.
- Manaiakkan Kudo-Kudo: Ini adalah melanjutkan pembangunan rumah setelah tiang-tiang didirikan.
- Manaiak-i Rumah: Manaiak-i rumah adalah acara terakhir dari upacara batagak rumah, dilakukan setelah rumah selesai. Pada acara ini diadakan perjamuan tanda terima kasih pada semua pihak dan doa syukur pada Allah SWT. (sumber)


Kalau dari daerah Agan-agan sekalian ada nggak upacara kayak gini? Boleh dong di-share juga di sini.
Jadi kita makin kenal +




0
21K
Kutip
281
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan