Megawati Kecewa pada Penumpang Gelap Jokowi. Dulu BSH Suharto, Sekarang Menantunya?
TS
darmaboy
Megawati Kecewa pada Penumpang Gelap Jokowi. Dulu BSH Suharto, Sekarang Menantunya?
INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri, mengungkapkan kekecewaannya kepada beberapa pihak atas kemenangan Joko Widodo-Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok) di Pilkada DKI Jakarta.
Quote:
Megawati mengatakan, partainya kecewa dengan adanya pihak-pihak yang mengklaim diri paling berjasa atas kemenangan pasangan Jokowi-Ahok.
"Di tengah-tengah rasa syukur dan bangga, kita masih juga menyaksikan bagaimana kemenangan Jokowi-Ahok telah membuka jalan bagi banyak pihak untuk mengklaim sebagai yang paling berjasa," kata Megawati, dalam pidato politik membuka Rakernas II PDI Perjuangan di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/10/2012).
"Pilkada Jakarta juga telah membuka jalan bagi para 'penumpang gelap' untuk ikut menikmati sukses tanpa merasa terganggu sedikitpun secara moral," lanjutnya.
Selain itu, lanjut Megawati, Pilkada DKI juga telah membuka tabir betapa sempitnya pemahaman banyak pihak terhadap politik. "Kita menyaksikan bagaimana elite dan cerdik pandai berlomba merayakan kemenangan sambil menyingkirkan pihak yang kalah," tutur putri Soekarno itu. [mar]
Quote:
PDIP Kapok Koalisi Dengan Gerindra
JAKARTA - PDI Perjuangan mengaku menyesal sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra. Ini karena dampak koalisi itu lebih menguntungkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dibandingkan Megawati Soekarnoputri.
"Saya rasa kapok juga kami koalisi dengan Gerindra. Saya merasakan ada pikiran seperti itu. Ini membuat semangat kita untuk tidak berkoalisi lagi semakin besar," kata politisi senior PDIP, Taufiq Kiemas di Jakarta, Senin (24/9)
Taufiq enggan menyatakan secara langsung mengenai keuntungan yang diperoleh Prabowo dari kemenangan Jokowi pada Pilkada Jakarta.
"Saya senang teman-teman wartawan berfikir seperti itu. Kalau kami berfikir seperti itu, nanti dikatakan kami sakit hati. Terima kasih. Kami punya pikiran seperti itu. Kalau bicara, seperti anak kecil," jelasnya.
Taufiq menilai kemenangan Jokowi hanya menguntungkan Prabowo sehingga PDIP mengaku akan lebih berhati-hati lagi dalam menjalin koalisi.
"Kalau kita ditunggangi jelas kami yang malu. Kalau bodoh ya bodoh saja, jangan marah-marah. Kami tidak mau jadi anak kecil. Sudah bodoh, marah-marah lagi. Untung banyak wartawan yang bicara seperti itu," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI membawa keuntungan besar bagi Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014. Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), kemenangan pasangan ini membawa pengaruh besar masyarakat terhadap sosok seorang Prabowo.
Survei SMRC mengambil sampel sebanyak 740 orang responden yang tersebar di Jakarta saat Pilkada Jakarta 20 September lalu. Metode yang dipakai adalah stratified two-stage random sampling, Prabowo menempati urutan pertama disusul Megawati dan Aburizal Bakrie jika Pilpres diadakan antara 7-11 September 2012.