- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AS Berikan Beasiswa Pascasarjana, pdhl Banyak Lulusan S2 LN yg Nganggur
TS
jamil4h
AS Berikan Beasiswa Pascasarjana, pdhl Banyak Lulusan S2 LN yg Nganggur
AS berikan beasiswa pascasarjana bagi 37 WNI
Tuesday, 25 September 2012 09:12
JAKARTA Tiga Puluh Tujuh Warga Negara Indonesia akan melanjutkan studinya ke tingkat pasca sarjana di Amerika Serikat dan Indonesia dengan dukungan beasiswa dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Beasiswa dan program pendidikan AS lainnya merupakan bagian dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antara kedua negara. "Prioritas utama Amerika Serikat di Indonesia adalah pendidikan," demikian kata Pejabat Sementara Wakil Direktur Misi USAID/Indonesia, Nancy Fisher-Gormley dalam rilisnya kepada Waspada Online.
"USAID dengan bangga mendukung 37 penerima beasiswa saat ini yang akan menjadi pemimpin masa depan di Indonesia. Kita tahu bahwa setelah lulus dari program magister dan doktor, mereka akan kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan Indonesia," jelasnya.
Para penerima beasiswa dipilih berdasarkan kinerja akademis, pengalaman profesi, dan dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Lebih dari 1.300 aplikasi diajukan dari seluruh Indonesia. Penerima beasiswa yang terpilih akan melakukan studinya di bidang kesehatan ekonomi, demokrasi dan tata laksana pemerintahan,, lingkungan, kesehatan dan pendidikan. Program to Expand Scholarships to Achieve Sustainable Impacts (PRESTASI) merupakan program USAID dengan dana $ 25 juta yang telah memberikan beasiswa untuk lebih dari 80 orang Indonesia sejak tahun 2008.
Program ini merupakan salah satu dari sejumlah program pertukaran pelajar USAID di Indonesia yang membantu individu, organisasi, dan institusi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mendukung kesinambungan pembangunan dan kesejahteraan Indonesia.
http://www.waspada.co.id/index.php?o...onal&Itemid=29
217 Lulusan S2 di Luar Negeri asal Aceh Menganggur
Minggu, 12 Agustus 2012 17:27 WIB
Banda Aceh-Badan Kebijakan Pendidikan Mahasiswa Malaysia Aceh Universiti Kebangsaan Malaysia (BAKAMA UKM) hari ini Minggu (12/8) adakan diskusi panel yang bertemakan "Lulusan Luar negeri : Apa perannya Bagi Pembangunan Aceh" di ACC Dayan Dawood Unsyiah. Yang menjadi pemateri pada acara tersebut ketua LPSDM Aceh, Dr. Qismullah, MA, Alumnus Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc, dan Alumnus La Trobe Australia, Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. Sementara Pamateri pembanding diisi oleh Redpel Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, dan Alumnus UKM/USM Malaysia, Prof. Dr. Jasman J Ma' Aruf.
Dalam diskusi berkembang banyak alumni luar negeri ketika pulang ke Aceh tak punya pekerjaan. Menurut Jasman J Ma'aruf, terjadinya pengangguran lulusan luar negeri ke tanah air karena ilmu yang didapatkan di perguruan tinggi di luar sampai di Aceh mereka tidak bisa mengaplikasi karena alat yang tersedia di Aceh kurang mendukung. "Banyak lulusan luar negeri saat pulang tidak ada alat untuk dipraktekkan ilmunya sehingga mereka balek ke sana untuk cari kerja diluar," ujar Jasman. Tambah Jasman, boleh-boleh saja alumni luar negeri kerja di luar negeri, akan akan tetapi mereka harus memikirkan Aceh.
Sementara Kamaruzzaman Bustamam Ahmad mengatakan negara maju mencari orang-orang yang betul-betul pintar disekolahkan karena mereka berfikir 20 tahun kedepan mereka yang bisa memajukan negaranya. "Apakah KBA sekrang ada rancangan demikian," tukasnya. Alasan mengapa masih banyak alumni ganggur saat kembali ke Aceh, karena ketika rekrutmen tidak apa SDM apa yang dibutuhkan di Aceh. Sehingga ketika pulang mereka jadi penganggur. Saat ini pemerintah Aceh melalui Komisi Beasiswa Aceh (KBA) telah memberangkatkan 2114 anak Aceh. Mahasiswa Aceh terbanyak itu di Malaysia. Namun kedapatan 217 yang lulus S2 menganggur
http://theglobejournal.com/varia/217...ggur/index.php
------------------
Banyak yang masuk S2 itu (kecuali Dosen), umumnya dari karyawan swasta atau PNS yang sekedar cari gelar. Kuliahnya sabtu-minggu aja, dan di jamin pasti lulus (terutama yang di S2 PTS). Giliran ke S3, lebih payah lagi. banyak yang metode penelitian saja tidak menguasai. Tapi toh terkadang lulus jua di S3 (terutama pascasarjana di PTS), entah pakai ilmu apa bisa menembus ujian disertasinya itu ...
