- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anggota DPR: KPK Tidak Berani Sentuh Sumsel


TS
mubarak.20
Anggota DPR: KPK Tidak Berani Sentuh Sumsel
Palembang, (Analisa). Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani menilai Komisi Pemberantas Korupsi tidak berani menyentuh Provinsi Sumatera Selatan, padahal banyak laporan masyarakat kepada lembaga negara itu tidak ditindaklanjuti.
"Saya melihat KPK tidak mampu bergerak lebih tajam lagi di Sumsel," katanya ketika menghadiri deklarasi dukungan kepada bakal calon wali kota di Palembang, Jumat.
Menurut dia, masyarakat Sumsel nanti bisa saja tidak percaya lagi dengan KPK jika laporan masyarakat daerah ini tidak pernah ada yang ditindaklanjuti. "Jadi, kita bertanya apa yang sesungguhnya dilakukan oleh KPK untuk Sumsel ini," katanya.
Wakil rakyat itu juga mempertanyakan mengapa daerah lain di sebagian wilayah Indonesia mampu di sentuh KPK, sedangkan Sumsel seperti tidak tersentuh.
Padahal, lanjutnya, Sumsel sendiri masuk dalam ranking tiga besar dalam laporan masyarakat tentang korupsi, tetapi hanya satu kasus yang diselesaikan yakni kasus Syahrial Oesman.
Ia menyatakan, masih banyak lagi kasus-kasus besar yang belum selesai termasuk kepala daerah kabupaten/kota yang masih bermasalah.
Terkait dengan persoalan itu pula kader PPP ini meminta KPK harus segera membayar seluruh hutangnya kepada rakyat, karena sudah begitu banyak rakyat berdiri di depan KPK membela mati-matian termasuk masalah revisi Undang-Undang-nya yang ingin diluruskan.
"KPK juga harus membuktikan dengan kinerjanya, satu di antaranya bagaimana menyelesaikan laporan masyarakat Sumsel ini, sejak KPK jilid I, KPK jilid II hingga KPK jilid III," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapatkan temuan, bahkan hasil audit terakhir tentang SEA Games ada sekitar 18 titik penyimpangan dalam pengelolaan anggaran, proses penggunaan anggaran serta pengajuan anggaran.
Untuk 18 titik penyimpangan dalam pengelolaan dana dan penggunaan anggaran serta pengajuan anggaran itu secara keseluruhan ada dalam SEA Games lalu.
"Semua secara totalitas termasuk tiga venues dan itu laporan resmi dari BPK. Saya tidak tahu persis jumlahnya, tetapi ada 18 titik penyimpangan," katanya. (Ant)
http://www.analisadaily.com/news/rea.../#.UG-D3Zgxp5I
"Saya melihat KPK tidak mampu bergerak lebih tajam lagi di Sumsel," katanya ketika menghadiri deklarasi dukungan kepada bakal calon wali kota di Palembang, Jumat.
Menurut dia, masyarakat Sumsel nanti bisa saja tidak percaya lagi dengan KPK jika laporan masyarakat daerah ini tidak pernah ada yang ditindaklanjuti. "Jadi, kita bertanya apa yang sesungguhnya dilakukan oleh KPK untuk Sumsel ini," katanya.
Wakil rakyat itu juga mempertanyakan mengapa daerah lain di sebagian wilayah Indonesia mampu di sentuh KPK, sedangkan Sumsel seperti tidak tersentuh.
Padahal, lanjutnya, Sumsel sendiri masuk dalam ranking tiga besar dalam laporan masyarakat tentang korupsi, tetapi hanya satu kasus yang diselesaikan yakni kasus Syahrial Oesman.
Ia menyatakan, masih banyak lagi kasus-kasus besar yang belum selesai termasuk kepala daerah kabupaten/kota yang masih bermasalah.
Terkait dengan persoalan itu pula kader PPP ini meminta KPK harus segera membayar seluruh hutangnya kepada rakyat, karena sudah begitu banyak rakyat berdiri di depan KPK membela mati-matian termasuk masalah revisi Undang-Undang-nya yang ingin diluruskan.
"KPK juga harus membuktikan dengan kinerjanya, satu di antaranya bagaimana menyelesaikan laporan masyarakat Sumsel ini, sejak KPK jilid I, KPK jilid II hingga KPK jilid III," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapatkan temuan, bahkan hasil audit terakhir tentang SEA Games ada sekitar 18 titik penyimpangan dalam pengelolaan anggaran, proses penggunaan anggaran serta pengajuan anggaran.
Untuk 18 titik penyimpangan dalam pengelolaan dana dan penggunaan anggaran serta pengajuan anggaran itu secara keseluruhan ada dalam SEA Games lalu.
"Semua secara totalitas termasuk tiga venues dan itu laporan resmi dari BPK. Saya tidak tahu persis jumlahnya, tetapi ada 18 titik penyimpangan," katanya. (Ant)
http://www.analisadaily.com/news/rea.../#.UG-D3Zgxp5I
0
2.7K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan