Sebagai seorang pengmat media karbitan. Saya pernah mengumpulkan kejadian-kejadian tentang peristiwa politik tingkat tinggi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Meski beberapa hal ini tidak pernah di konfirmasi secara formal. Tapi saya akan share beberapa peristiwa.

1. Penangkapan Soekarno dan Hatta di Yogyakarta tahun 48
Inilah bukti utama bahwa kemenangan Indonesia melawan belanda 70 persen karena kehebatan strategi politik luar negri Indonesia. Sebetulnya serangan Belanda ke Yogya saat itu adalah serangan yang tidak begitu perlu dilakukan, karena beberapa daerah di Indonesia sudah tergabung dengan RIS. Peristiwa itu merupakan blunder dan sengaja di lakukan oleh Soekarno. Dengan penangkapannya tersebut, akan memberi kesan kepada dunia Internasional. Terutama Amerika Serikat, bahwa Belanda tidak mempunyai itikad baik untuk menjadikan perseteruannya dilakukan dengan jalan damai. Sekaligus mencoreng muka Amerika sebab Amerika adalah penengah dalam perselisihan RI dan Belanda. Akhirnya hal ini terbukti, Belanda di tekan oleh PBB dan US untuk melakukan perundingan lagi. Perundingan Meja Bundar yang memberikan kedaulatan secara de facto dan de jure kepada Indonesia
Sumber: Buku Sejarah Modern Indonesia, terbitan UGM

2. Perebutan Timor Timur
Penyerangan yang sangat beresiko ini dilakukan dengan perhitungan yang amat matang. Ketika Revolusi terjadi di Portugal tahun 1974. Terlihat bahwa Portugal tidak memperdulikan koloninya di Timor Timur. Maka terjadilah perang saudara untuk memperebutkan kekuasaan hingga deklarasi kemerdekaan. Namun sebelum deklarasi tersebut tersebar luas Indonesia masuk ke timor timur dengan alasan sebagai peredam kekacauan. Jumlah TNI yg terlihat masuk ke wilayah yang saat itu adalah wilayah non goverment under Portugise Administration memang tidak terlalu banyak. Namun TNI memasuki wilayah Timor Timur dengan berpakaian sipil. Menyelinap masuk seolah-olah warga lokal lalu mulai meredam suara-suara hingga di deklarasikan sebagai provinsi baru Indonesia. Dengan mengesankan kepada dunia Internasional bahwa masuknya Timor Timur adalah keinginan mereka, dan Indonesia mampu menjaga stabilitas wilayah tersebut.
Sumber: Buku Sejarah Moderen Indonesia, terbitan UGM

3. Republik Maluku Selatan vs SBY
Peristiwa penting ini sangat luput dari publik. Bahwasanya RMS atau Republik Maluku Selatan adalah benar-benar ada, sebuah organisasi pemberontak yang resmi. Para aktivisnya berada jauh di negeri Belanda. Sebuah jaminan yg diberikan Belanda pada masa dulu yang kini menjadi batu ganjalan hubungan RI dan Belanda.


Pada tahun 2009 atau 2010 (saya lupa) Presiden SBY diundang oleh Ratu Belanda untuk berkunjung dalam rangka acara kenegaraan. Pada hari kedatangan SBY, seorang aktivis RMS mengajukan tuntutan yang dapat menyebabkan Presiden SBY ditangkap di sana. Hal ini ternyata di manfaatkan dengan sangat baik oleh pemerintah kita.

Dengan mengatakan akan tetap datang karena Ratu telah menjamin keselamatan SBY di Belanda. Mendadak ketika beberapa jam sebelum keberangkatan SBY membatalkan niatnya. Bukan karena plin plan seperti yg dituduhkan orang-orang. Melainkan dengan begitu akan mencoreng muka Ratu Belanda dan merasa RMS adalah sebuah ganjalan dari masa lalu yang kini sudah usang. Ratu Belanda akan berfikir kembali mengenani keberadaan mereka yang ternyata mengganggu hubungan RI dan Belanda. Sebuah hal yang sangat bertentangan dengan niat mereka untuk mempererat hubungan Belanda dan RI
Sumber: Beberapa berita Kompas, Tempo, Jakarta Post

4. Jokowi pasti Menang di DKI
Pemerintah pusat sedikit andil banyak dalam hal pemenangan Jokowi pada putaran kedua. Sebuah blunder yang tidak manis di perankan oleh Foke pada putaran kedua, terlepas apakah Foke-lah yg melontarkan isu SARA tsb. Isu kampanya yang semula tidak begitu di perhatikan oleh pemerintah pusat.Namun Foke mulai melewati batas dengan munculnya video ancaman terhadap etnis cina dan akan terjadi peristiwa tahun 98 jika Jokowi menang. Dalam hal ini pemerintah mulai serius.

Maka di buatlah skenario dan segala macam cara hingga Jokowi menang, sebab pemerintah tidak akan ambil resiko jika Foke menang. Karena akan mengesankan bahwa penggunaan isu SARA ternyata efektif, hal ini akan dengan mudah di tiru oleh daerah-daerah lain di Nusantara. Pemerintah kawatir akan hal ini. Maka Jokowi pasti (harus) menang di DKI.

Sumber: Twitter Ulil, Triomacan2000, beberapa berita Kompas

5. KPK vs Polri saat ini
Apa yang luput sebetulnya dari publik saat ini. Adalah draft RUU keamanan dan Intelejen yg baru di ajukan pemerintah. Salah satu penentangnya adalah Polri dan DPR. Polri merasa di kebiri dengan RUU tsb, sebab kewenangan Militer menjadi semakin luas dan boleh merasuki ranah dalam publik (Jika dirasa membahayakan kepentingan nasional). Inteljen juga boleh menangkap, menyadap dan menangkap lagi-lagi jika dirasa membahayakan kepentingan nasional.

Untunglah Draft ini di tolak oleh DPR. Namun Pemerintah meresponnya dengan mengembalikan draft yg sama tanpa ada koreksi sedikit pun. Pemerintah juga menghancurkan citra polri di masyarakat hanya demi memberikan citra bahwa Polri adalah sebuah intitusi yg tidak berpihak pada rakyat. Maka pemerintah dapat menekan DPR sebagai upaya solusi dalam kinerja Polri yg memburuk.

Sumber: Beberapa berita Kompas, Tempo, Salingsilang.com

Sebetulnya banyak sekali politik tingkat tinggi yg dilakukan di pemerintah kita. Bahkan pembunuhan Munir sekalipun adalah sebuah eksekusi jenius yg dilakukan pemerintah. Dengan membunuhnya di udara. Meninggal tidak di Indonesia, tidak juga di Belanda.

Sebagai masyarakat kita harus jelis melihat segala peristiwa dari berbagai sudut pandang. Jangan terlalu terbawa arus media mainstream yg dapat menyesatkan. Sebab pemerintah masih sering bermain di dalam wilayah kontrol informasi.