- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kontroversi: Memasak Dengan Microwave, Amankah Bagi Kesehatan?


TS
prodamai
Kontroversi: Memasak Dengan Microwave, Amankah Bagi Kesehatan?
Perkembangan dan kemajuan teknologi makin mempermudah hidup manusia, temasuk dalam hal memasak makanan. Salah satu peralatan memasak mutakhir yang diciptakan manusia adalah microwave.
Hanya saja, meski menawarkan kemudahan, banyak orang yang menyangsikan dan mempertanyakan: amankah menggunakan microwave ini bagi kesehatan? Apakah makanan yang dimasak dengan microwave -yang menggunakan radiasi- baik untuk dikonsumsi dan tidak berdampak buruk dan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi orang yang memakannya?
Secara bahasa, microwave berarti: gelombang mikro. Berfungsi yang sama seperti oven (Melayu: ketuhar, Arab: furn), microwave dapat dikatakan sebagai oven listrik nan ajaib.
Microwave memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3×109 Hz). Secara penjelasan fisikan, jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebu. Artinya, jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave. Selain pada microwave, gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

Penggunaan microwave untuk memasak makanan masih menjadi kontroversi hingga sekarang. Banyak pihak yang menyatakab bahwa microwave aman dan tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bahkan, dalam sebuah rilisnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakab bahwa microwave adalah peralatan yang aman dan tidak berbahaya (silahkan baca di sini). Terlebih, microwave modern sudah didesain sedemikian rupa hingga tingkat radiasinya amat rendah. Hal ini didukung pula oleh Unit Kesehatan Perangkat Radiologi dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan Amerika (FDA) yang membuat regulasi keselamatan oven microwave (lihat sumber).
Kendati demikian, banyak juga pihak yang tidak mempercayai hal ini. Mereka justru meyakini bahwa menggunakan microwave dapat membahayakan kesehatan. Dijelaskan, bahwa gelombang mikro pada microwave menelusuri jaringan saraf pada tubuh manusia sehingga akan terjadi suatu timbunan semacam zat hormon, meskipun pelepasan gelombang mikro pada microwave sangat kecil, juga dapat menimbulkan banyak penyakit.
Konon, sejak awal tahun 1961, ilmuwan Amerika, Keaton telah menemukan, bahwa gelombang mikro pada microwave menelusuri jaringan saraf pada tubuh manusia sehingga akan terjadi suatu timbunan semacam zat hormon, meskipun pelepasan gelombang mikro pada microwave sangat kecil, juga dapat menimbulkan banyak penyakit. Penemuan ini, tidak lama kemudian mendapat pembuktian lagi dari seorang peneliti dari Perancis.
Penelitian lain juga pernah dilakukan pada tanaman. Dua pot tanaman disiram dengan air yang berbeda, yaitu air hasil rebusan kompor biasa, dan air hasil rebusan microwave. Setelah didinginkan, air tersebut digunakan untuk menyiram dua tanaman yang sejenis untuk melihat apakah ada perbedaan pertumbuhannya antara yang disiram dengan air rebus biasa dan air rebus dengan oven microwave. Tujuannya untuk melihat apakah susunan energi dari air akan berbahaya jika dimasukkan ke dalam oven microwave. Sebagai hasilnya, perbedaannya benar-benar mengejutkan. Setelah seminggu, dahan yang ada pada dua tanaman itu dipotong, walaupun kedua dahan masih hidup, namun yang diberi air microwave menjadi layu dan tidak sehat, sementara yang mempergunakan air rebus tetap segar dan sehat.
sumber:artikelilmiah
Hanya saja, meski menawarkan kemudahan, banyak orang yang menyangsikan dan mempertanyakan: amankah menggunakan microwave ini bagi kesehatan? Apakah makanan yang dimasak dengan microwave -yang menggunakan radiasi- baik untuk dikonsumsi dan tidak berdampak buruk dan menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi orang yang memakannya?
Secara bahasa, microwave berarti: gelombang mikro. Berfungsi yang sama seperti oven (Melayu: ketuhar, Arab: furn), microwave dapat dikatakan sebagai oven listrik nan ajaib.
Microwave memancarkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3×109 Hz). Secara penjelasan fisikan, jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebu. Artinya, jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave. Selain pada microwave, gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

Penggunaan microwave untuk memasak makanan masih menjadi kontroversi hingga sekarang. Banyak pihak yang menyatakab bahwa microwave aman dan tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bahkan, dalam sebuah rilisnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakab bahwa microwave adalah peralatan yang aman dan tidak berbahaya (silahkan baca di sini). Terlebih, microwave modern sudah didesain sedemikian rupa hingga tingkat radiasinya amat rendah. Hal ini didukung pula oleh Unit Kesehatan Perangkat Radiologi dari Badan Pengawasa Obat dan Makanan Amerika (FDA) yang membuat regulasi keselamatan oven microwave (lihat sumber).
Kendati demikian, banyak juga pihak yang tidak mempercayai hal ini. Mereka justru meyakini bahwa menggunakan microwave dapat membahayakan kesehatan. Dijelaskan, bahwa gelombang mikro pada microwave menelusuri jaringan saraf pada tubuh manusia sehingga akan terjadi suatu timbunan semacam zat hormon, meskipun pelepasan gelombang mikro pada microwave sangat kecil, juga dapat menimbulkan banyak penyakit.
Konon, sejak awal tahun 1961, ilmuwan Amerika, Keaton telah menemukan, bahwa gelombang mikro pada microwave menelusuri jaringan saraf pada tubuh manusia sehingga akan terjadi suatu timbunan semacam zat hormon, meskipun pelepasan gelombang mikro pada microwave sangat kecil, juga dapat menimbulkan banyak penyakit. Penemuan ini, tidak lama kemudian mendapat pembuktian lagi dari seorang peneliti dari Perancis.
Penelitian lain juga pernah dilakukan pada tanaman. Dua pot tanaman disiram dengan air yang berbeda, yaitu air hasil rebusan kompor biasa, dan air hasil rebusan microwave. Setelah didinginkan, air tersebut digunakan untuk menyiram dua tanaman yang sejenis untuk melihat apakah ada perbedaan pertumbuhannya antara yang disiram dengan air rebus biasa dan air rebus dengan oven microwave. Tujuannya untuk melihat apakah susunan energi dari air akan berbahaya jika dimasukkan ke dalam oven microwave. Sebagai hasilnya, perbedaannya benar-benar mengejutkan. Setelah seminggu, dahan yang ada pada dua tanaman itu dipotong, walaupun kedua dahan masih hidup, namun yang diberi air microwave menjadi layu dan tidak sehat, sementara yang mempergunakan air rebus tetap segar dan sehat.
sumber:artikelilmiah


tien212700 memberi reputasi
1
3.3K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan