Rencananya, Suzuki Inazuma bakal dirilis bulan Oktober 2012 nanti. Namun, kalau ada yang sudah berminat, calon pemberli bisa melakukan proses inden. Untuk saat ini, sudah ada sekitar 100 pemesan. Ini data sejak Inazuma diperkenalkan pada ajang PRJ di bulan Juli lalu. Suzuki menargetkan hingga akhir tahun ini, ada 1.100 unit Inazuma yang sudah berpindah tangan.

Suzuki Inazuma diperkenalkan pada kisaran harga Rp 46 juta (OTR Jakarta). Harga ini lebih murah dari Honda CBR 250R non-ABS (Rp 40,5 juta), dan sedikit lebih rendah dari Honda CBR 250R dengan ABS (Rp 47,15 juta).

Motor ini memiliki tampilan yang berkesan futuristik dan trendi. Lampu depannya terlihat cukup agresif dengan bodi yang mantap dan kokoh. Speedometer yang ditanamkan memiki indikator digital dengan indikator interval perawatan. Biasanya indikator yang terakhir ini dipakai pada motor besar.

Urusan suspensi, pada bagian belakang sudah diterapkan model suspensi monoshock. Pemakaian velg roda menggunakan model palang tiga yang dilengkapi rem cakram di kedua bagian roda. Jenis tapak ban adalah lebar.

Suzuki Inazuma memiliki enam transmisi percepatan. Mesinnya menggunakan jenis injeksi 250 cc, dua silinder dengan pendingin air yang mampu mengeluarkan tenaga 24 HP pada 8.500 rpm. Torsinya mencapai 23,8 Nm pada 6.500 rpm.



Saat ini, Suzuki Inazuma 250 masih dimasukan ke Indonesia dalam bentuk build up. Produksi dan perakitannya ada di China. Produksinya akan ditangani langsung oleh Changzhou Haojue Suzuki Motorcycle Co., LTD. Sebuah perusahaan patungan antara Suzuki dan Dachangjiang.

Kuota untuk Indonesia pun sangat terbatas, pasalnya motor ini sedang booming di Eropa. Beberapa negara seperti Inggris dan Spanyol adalah salah satu tujuan ekspornya. "Kami takut pasokannya untuk Indonesia kurang," buka Kazumasa Watanabe, Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Indonesia sendiri hingga akhir tahun mendapatkan kuota produksi 1.100 unit dan akan mulai didistribusikan pada bulan September. Artinya tiap bulan kurang dari 300 unit. "Maunya diproduksi di Indonesia," sambung Watanabe yang mengaku masih menghitung peluangnya.

Menurut pria asal Jepang ini, Suzuki Inazuma 250 baru bisa dirakit di Indonesia bila penjualannya bisa tembus 2.000 unit perbulan. Wah, artinya harus sama larisnya dengan Kawasaki Ninja 250 yang rata-rata penjualan bulannya ada di angka 1.500 sampai 2.000 unit per bulan. "Semoga saja bisa," harap Watanabe.



Saat ini, PT SIS secara resmi telah membuka inden untuk sepeda motor sport 250cc-nya ini. Harganya dilepas Rp 46 juta (on the road Jakarta). Totalnya akan ada dua pilihan warna yang bisa dipilih yaitu candy cardinal red dan pearl nebular black.

Mengingat terbatasnya unit, PT SIS menyiapkan sistem inden dengan beberapa persyaratan. Diantaranya, inden bisa dilakukan di seluruh jaringan dealer Suzuki roda dua yang telah memiliki set up bengkel FI atau injeksi. Lalu menyerahkan tanda jadi sebesar Rp 2 juta dan meninggalkan nomor KTP serta nomor telepon yang bisa dihubungi.

“Penyuka turing banyak menggunakan berbagai jenis sepeda motor. Kali ini kami meluncurkan sepeda motor yang dirancang khusus untuk touring di awal Oktober. Beberapa waktu lalu, di PRJ kami belum bisa memastikan harga dan kapan bisa dibawa pulang karena masih dalam taraf penjajakan,” jelas pengganti posisi Paulus B Firmanto, bos marketing Suzuki 2W yang memutuskan mundur dari dunia otomotif mulai Agustus 2012.

Belum ada data berapa unit pesanan yang masuk setelah keran inden dibuka. Hanya dijelaskan kalau SIS kembali melanjutkan pesanan yang terdata di PRJ. Pesanan sudah mencapai 100 unit. Ditargetkan, 1.100 Inazuma sudah bisa sampai di tangan konsumen hingga Desember.

Harga Suzuki Inazuma lebih mahal bila dibandingkan dengan Honda CBR 250R non-ABS (Rp 40,5 juta). Sebagai pembanding, Honda CBR 250R dengan ABS dibanderol Rp 47,15 juta, Kawasaki All-New Ninja 250 dihargai Rp 49,9 (non-ABS) dan Rp 56,9 juta (versi ABS).

sumbersumber sumber