Tuesday, 25 September 2012 09:12
JAKARTA Tiga Puluh Tujuh Warga Negara Indonesia akan melanjutkan studinya ke tingkat pasca sarjana di Amerika Serikat dan Indonesia dengan dukungan beasiswa dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Beasiswa dan program pendidikan AS lainnya merupakan bagian dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, komitmen yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antara kedua negara. "Prioritas utama Amerika Serikat di Indonesia adalah pendidikan," demikian kata Pejabat Sementara Wakil Direktur Misi USAID/Indonesia, Nancy Fisher-Gormley dalam rilisnya kepada Waspada Online.
"USAID dengan bangga mendukung 37 penerima beasiswa saat ini yang akan menjadi pemimpin masa depan di Indonesia. Kita tahu bahwa setelah lulus dari program magister dan doktor, mereka akan kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan Indonesia," jelasnya.
Para penerima beasiswa dipilih berdasarkan kinerja akademis, pengalaman profesi, dan dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Lebih dari 1.300 aplikasi diajukan dari seluruh Indonesia. Penerima beasiswa yang terpilih akan melakukan studinya di bidang kesehatan ekonomi, demokrasi dan tata laksana pemerintahan,, lingkungan, kesehatan dan pendidikan. Program to Expand Scholarships to Achieve Sustainable Impacts (PRESTASI) merupakan program USAID dengan dana $ 25 juta yang telah memberikan beasiswa untuk lebih dari 80 orang Indonesia sejak tahun 2008.
Program ini merupakan salah satu dari sejumlah program pertukaran pelajar USAID di Indonesia yang membantu individu, organisasi, dan institusi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mendukung kesinambungan pembangunan dan kesejahteraan Indonesia.
http://www.waspada.co.id/index.php?o...onal&Itemid=29
217 Lulusan S2 di Luar Negeri asal Aceh Menganggur
Minggu, 12 Agustus 2012 17:27 WIB
Banda Aceh-Badan Kebijakan Pendidikan Mahasiswa Malaysia Aceh Universiti Kebangsaan Malaysia (BAKAMA UKM) hari ini Minggu (12/8) adakan diskusi panel yang bertemakan "Lulusan Luar negeri : Apa perannya Bagi Pembangunan Aceh" di ACC Dayan Dawood Unsyiah. Yang menjadi pemateri pada acara tersebut ketua LPSDM Aceh, Dr. Qismullah, MA, Alumnus Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof. Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc, dan Alumnus La Trobe Australia, Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad. Sementara Pamateri pembanding diisi oleh Redpel Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, dan Alumnus UKM/USM Malaysia, Prof. Dr. Jasman J Ma' Aruf.
Dalam diskusi berkembang banyak alumni luar negeri ketika pulang ke Aceh tak punya pekerjaan. Menurut Jasman J Ma'aruf, terjadinya pengangguran lulusan luar negeri ke tanah air karena ilmu yang didapatkan di perguruan tinggi di luar sampai di Aceh mereka tidak bisa mengaplikasi karena alat yang tersedia di Aceh kurang mendukung. "Banyak lulusan luar negeri saat pulang tidak ada alat untuk dipraktekkan ilmunya sehingga mereka balek ke sana untuk cari kerja diluar," ujar Jasman. Tambah Jasman, boleh-boleh saja alumni luar negeri kerja di luar negeri, akan akan tetapi mereka harus memikirkan Aceh.
Sementara Kamaruzzaman Bustamam Ahmad mengatakan negara maju mencari orang-orang yang betul-betul pintar disekolahkan karena mereka berfikir 20 tahun kedepan mereka yang bisa memajukan negaranya. "Apakah KBA sekrang ada rancangan demikian," tukasnya. Alasan mengapa masih banyak alumni ganggur saat kembali ke Aceh, karena ketika rekrutmen tidak apa SDM apa yang dibutuhkan di Aceh. Sehingga ketika pulang mereka jadi penganggur. Saat ini pemerintah Aceh melalui Komisi Beasiswa Aceh (KBA) telah memberangkatkan 2114 anak Aceh. Mahasiswa Aceh terbanyak itu di Malaysia. Namun kedapatan 217 yang lulus S2 menganggur
http://theglobejournal.com/varia/217...ggur/index.php
Quote:
------------------
Banyak yang masuk S2 itu (kecuali Dosen), umumnya dari karyawan swasta atau PNS yang sekedar cari gelar. Kuliahnya sabtu-minggu aja, dan di jamin pasti lulus (terutama yang di S2 PTS). Giliran ke S3, lebih payah lagi. banyak yang metode penelitian saja tidak menguasai. Tapi toh terkadang lulus jua di S3 (terutama pascasarjana di PTS), entah pakai ilmu apa bisa menembus ujian disertasinya itu ...
0
7.3K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan