- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[PICS] Biar Gadis Idiot Yang Penting Hot Bikin Crot Kata Mbah Peyot


TS
fansadox4
[PICS] Biar Gadis Idiot Yang Penting Hot Bikin Crot Kata Mbah Peyot
Biar Idiot Yang Penting Hot
Selasa, 16 Oktober 2012 09:59:50 WIB
MENDUDA terlalu lama membuat Mbah Jumingan, 70, asal tubruk saja. Tak peduli gadis pekok (tidak normal), Giyem, 30, disetubuhinya berulangkali dengan motto: biar idiot yang penting hot. Celakanya, ketika gadis itu hamil Mbah Jumingan enggan tanggungjawab bahkan memilih gantung diri.
Bila istri meninggal lebih dulu, seorang suami pun akan menyandang status baru sebagai duda. Tetapi sama-sama kehilangan pasangan, kaum lelaki umumnya tak tahan terlalu lama bersolo karier. Maka banyak kejadian, tanah kuburan istri masih merah, duda baru itu sudah menikah lagi. Maklum, urusan perut masih bisa diselesaikan dengan jajan di warung sana dan warung sini, tapi khusus yang di bawah perut?
Mbah Jumingan rupanya termasuk lelaki yang tak tahan dingin di usia kepala tujuh. Sejak ditinggal mati istri 5 tahun lalu, tiap malam hanya gedabigan (tak nyenyak) tak menentu di ranjang. Miring ke kanan nggak pas, miring ke kiri juga tidak nyaman. Akhirnya, sambil telentang tengah malam dia hanya bisa nembang: Bedug tiga datan arsa guling, padang bulan kekadar neng latar, tenguk-tenguk lungguh dewe, angin midid mangidul, saya kekes rasaning ati .. (baca: tak bisa tidur, karena kesepian).
Sebenarnya Mbah Jumingan ingin menikah lagi, di mana bahasa santunnya adalah: nggo kanca glenak-glenik (teman ngobrol). Namun sayang, anak tak ada yang mengizinkan. Semua permohonannya dibintangi, mirip orang DPR. Alasannya, sudah tua begitu mau ngapain? Mengingat usia sudah uzdur, sudahlah, tak perlu memikirkan paha, yang penting cari pahala buat bekal di alam sana. Kasarnya: sudah mau masuk lobang masak masih cari lobang juga.
Lantaran hasrat selalu dicegat, Mbah Jumingan lalu mencari penyelesaian dengan caranya sendiri. Ada gadis tetangga yang idiot, ditelateni juga. Dengan memberi sejumlah uang barang Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,- Giyem itu mau saja disetubuhi di rumahnya, tentu saja di kala sedang sepi tanpa penghuni. Sejak itu Mbah Jumingan tak pernah lagi berwacana kimpoi lagi, karena solusi termudah sudah diperoleh. Prinsipnya sekarang, Biar Giyem itu idiot, tapi di ranjang kan tetap hot !
Giyem memang tak pernah tahu apa makna yang dilakukan kakek tetangganya di Desa Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten itu. Tapi meski pikiran ora genep (kurang waras), organ tubuhnya normal-normal saja. Maka setelah ovum di rahimnya mendapat pembuahan, akhirnya Giyem pun hamil. Gegerlah warga Desa Keputran berikut jajarannya. Keluarga lalu menginterogasi, siapa lelaki yang jadi pemegang saham mayoritas itu. Dengan bahasa tergagap-gagap, dia menyebut nama Mbah Jumingan.
Tak urung Mbah Jumingan disidang oleh aparat desa. Tuntutan keluarga tidak banyak, agar si kakek mau bertanggungjawab sehingga janin dalam tubuh Giyem punya bapak yang jelas. Dalam sidang Mbah Jumingan menurut saja, namanya juga jagung bakarane, wani tanggung prekarane. Sayangnya, di rumah dia dipaido (dipersalahkan) anak-anaknya. Dituduh tuwa tuwas (orangtua yang tidak patut), bikin malu anak cucu.
Gara-gara dipersalahkan anak cucu, Mbah Jumingan jadi stress. Dia tak peduli lagi akan MOU yang baru saja diteken bersama pamong desa. Yang penting segera terbebas dari masalah yang menderanya. Maka beberapa hari lalu di esuk pagi, Mbah Jumingan ditemukan tewas gantung diri di pohon rambutan belakang rumah. Oalah Pak, kok semono tekadmu (bapak, kenapa senekad ini), ratap anak-anak Mbah Jumingan.
Daripada gantung diri, apa nggak bisa gantung nikah? (SP/Gunarso TS)
Source
Komen TS : Hadoh mbah inget umur dah 70th masih aja ngembat gadis yg umurnya lebih dari separonya, pake gantung diri lagi
Spoiler for ilustrasi gadis hot:
Selasa, 16 Oktober 2012 09:59:50 WIB
MENDUDA terlalu lama membuat Mbah Jumingan, 70, asal tubruk saja. Tak peduli gadis pekok (tidak normal), Giyem, 30, disetubuhinya berulangkali dengan motto: biar idiot yang penting hot. Celakanya, ketika gadis itu hamil Mbah Jumingan enggan tanggungjawab bahkan memilih gantung diri.
Bila istri meninggal lebih dulu, seorang suami pun akan menyandang status baru sebagai duda. Tetapi sama-sama kehilangan pasangan, kaum lelaki umumnya tak tahan terlalu lama bersolo karier. Maka banyak kejadian, tanah kuburan istri masih merah, duda baru itu sudah menikah lagi. Maklum, urusan perut masih bisa diselesaikan dengan jajan di warung sana dan warung sini, tapi khusus yang di bawah perut?
Mbah Jumingan rupanya termasuk lelaki yang tak tahan dingin di usia kepala tujuh. Sejak ditinggal mati istri 5 tahun lalu, tiap malam hanya gedabigan (tak nyenyak) tak menentu di ranjang. Miring ke kanan nggak pas, miring ke kiri juga tidak nyaman. Akhirnya, sambil telentang tengah malam dia hanya bisa nembang: Bedug tiga datan arsa guling, padang bulan kekadar neng latar, tenguk-tenguk lungguh dewe, angin midid mangidul, saya kekes rasaning ati .. (baca: tak bisa tidur, karena kesepian).
Sebenarnya Mbah Jumingan ingin menikah lagi, di mana bahasa santunnya adalah: nggo kanca glenak-glenik (teman ngobrol). Namun sayang, anak tak ada yang mengizinkan. Semua permohonannya dibintangi, mirip orang DPR. Alasannya, sudah tua begitu mau ngapain? Mengingat usia sudah uzdur, sudahlah, tak perlu memikirkan paha, yang penting cari pahala buat bekal di alam sana. Kasarnya: sudah mau masuk lobang masak masih cari lobang juga.
Lantaran hasrat selalu dicegat, Mbah Jumingan lalu mencari penyelesaian dengan caranya sendiri. Ada gadis tetangga yang idiot, ditelateni juga. Dengan memberi sejumlah uang barang Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,- Giyem itu mau saja disetubuhi di rumahnya, tentu saja di kala sedang sepi tanpa penghuni. Sejak itu Mbah Jumingan tak pernah lagi berwacana kimpoi lagi, karena solusi termudah sudah diperoleh. Prinsipnya sekarang, Biar Giyem itu idiot, tapi di ranjang kan tetap hot !
Giyem memang tak pernah tahu apa makna yang dilakukan kakek tetangganya di Desa Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten itu. Tapi meski pikiran ora genep (kurang waras), organ tubuhnya normal-normal saja. Maka setelah ovum di rahimnya mendapat pembuahan, akhirnya Giyem pun hamil. Gegerlah warga Desa Keputran berikut jajarannya. Keluarga lalu menginterogasi, siapa lelaki yang jadi pemegang saham mayoritas itu. Dengan bahasa tergagap-gagap, dia menyebut nama Mbah Jumingan.
Tak urung Mbah Jumingan disidang oleh aparat desa. Tuntutan keluarga tidak banyak, agar si kakek mau bertanggungjawab sehingga janin dalam tubuh Giyem punya bapak yang jelas. Dalam sidang Mbah Jumingan menurut saja, namanya juga jagung bakarane, wani tanggung prekarane. Sayangnya, di rumah dia dipaido (dipersalahkan) anak-anaknya. Dituduh tuwa tuwas (orangtua yang tidak patut), bikin malu anak cucu.
Gara-gara dipersalahkan anak cucu, Mbah Jumingan jadi stress. Dia tak peduli lagi akan MOU yang baru saja diteken bersama pamong desa. Yang penting segera terbebas dari masalah yang menderanya. Maka beberapa hari lalu di esuk pagi, Mbah Jumingan ditemukan tewas gantung diri di pohon rambutan belakang rumah. Oalah Pak, kok semono tekadmu (bapak, kenapa senekad ini), ratap anak-anak Mbah Jumingan.
Daripada gantung diri, apa nggak bisa gantung nikah? (SP/Gunarso TS)
Source
Komen TS : Hadoh mbah inget umur dah 70th masih aja ngembat gadis yg umurnya lebih dari separonya, pake gantung diri lagi

0
22.2K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan