Pria berumur 41 tahun itu tak mengubah kebiasaannya sehari-hari usai memenangkan lotere Euromillions itu.

Keberuntungan memenangkan lotere senilai £148 juta atau setara Rp2,285 triliun tak membuat seorang Adrian Bayford berubah. Kendati kini menjadi salah satu lelaki terkaya di Inggris Raya dan tak perlu bekerja hingga akhir hayatnya, Bayford tetap melayani pelanggannya di toko musik miliknya di Haverhill, Suffolk, Inggris.

Pria berumur 41 tahun itu tak mengubah kebiasaannya sehari-hari usai memenangkan lotere Euromillions itu.

Bayford membuka toko musik yang dikelolanya bersama seorang teman Richard Hudspith pukul 8.30 pagi - seperti yang selalu dilakukannya selama bertahun-tahun.

"Ia masih terus bekerja di belakang meja kasir dan kelihatan normal seperti sebelumnya. Itu memang bisnis miliknya sendiri bukan?" ujar seorang teman dekatnya.

Bahkan sejak memenangkan Euromillions, toko Bayford kini lebih ramai dikunjungi orang ketimbang sebelumnya.

"Ia melayani pengunjung dengan ramah, jelas terlihat kalau ia adalah orang yang menyenangkan. Tokonya kini terlihat cukup sibuk. Apakah itu karena pengunjung ingin membeli gitar, atau karena mereka hanya ingin melihat milyuner pemenang lotere, saya tak tahu soal itu," ungkap seorang konsumen Bayford.

Bayford sendiri memenangkan lotere terbesar kedua sepanjang sejarah Inggris pada Agustus lalu. Keluarga mereka bahkan merayakan kemenangan itu dengan membeli pizza dan disantap bersama-sama di rumah.

Jika Bayford tetap bekerja seperti biasa, lain halnya dengan Gillian, sang istri. Gillian yang bekerja sebagai perawat berencana berhenti dari pekerjaannya sehingga bisa mengasuh Aimee (6) dan Cameron (4) di rumah.

Menariknya kendati kini memiliki uang yang begitu banyak, keluarga Bayford baru membeli satu mobil keluarga, Ford Kuga seharga £17 ribu (Rp262,52 juta).

Hingga saat ini mereka masih tinggal di rumah dengan empat kamar tidur. Saat liburan mereka bahkan berbagi karavan bersama orang tua Gillian di Skotlandia.


sumber:http://www.beritasatu.com